Mengenal YGG SEA, Guild Game Khusus Kawasan Asia Tenggara

Marketing.co.id  –  Berita Digital & Techno | Menurut data Axie Archipleago, terhitung tanggal 11 Maret 2022, terdapat 520 guild game Play-to-Earn di Filipina. Guild game merupakan kumpulan atau grup gamer yang berorganisasi untuk bermain video gim bersama dan berbagi data. Grup gamer ini dapat juga disebut sebagai komunitas, faksi, atau klan.

Kabarnya Guild game berhasil menjadi ‘penyelamat’ bagi para anggotanya di kala ekonomi dunia sedang tidak stabil akibat pandemi. Hal ini dikarenakan para pemain di dalam guild bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang berguna untuk kebutuhan sehari-hari dari bermain gim.

Dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, guild game di Filipina boleh dibilang yang terunggul  dalam perkembangan dan penetrasi pasar. Hal ini tidak lepas dari faktor pendukung seperti, kemampuan Bahasa Inggris yang cukup baik dan tingginya minat bermain gim masyarakat Filipina.

Baca juga: Oouroo Permudah Gamers Bermain Game Berbasis HTML 5 di Web

Yield Guild Games (YGG) merupakan salah satu guild games terbesar di Filipina saat ini. Yield Guild Games didirikan di tahun 2020 oleh Gabby Dizon, seorang game developer yang juga merupakan veteran dalam dunia gim dan aktif mengembangkan dunia gim di FIlipina dalam dua dekade terakhir.

Suksesnya guild game di Filipina memicu ketertarikan lebih luas di kawasan Asia Tenggara lainnya, misalnya di Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Dengan jumlah populasi yang melimpah dan penetrasi yang masih sangat luas, industri guild game di Asia Tenggara ini bisa menjadi peluang yang menguntungkan baik untuk guild atau pemain.

Yield Guild Games
Gabby Dizon, salah satu pendiri Yield Guild Games

Melihat peluang tersebut, YGG pun menghadirkan SubDAO bernama YGG SEA dengan fokus melokalisasi konten gim. YGG SEA bertujuan memudahkan para pemainnya untuk mendapatkan benefit dari bermain game Play-to-Earn.

“Lokalisasi konten yang dilakukan oleh YGG SEA meliputi penyesuaian bahasa, budaya, kesiapan digital masyarakat hingga tingkat literasi dan tingkat level inklusi dari negara-negara Asia Tenggara,” jelas Gabby Dizon, salah satu pendiri Yield Guild Games.

Bangun Operasional dan Komunitas

Salah satu fokus utama YGG SEA adalah untuk mendukung game play-to-earn yang dikembangkan secara lokal dan memperoleh aset gim yang secara unik sesuai dengan kebutuhan dan minat basis pemain SEA.

Gabby mengungkapkan, YGG SEA memiliki lebih dari 10.000 scholarships dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. YGG SEA juga telah bermitra dengan lebih dari 50 game play-to-earn, seperti Sipher, karmaverse, Aavegotchi, dan lainnya.

Baca juga: Gandeng Wall Street English Indonesia, UniPin Siap Majukan Komunitas Gaming Indonesia

“YGG SEA akan memegang kendali penuh untuk membangun operasional dan komunitas yang kuat di Asia Tenggara, dengan target awal di Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Thailand sebelum berkembang lebih luas di seluruh wilayah Asia Tenggara di tahun 2024,” lanjut Gabby.

YGG SEA sebagai SubDAO juga memiliki NFT badge sebagai simbol keanggotaan. Pada pertengahan Januari 2021, sudah ada lebih dari 166.000 pemegang NFT yang tidak dapat dipindahtangankan yang dapat dicetak di situs YGG SEA.

“Saat kami diluncurkan di seluruh dunia, SubDAO seperti YGG SEA adalah inti dari strategi ekspansi YGG karena mereka memiliki pengetahuan dan jaringan lokal. Tim yang meluncurkan YGG SEA memiliki pengalaman mendalam dalam mendorong adopsi teknologi di kawasan ini, dan permintaan akan gim play-to-earn di seluruh Asia sangat kuat,” tutup Gabby.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.