Menelaah Pembelian Produk Siap Santap Selama Pandemi

Marketing.co.id — Consumer Goods | Kantar Indonesia menerbitkan hasil riset mengenai pola pembelian produk siap santap masyarakat Indonesia pada saat beraktifitas diluar selama pandemi. Tidak hanya membahas mengenai perubahan pembelian yang terjadi, tetapi juga membahas strategi apa yang bisa dilakukan oleh para pelaku merek dalam memetakan peluang dan risiko dalam kondisi saat ini.

Venu Madhav menjelaskan, pandemi ini telah mengubah perilaku pembelian konsumen untuk produk siap santap. Seiring dengan berlanjutnya kasus Covid-19, terjadi pergeseran yang cukup signifikan dibandingkan dengan awal pandemi.

“Masyarakat mulai kembali keluar rumah untuk bekerja, berbelanja, dan rekreasi di ruang terbuka. Meski peluang untuk produk siap santap menjadi terbatas, namun peluang ini tetap terbuka dan brand bisa memanfaatkannya,” ujar General Manager Kantar Indonesia, Worldpanel Division itu.

Baca juga: Konsumen Indonesia Khawatirkan Kesehatan

Kantar mengidentifikasi tiga hal utama yang berkaitan dengan peluang produk siap santap selama masa pandemi.

  1. Ketersediaan secara fisik dan mental

Dikarenakan perubahan perilaku yang terjadi, masyarakat Indonesia menjadi lebih jarang membeli produk siap santap, sekitar 5% lebih jarang dibandingkan tahun lalu. Sebaliknya, hal ini tentu saja berdampak positif pada pembelian produk rumah tangga untuk keperluan di rumah. Oleh karena itu, sangat penting sekali, untuk produk siap santap, memaksimalkan ketersediaan barangnya pada di tempat berbelanja

  1. Prioritas konsumen saat pandemi

Untuk pembelian produk siap santap, yang biasanya lebih tidak terencana, produk makanan ringan dan susu tetap menunjukan kinerja positif, sementara sektor minuman mengalami banyak tantangan. Beberapa produk yang memberikan nutrisi dan meningkatkan kekebalan tubuh, tentu menjadi pilihan untuk para rumah tangga.

Konsumen Superindo tengah menyelesaikan transaksi pembelanjaan mereka di kasir. Foto: marketing.co.id/Lialily.
  1. Beda usia, beda perilaku

Setiap kelompok usia memiliki ketertarikan yang berbeda pula dalam mengpembelian produk siap santap. Konsumen yang lebih muda cenderung untuk berbelanja makanan, sementara orang dewasa lebih memilih minuman. Pemahaman mengenai perilaku dalam kelompok usia yang berbeda, sangatlah penting, untuk memastikan strategi harga suatu produk di pasar.

Baca juga: Solusi bagi Pedagang Tradisional FMCG Mengatasi Dampak Pandemi Covid-19

Dengan diterapkannya sekolah dari rumah, kelompok usia yang lebih muda (20 tahun ke bawah) berbelanja lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Sementara kelompok usia yang lebih tua masih bisa mempertahankan jumlah belanja mereka, disebabkan karena adanya keperluan keluar rumah untuk tetap bekerja dan beraktifitas di luar rumah.

Fanny Murhayati, Marketing Director Kantar Indonesia menegaskan, bahwa selain hal utama tersebut, Kantar juga menyadari pentingnya keamanan kesehatan selama pandemi ini. Merek tidak dapat mengesampingkan hal ini dan harus beradaptasi dalam memasarkan produknya, misalnya dengan menyediakan wastafel atau wadah hand sanitizer. Dengan demikian, merek, toko, dan konsumen sama-sama diuntungkan dalam hal menjaga kebersihan pada saat berbelanja.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.