Mengembangkan Modal Intelektual dan Pengetahuan (2)

www.marketing.co.id – Pada bagian pertama yang lalu, banyak membahas bagaimana keberhasilan Skandia salah satu perusahaan jasa financial terbesar di Swedia yang nahkodai oleh Leif Edvinsson.

Mereka bisa mengembangkan modal intelektual dan pengetahuan sehingga berhasil.

Dalam kutipannya Edvinsson menyatakan bahwa  mengelola modal intelektual dapat menumbuhkan inovasi dan pemikiran baru, serta membantu menciptakan pola pikir yang akan membuat sebuah perusahaan dapat bersaing di masa mendatang.

 

Bagaimana penerapannya di lapangan. Berikut 6 cara mengembangkan modal intelektual dan pengetahuan.

 

1. Lakukan audit pengetahuan

Beberapa perusahaan mengetahui pengetahuan apa saja yang mereka miliki. Di samping itu audit pengetahuan akan mengungkapkan luas, kedalaman, dan lokasi pengetahuan organisasi. Audit pengetahuan memilki tiga komponen inti:

  • Difinisi aset pengetahuan yang ada, terutama informasi atau keterampilan atau mahal untuk digantikan.
  • Temukan lokasi aset , siapa yang menyimpan atau memilikinya.
  • dan kaji bagaimana aset tersebut terkait dengan aset lain. Upaya iniakan membuka peluang di bagian lain dalam organisasi.

 

2. Tingkatkan pengetahuan pada area kunci

Hal ini dapat dilakukan dalam tiga cara:

  • Pengetahuan dapat dibeli
  • Disewa (misalnya dengan menyewa konsultan)
  • Dikembangkan melalui pelatihan

 

3. Pertahankan pengetahuan

Jurang pengetahuan membuat sebuah organisasi lebih rentan terhadap persaingan. Hilangnya keahlian dan pengalaman seiring dengan ‘penyusutan karyawan,’ serta pengikisan loyalitas karyawan, menunjukan adanya kebutuhan yang mendesak untuk mendapatkan, mengatur, bahkan menyimpan keahlian dan pengetahuan tersirat karyawan.

 

4. Lindungi pengetahuan

Pengetahuan eksplesit, seperti hak cipta atau informasi yang diatur dalam buku panduan, sistem atau prosedur, dapat dilindungi oleh hukum.

Pengetahuan tersirat adalah informasi yang disimpan oleh iindividu termasuk pembelajaran, pengalaman, observasi, serta pengambilan kesimpulan. Pengetahuan yang didapat secara informal hanya dapat dilindungi oleh hukum secara terbatas melalui, misalnya klausa-klausa yang tidak terkait dengan persaingan.

Selain itu, perlu juga untuk memastikan bahwa pengetahuan tersirat yang berharga tersebut tetap disimpan dan diteruskan ke yang lainnya.

 

5.  Buatlah sistem informasi

Sistem manajeman informasi yang efesien akan mengoordinasi dan mengontrol informasi, serta membantu perencanaan. Ketika mengembangkan sebuah sistem, tentukan informasi apa yang diperlukan untuk membantu memperbaiki keputusan sehingga mencapai tujuan.

 

6. Kelola alur informasi

Pahamilah bagaiamana informasi mengalir, mengapa digunakan, dan cara penerapannya.

 

Dikutip dari 100 Ide Bisnis Terhebat / HN

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.