www.marketing.co.id – Lenovo naik ke posisi dua di tingkat global dalam penjualan. Di Indonesia, Lenovo masih di posisi keempat, namun sepertinya tidak butuh waktu lama untuk bisa masuk tiga besar.
Lenovo, merek laptop asal negeri Cina semakin menunjukkan eksistensi di bisnis yang digelutinya. Merek ini gencar melakukan kegiatan brand activation di tingkat global dan di tiap negara yang mereka masuki. Tahun lalu, Lenovo menggelar kampanye untuk mengaktivasi merek ini dengan tema “For Those Who Do”.
Gelaran kampanye ini terbilang ampuh untuk meningkatkan awareness merek Lenovo, baik di tingkat global ataupun di tiap negara di mana merek ini berada. Di tingkat global, Lenovo sudah naik peringkat dari posisi keempat dalam penjualan menjadi nomor dua. Bahkan, jarak perolehan pangsa pasar dengan pemimpin pasar pun tidak jauh, hanya sekitar 2,3%. Sekarang ini, di pasar global, pangsa pasar Lenovo 14,04%.
Akhir tahun lalu, tepatnya pada November 2011, Lenovo kembali menggelar kampanye yang merupakan kelanjutan dari kampanye sebelumnya. Kali ini nama kampanyenya adalah “Do Network” yang juga merupakan global campaign. Aktivitas ini ditujukan untuk membantu para orang muda mewujudkan mimpinya dalam menciptakan suatu teknologi aplikasi. Untuk kampanye ini, Lenovo menyediakan sumber daya penting berupa mentor, teknologi dari Lenovo, dan hadiah uang sebagai dana awal untuk mengubah proyek terbaik menjadi karya nyata. Mentor yang disediakan pun sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya di dunia teknologi. Mereka adalah Onno W. Purbo, pakar IT terkemuka Indonesia; Budiputra, blogger lokal terdepan dan mantan Country Editor Yahoo! Indonesia; dan Nurdin Nurdiansyah, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Kampanye-kampanye besar berskala internasional ini bertujuan mendukung upaya pembangunan image merek dari Lenovo. Brand image yang ingin dibangun oleh Lenovo dikenal sebagai technology company, bukan sekadar PC company. Menjadi perusahaan teknologi yang dimaksud adalah bukan hanya sebagai perusahaan yang membuat dan memasarkan komputer, tapi juga menghadirkan banyak sekali ragam teknologi yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
“Kami adalah pemegang paten lebih dari 2.000 produk IT. Ditambah lagi, kami selalu melakukan inovasi dan kreasi di tiap produk. Nah, sebagai IT company pun kami juga ingin menginspirasi dan mengajak orang untuk kreatif,” kata Sandy Lumy, President Director Lenovo Indonesia.
Menurut survei yang diperoleh Sandy, image sebagai perusahaan teknologi ini mulai dikenal oleh masyarakat. Salah satu yang menjadikannya adalah kualitas dan inovasi yang dilakukan oleh Lenovo. Misalnya, Lenovo Thinkpad yang terkenal sebagai notebook yang kuat dan tahan banting. “Pada intinya kami bukan follower, tapi mampu menciptakan banyak inovasi baru di industri ini,” tegas Sandy.
Kembali ke kampanye “Do Network”, detailnya merupakan sebuah tantangan dari Lenovo bagi para teknopreneur di Indonesia untuk menciptakan satu penemuan teknologi. Ada empat tema yang bisa dipilih oleh peserta, yaitu portable education, traffic jam, progress, dan tema bebas yang masih terkait dengan penemuan teknologi. Putaran pertama untuk penemuan teknologi ini sudah digelar sejak November lalu hingga 4 Maret 2012. Hasilnya, ada 931 proyek yang dikirim oleh para doer dari seluruh Indonesia.
Perlu ditambahkan bahwa Do Network baru digelar secara bersamaan di tiga negara, yakni Rusia, India, dan negara kita. Menariknya, Indonesia mampu berada di atas Rusia dari sisi pengirim ide proyek. Jumlah proyek terbanyak ada di India dengan 1.200 ide, sedangkan Rusia hanya 200 proyek. “Saya sangat terkesan dengan proyek-proyek besar yang dikirimkan generasi muda Indonesia dan berharap pemerintah dapat melihat kemampuan luar biasa ini. Pemuda kita telah membuktikan bahwa mereka memiliki kelebihan yang kompetitif dibandingkan negara-negara tetangga,” kata Onno W. Purbo.
Pemenang dari kompetisi ini adalah Nizar Luthfiansyah yang membuat program “Bintang Sekolah-Classroom in A Box”. Sebuah program yang membantu para siswa di wilayah terpencil untuk bisa menyerap materi-materi pelajaran dengan baik. Terutama, membantu menciptakan pola pikir yang baik dan berhasil dalam ujian nasional.
Mengenai hadiah, terbilang cukup fantastis. Di setiap negara, masing-masing dari kesepuluh finalis terbaik akan menerima perangkat Lenovo yang nilainya hingga US$ 2.000. Sedangkan pemenang di setiap negara akan menerima dana sebesar US$ 25.000 untuk melanjutkan pengerjaan proyek mereka.
Sandy menambahkan bahwa keberhasilan kegiatan ini didukung oleh penyebaran berita melalui berbagai media, terutama di internet. Antara lain media sosial, website khusus donetwork.lenovo.com, dan efek word of mouth. “Selain itu, dibantu juga oleh para mentor yang mendorong para pemuda untuk terlibat di kegiatan ini. Ditambah pula dengan road show di berbagai kota, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Surabaya,” ujar Sandy.
Apakah kampanye ini memengaruhi penjualan? Menurut Sandy, secara tidak langsung tidak bisa diukur korelasinya. Namun, ia menegaskan bahwa dengan adanya kampanye ini, merek Lenovo semakin dikenal sebagai perusahaan teknologi yang peduli dengan kreativitas pemuda.
Kini, posisi Lenovo di tingkat global ada di nomor dua setelah HP, kemudian disusul nomor tiga Dell, dan keempat Acer. Sedangkan di negara ini, berurutan adalah Acer, Asus, HP, dan Lenovo. “Sekarang ini, market share pemimpin pasar di Indonesia sekitar 26%, sedangkan tahun 2011 lalu, market share kami 7,7% dan ini pencapaian tertinggi sejak masuk ke pasar Indonesia,” tambah Sandy.
Untuk tahun 2012 Lenovo menargetkan pertumbuhan double digit atau di atas pertumbuhan industri. Untuk itu, beragam strategi sudah disiapkan, selain peluncuran produk baru dan penguatan layanan purnajual. Sekarang jumlah service center Lenovo ada 70 buah di 31 kota di Indonesia. Di tahun ini akan ditambah lagi, sehingga akan ada di 33 provinsi. (Ign. Eko Adiwaluyo)