Mengurai Benang Kusut Pandemi Covid-19 Bagi Industri Telekomunikasi (1)

Herfini Haryono - Vice President, Industry Verticals OmniSci
Herfini Haryono – Vice President, Industry Verticals OmniSci

Marketing.co.id – Pandemi Covid-19 telah memaksa sebuah terminologi ‘normal baru’ bagi masyarakat di Indonesia, seperti halnya secara global, sekaligus menciptakan paradigma baru dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari pekerjaan dan kegiatan rekreasi, hingga aktivitas pembelajaran.

Peningkatan tajam kasus Covid-19 di Indonesia menyebabkan pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, dengan beberapa organisasi atau perusahaan menerapkan pengaturan work from home atau kerja dari rumah sebagai bagian dari usaha untuk keberlangsungan bisnis mereka.

Bahkan institusi pendidikan mulai beralih ke sistem pembelajaran dari rumah dengan tingkat keberhasilan dan keberlanjutannya bergantung pada infrastruktur internet yang kuat. Di tengah krisis, terdapat lonjakan dalam adopsi platform digital seperti WeKiddo, yang memungkinkan sekolah pemerintah, orang tua dan siswa untuk terhubung. Sama halnya dengan kemitraan, seperti kolaborasi antara Huawei Indonesia dan Universitas Muhamadiyah, salah satu universitas Muslim tertua dan terbesar di Jakarta, untuk mendukung kegiatan e-learning.

Memiliki infrastruktur yang tepat menjadi hal yang terpenting dalam periode kritis ini. Meskipun telah terjadi pertumbuhan masif dan adopsi dalam perangkat dan platform teknologi digital selama bertahun-tahun, memiliki konektivitas dan bandwidth yang andal akan menjadi kunci dalam mengatasi tantangan bekerja secara remote di tengah Covid-19.

Tidak seperti sebelumnya, saat ini reengineering menjadi semakin penting dalam mendukung permintaan bandwidth, karena lalu lintas telekomunikasi bergeser ke daerah permukiman. Mengingat peningkatan lalu lintas data internet saat bekerja dan belajar dari rumah menjadi ‘normal baru’, ini menjadi area utama dimana sektor telekomunikasi Indonesia perlu meningkatkan perannya secara signifikan.

Memanfaatkan big data dan analitik

Dengan karyawan yang bekerja dari rumah, setiap perusahaan perlu memastikan tingkat produktivitas yang optimal guna mempertahankan operasi bisnis yang berkelanjutan di tengah krisis Covid-19 saat ini. Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi (Kominfo) baru-baru ini mengumumkan sebuah aturan yang menyoroti peran perusahaan telekomunikasi dalam mengoptimalkan pengalaman jaringan saat social distancing menjadi pusat perhatian, hal itu menunjukkan bahwa pemerintah menyadari betul peran penting yang dimainkan oleh perusahaan telekomunikasi dalam perekonomian.

Industri Telco
Telecommunication mast TV antennas wireless technology with blue sky

Lonjakan lalu lintas data secara tiba-tiba membuat pemain industri telekomunikasi sendiri perlu memastikan pemantauan lalu lintas yang efisien, yang akan semakin penting untuk penyeimbangan sinyal seluler dan rencana peningkatan kapasitas jaringan.

Lebih jauh lagi dari sekedar lalu lintas data, perusahaan telekomunikasi juga perlu membuat keputusan berbasis data terkait investasi dan memaksimalkan kinerja. Kemampuan untuk menganalisis data yang masif dengan cepat untuk menemukan wawasan akan menjadi kunci utama, sementara tantangannya adalah mengarungi berbagai sumber data, termasuk pemodelan frekuensi radio, analisis cakupan jaringan, serta kinerja jaringan seluler.

Oleh: Herfini Haryono, Vice President of Industry Verticals, OmniSci

(Bersambung ke bagian 2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.