Mengubah Industri Periklanan untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

media periklanan industri periklanan berkelanjutanMarketing.co.id – Berita Marketing | Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan bekerja kita menjadi sistem kerja dengan jarak jauh atau online, Banyak dari institusi telah mengarahkan kepada sistem kerja yang bergantung pada solusi digital dengan porsi lebih besar dan telah mempersiapkan industri dan model bisnis kepada hal yang lebih baru dan berbasis pada data.
Ketika ekonomi global berangsur-angsur menuju pemulihan, urgensi untuk menjaga keberlanjutan baik itu dalam sisi bisnis maupun keberlanjutan lingkungan alam sendiri, telah memaksa sebagian besar keputusan bisnis mengurangi biaya dan mengoptimalkan aset yang dimiliki.
Sementara, isu global tentang emisi karbon sebagian besar masih berkisar pada sektor kebijakan dan industri yang berdampak kepada lingkungan secara langsung, Industri periklanan, baik di sektor produksi maupun di praproduksi secara tidak langsung telah berkontribusi terhadap emisi dan pemborosan karbon yang signifikan, hal inilah cenderung terabaikan.
Setiap tahun sejumlah produsen global menghasilkan ribuan ton karbon secara masif dan bersama-sama dengan jumlah ribuan ton limbah terutama di lokasi. Namun, industri yang sama mampu memimpin perubahan industri dan masyarakat yang belum pernah terjadi sebelumnya yang diperlukan untuk hidup di masa depan yang sehat.
Selanjutnya, kemampuan ini meluas ke penerapan praktik berkelanjutan baik dalam mendorong perubahan perilaku melalui pesan secara masif, sehingga mendorong masyarakat melakukan tindakan terhadap hal-hal mengurangi jejak karbon yang diakibatkan kegiatan produksi.
Dari sisi Agensi periklanan dan produsen, hal ini berarti memulai tinjauan yang konsisten terhadap metode produksi, mensirkulasi ulang aset kreatif, dan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang hal positif jangka panjang yang dibawa untuk terwujudnya masa depan yang keberlanjutan.
Produsen dalam hal ini pemilik merek dan Agensi periklanan telah menghadapi tantangan untuk memulai perjalanan berkelanjutan mereka. Namun, ada cara nyata dan solusi alternatif yang akan mengkatalisasi pengurangan jejak karbon mereka selama kedua belah memproduksi konten periklanan.
Transparansi berbasis data
Dalam menilai permasalahan secara akurat dan mengetahui masalah-masalah yang potensial saat ini terjadi di dunia bisnis yang di dominasi oleh digitalisasi berbasis data, sebuah organisasi harus lebih fokus dan mampu mempelajari data dengan tepat agar mampu memberi gambaran dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan tahun lalu, Kantar mengungkapkan daftar angka-angka tentang meningkatnya kesadaran antara konsumen terhadap praktik keberlanjutan di Asia: 58% secara pribadi dipengaruhi masalah lingkungan; 53% telah berhenti membeli dari merek yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, dan 63% percaya keberlanjutan adalah tanggung jawab merek.
Secara signifikan, kami telah menemukan bahwa transparansi sebuah organisasi sangat penting, mengingat sifat konsumen yang sangat berhati-hati saat ini. Faktanya, 80% warga di seluruh dunia lebih bersedia memilih merek yang peduli dalam menjaga keberlanjutan, dan 70% dari orang-orang tersebut bahkan bersedia membayar rata-rata hingga 35% lebih banyak untuk merek-merek yang ramah lingkungan.
Pada tahun 2021 telah terjadi pengembangan yang menarik, yaitu dengan diluncurkannya Kalkulator AdGreen, alat yang dibuat khusus untuk industri sebagai penghitung dari elemen produksi yang dapat berpotensi terhadap kandungan karbon.
Dengan data yang akurat, perusahaan dan agensi iklan dapat melihat pengurangan kandungan karbon dari produk mereka sebagai akibat dari perubahan yang dilakukan pada proses produksi yang lebih baik, seperti pada sektor transportasi yang sekarang beralih ke energi terbarukan. Hal ini, secara tidak langsung akan mendorong perubahan pada kebiasaan dan perilaku terutama dari sisi operasional sebuah organisasi/perusahaan.
Untuk menjaga keberlangsungan di dalam dunia Industri, muncul sebuah inisiatif seperti Green The Bid di Amerika Serikat, dan AdGreen dan AdNetZero di Inggris. Inisiasi ini telah menciptakan kerangka kerja untuk pengukuran sebuah emisi karbon dan penghitung yang akurat untuk membuat gambaran secara lengkap tentang jumlah emisi karbon yang dihasilkan industri periklanan. Perusahaan Adtech Good-loop, yang meluncurkan pelacak iklan etis tahun ini, menemukan bahwa kampanye online biasa mengeluarkan 5,4 ton karbon dioksida di Inggris.
Sementara inisiasi terhadap pengurangan emisi karbon ini telah meningkatkan partisipasi pelaku periklanan secara global, dan dengan AdGreen dan AdNetZero para pelaku industri periklanan mulai menerima respon yang positif dan pengakuan secara global, hingga saat ini tidak ada satu pun data secara global yang menunjukkan tentang adanya peningkatan emisi karbon pada industri periklanan.
Dengan meningkatnya partisipasi dan kontribusi pelaku industri periklanan terhadap usaha pengurangan emisi karbon yang bisa telah dihasilkan oleh industri ini, mendorongnya usaha untuk lebih menignkatkan akurasi pengukuran terhadap kandungan emisi karbon yang dapat dihasilkan oleh pelaku Industri perikalanan. Hal ini terus dilakukan untuk menghidari kejadian yang dapat terualng kedepanya.
Operasi yang efisien
Ketika dunia mulai tertutup pada tahun 2020 akibat pandemi, kegiatan sosial dan ekonomi terhenti, ada penurunan yang mengejutkan sebesar 6,4% dalam emisi karbon dalam skala global. Sebagian dari penurunan emisi karbon global, Malaysia misalnya, mengalami penurunan emisi karbon sebesar 9,7% selama pandemi. Anehnya, bahkan jika pengurangan ini dipertahankan, itu masih tidak akan cukup untuk menjaga kita di bawah batas 1,5 derajat yang diperlukan untuk menghindari dampak dari sebuah bencana, hal ini menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan.
Dengan pembatasan dan lockdown akibat Covid-19, industri periklanan telah melihat bagaimana biaya transportasi dan overhead menyusut, sehingga menghasilkan penghematan finansial langsung, sembari penyusutan ini telah memberikan pengurangan emisi karbon yang signifikan. Dengan kata lain, produsen merek dan agensi iklan telah menjadi saksi sebuah masa yang telah mendorong seorang yang berprofesi sebagai pemasar untuk bisa beroperasi secara lebih efisien.
Namun, ketika pembatasan-pembatasan mulai dibuka kembali, penurunan emisi karbon yang kita lihat kemungkinan tidak akan bertahan lama. Itulah mengapa industri periklanan, yang secara tradisional melibatkan perjalanan ekstensif, perlu merenungkan bagaimana sejauh ini beradaptasi dengan pandemi, dan bagaimana kemampuan beradaptasi ini telah mengurangi emisi karbon, dan yang lebih penting adalah bagaimana mempertahankan momentum itu.
Bekerja dengan audio visual jarak jauh, atau memaksimalkan ekspedisi untuk pengiriman, dan teknologi lainnya untuk mendukung produksi secara virtual, menunjukkan bahwa kita saat ini dapat melakukan lebih banyak hal tanpa harus memerlukan banyak orang untuk bepergian ke lokasi yang jauh untuk memproduksi sebuah konten periklanan.
Seperti contohnya untuk memilih lokasi kita dapat memanfaatkan survei berupa foto-foto melalui orang lokal di daerah tersebut, dan membagi tim sesuai dengan fungsi dan lokasinya sehingga memungkinkan kita mengurangi pergerakan dan biaya transportasi. Sehingga, langkah nyata untuk tetap mempertahankan sebuah keberlanjutan bisa terwujud.
Salah satu perkembangan paling menarik dalam pembuatan konten iklan datang dari industri game dan penyiaran; penggunaan mesin permainan seperti Unreal (digunakan dalam Fortnight dan Mandalorian) dan Unity (Siklus untuk Walt Disney dan Childish Bambino untuk Media Monks) dan studio dinding ICVFX/Virtual/Volumetrik/LED untuk menciptakan lingkungan secara real time, hal tersebut diatas secar langsung telah menggantikan kebutuhan transportasi untuk kru, hal yang biasa dilakukan adalah mengeluarkan budget untuk alokasi logistik dan membangun area produksi berskala besar yang mahal, dan biasanya hal itu hanya digunakan satu kali saja.
Kombinasi dari hal-hal di atas di samping meningkatnya perhatian pada energi terbarukan, hal tersebut akan berdampak besar dan terukur apabila dapat diterapkan di seluruh studio dan fasilitas-fasilitas pasca-produksi.
Mengembangkan roadmap menuju nol bersih
Efisiensi dalam waktu dan sumber daya produksi memengaruhi jumlah emisi karbon. Oleh karena itu, penting bagi pemasar untuk memikirkan kembali seluruh ekosistem produksi mereka, mulai dari penyusunan strategi hingga eksekusi, untuk mencapai praktik produksi yang berkelanjutan.
Di Advertising Production Resources (APR), kami bekerja sama dengan klien dalam program pengurangan karbon dalam proses produksi mereka. Contoh terbaru adalah pengembangan buku pedoman untuk satu klien global yang menguraikan target mereka dan memberikan saran serta panduan tentang bagaimana mitra kreatif dapat mendukung proses tersebut.
APR juga telah mengambil pendekatan bertahap yang lebih terstruktur untuk klien lain, mulai dari Fase 1 dengan penemuan dan pengumpulan data untuk menetapkan baseline. Garis dasar ini menciptakan target peningkatan untuk Fase 2, semuanya dengan landasan yang mendasari ‘piagam’ agensi untuk memberikan panduan praktis tentang apa yang diharapkan dari mitra agensi pada setiap produksi. Ini menetapkan Peta jalan (Roadmap) menuju nol bersih di Fase 3.
Kami telah melihat bahwa terlepas dari urgensinya, kenyataannya adalah bahwa sebagian besar organisasi diharuskan untuk fokus pada emisi langsung mereka dari Cakupan 1 dan 2. Perhatian terhadap hubungan pihak ketiga dalam Cakupan 3 dalam pengertian itu, masih dalam tahap awal.
Muncul kembali sebagai pionir baru
Selama setahun terakhir, kami telah mengamati bagaimana presentasi tingkat kesadaran terhadap keberlanjutan kepada klien kami dan kepada industri secara global, hal ini menciptakan pencerahan. Begitu seseorang telah sadar akan kenyataan perlunya sebuah energi bersih yang menunjang keberlanjutan, mereka langsung didorong ke dalam tindakan yang menghasilkan manfaat tambahan, dan sesuai terhadap reaksi yang kita cari.
Keberlanjutan dalam industri periklanan dan juga sektor produksi merupakan kekuatan transformatif yang tidak lagi “bagus untuk dimiliki”. Ketika produsen pemilik merek membangun kembali operasi mereka dan memperbaiki pandangan mereka di era pasca pandemi, agensi periklanan dan produsen merek harus mempertimbangkan bagaimana mereka dapat memperkuat identitas, menghargai lingkungan, dan membangun hubungan yang harmonis dan bermakna dengan audiens mereka.
Artikel ini ditulis oleh Jonathan Parker, Managing Director APAC untuk Advertising Production Resources (APR).
 
 
 
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.