Mengintip Perkembangan IoT Terkini di Teknopolis 2017

Gelaran pameran TEKNOPOLIS 2017 telah berakhir kemarin. Ajang pameran teknologi perdana yang diadakan oleh Erafone dan Traya Events pada 9-11 Juni ini ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat. Tema “Today’s Technology and Beyond” yang diusung pada edisi perdana TEKNOPOLIS ini terasa mengena dengan perkembangan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) di Indonesia saat ini, demikian menurut siaran pers-nya.

teknopolis

Selama tiga hari pameran, para pengunjung bisa merasakan dan melihat sejumlah aplikasi dan produk IoT karya anak bangsa yang ternyata telah mendunia. Aplikasi GO-JEK dan PicMix adalah contoh karya-karya yang dikembangkan oleh para pengembang atau startup dari tanah air yang bisa dibanggakan karena memiliki reputasi yang cukup membanggakan bagi bangsa Indonesia. Tentunya masih banyak aplikasi atau inovasi lain yang belum semuanya bisa terangkum di pameran TEKNOPOLIS ini, yang diharapkan bisa muncul dan berpartisipasi pada gelaran edisi berikutnya di tahun depan.

“Salah satu tantangan dengan inovasi yang berkembang begitu pesat adalah menyesuaikan dengan regulasi pemerintah,” papar Piotr Jakubowski, Chier Marketing Officer GO-JEK, yang mempresentasikan mengenai tema “The Future of Mobility.” Menurut Piotr, bisnis berbasis internet seperti GO-JEK akan berkembang pesat apabila ada kepercayaan diantara pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dan yang terpenting adalah dapat membangkitkan ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Pemanfaatan Internet of Things dalam bidang fotografi ditunjukkan oleh Picmix, layanan berbagi foto dengan memanfaatkan hasil jepretan dari kamera smartphone. “Ini adalah karya asli Indonesia yang sudah pernah terpampang di SWSX, Texas, Amerika Serikat – konferensi dan festival industri film, music, dan interaktif. Jadi telah dikenal di global,” bangga Calvin Kizana, CEO & Founder Picmix.

Internet of Things bisa digunakan untuk beragam hal, intinya mengoneksikan beberapa peralatan agar bisa saling berkomunikasi, misalnya handphone yang bisa digunakan untuk mematikan lampu rumah dan mengakses security camera,” ujar Sofyan Hadiwijaya, coder yang juga Co-Founder Pinjam.co.id.  Menurutnya, IoT juga banyak dipakai di bidang pertanian dan peternakan untuk mengumpulkan data sehingga berguna untuk membuat proses automation dengan memanfaatkan sensor, mapping, atau GPS (Global Positioning System).

Sofyan menuturkan bahwa sebenarnya IoT di Indonesia masih dalam tahap pengenalan ke publik. Karena masih menjadi “sesuatu” yang baru, maka IoT membuka peluang yang cukup besar bagi para pengembang atau startup di tanah air untuk membuat aplikasi unik yang dapat mendatangkan revenue. Generasi muda peminat IoT bisa belajar teknologi di Geeknesia, Dirakit, Cubeacon, eFishery, dan Noeflux, yang notabene merupakan karya-karya anak bangsa.

“Pameran Teknopolis ini sangat baik untuk bisa memperkenalkan Internet of Things kepada masyarakat dan pameran ini sangat membantu saya untuk mengenali berbagai produk IoT yang terbaru, contohnya mobil pintar yang ditampilkan. Untuk pameran berikutnya akan lebih seru kalau ragam produknya diperbanyak, sehingga manfaat IoT bagi kehidupan sehari-hari dapat lebih dirasakan. Kalau saya sendiri masih sebatas menggunakan IoT dalam bentuk remote controller AC atau TV melalui aplikasi di smartphone namun setelah pulang dari sini bisa jadi saya akan menambahkan produk IoT untuk rumah saya,” ujar Afan (35), karyawan swasta yang bertempat tinggal di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Salah satu hal yang menarik di Teknopolis adalah semakin maraknya pengenalan dan penjualan drone atau pesawat tanpa awak. Mulai dari DJI, Parrot, ZeroTech, dan Go Pro memiliki model drone yang ditampilkan di area pameran. Bahkan untuk menjaring minat masyarakat tentang drone, selama dua hari diadakan lomba Drone Race, yang diadakan oelh IDRF (Indonesia Drone Racing Federation). Ada tiga kelas lomba yang dipertandingkan yakni kelas Mii FPV, Micro brushed dan Micro Brushless FPV.

Pemenang kelas Micro Brushless FPV atau kelas tertinggi yang digelar di arena Drone Race masing-masing diraih oleh Glove sebagai juara pertama dengan hadiah berupa Trophy, uang tunai, dan drone Max Babyhawk. Pemenang kedua adalah Dietz yang meraih Trophy, uang tunai, dan spare parts drone. Sedamgkan juara ketiga diraih oleh Marcel yang memperoleh penghargaan Trophy , uang tunai, dan spare parts drone.

teknopolis

Sementara itu untuk kelas tertinggi, Mini FPV yang digelar pada hari terakhir telah memunculkan pemenang pertama atas nama Satrio Asmoro dan berhak memperoleh Trophy, uang tunai, dan DJI Osmo Mobile. Pemenang kedua adalah Irwan Baidowi (One Glove) yang memenangi Trophy, uang tunai, dan TBS race Tracker. Sementara pemenang ketiga adalah Aichu Priatna yang memperoleh Trophy, uang tunai, dan Spare parts. 

IOT Mulai Dikenal Publik

Internet of Things telah menjadi buah bibir selama beberapa tahun terakhir, dan tidak dapat dipungkiri kehadirannya memang akan memberikan pengaruh besar untuk kehidupan masyarakat. “IoT akan mengubah cara kita hidup di masa depan, dan perubahan tersebut sudah dirasakan mulai dari sekarang. Kami menghargai Teknopolis telah mengundang dan memberikan edukasi publik tentang produk teknologi dalam acara tersebut. Di masa depan, kami berharap Teknopolis dapat menjadi ajang pamer teknologi yang lebih besar dan lebih maju.” ujar Jaehoon Kwon, Presiden Samsung Electronics Indonesia.

Traya Events dan Erajaya Group sebagai penyelenggara Teknopolis menjelaskan bahwa fokus dari Teknopolis adalah untuk memperluas pemahaman IOT di masyarakat dengan memberikan update perkembangan teknologi terkini pada penyelenggaraan Teknopolis.

“Acara TEKNOPOLIS 2017 merupakan wujud komitmen Erajaya Group sebagai pemimpin distributor dan retailer elektronik terbesar Indonesia untuk terus mendukung pengembangan industri internet of things (IOT) di Indonesia. TEKNOPOLIS tidak hanya memamerkan produk teknologi dan gadget terkini, namun juga memberikan kesempatan kepada konsumen melihat dan mencoba rangkaian produk teknologi yang mutakhir dan inovatif. Selain itu, kami berharap TEKNOPOLIS mampu mendorong tumbuhnya industri internet of things di Indonesia serta masyarakat digital yang mengikuti perkembangan teknologi,” kata Hasan Aula, CEO PT. Erajaya Swasembada, Tbk. “

Selaku sponsor utama, BCA menilai Teknopolis 2017 adalah pameran teknologi yang langsung berfokus pada Internet of Things, sehingga perlu diapresiasi dan didukung agar perkembangannya terasa bermanfaat bagi masyarakat. “BCA juga selalu terbuka dengan perkembangan Internet of Things, salah satu inovasi yang kami lakukan adalah dengan VIRA berupa artificial intelligent untuk memudahkan nasabah dalam memperoleh informasi perbankan yang diperlukan,” ujar I Ketut Alam Wangsawijaya.

Harapan para pengunjung agar menjadikan TEKNOPOLIS sebagai wadah untuk mendukung perkembangan teknologi berbasis Internet of Things di Indonesia akan menjadi tantangan bagi panitia. Erafone dan Traya Events selaku penyelenggara TEKNOPOLIS 2017 optimis untuk menggelar kembali pameran pada tahun depan dengan konsep yang lebih baik dan menampilkan edukasi teknologi dan digital lebih komplet. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.