Meningkatkan Pengalaman Pelanggan demi Keberhasilan Bisnis

Marketing – Inovasi teknologi yang sangat pesat menghasilkan suatu keadaan di mana disrupsi digital menjadi hal yang normal atau wajar. Pemain lama di industri yang dulunya aman dan stabil pun mulai mengakui adanya dampak transformasi digital yang sangat besar, cepat, beragam, dan juga mendalam.

Silo-silo di internal perusahaan menjadi disintegrasi dan terjadi lebih banyak kolaborasi antar divisi. Model bisnis yang selama ini membantu pertumbuhan perusahaan selama bertahun-tahun, kini dianggap ketinggalan zaman.

Di saat bersamaan, muncul infrastruktur baru yang lebih singkat dan efektif. Di sinilah yang menjadi titik balik, di mana perusahaan beramai-ramai mengalokasi biaya bisnis mereka untuk perekonomian digital.

Hal ‘normal’ yang baru

‘Normal’ yang baru adalah lingkungan di mana pelanggan bisnis mengharapkan pengalaman layaknya konsumen dengan layanan yang terpersonalisasi dan didesain khusus, di mana pun, kapan pun, dan bagaimana pun. Pelanggan bisnis masa kini menginginkan tindakan yang cepat, kebutuhan perubahan yang pesat, penawaran yang aktif, dan semuanya dapat disesuaikan besarnya. Pelayanan pelanggan memberikan jalan untuk menghasilkan pengalaman pelanggan, dan teknologi lah yang dapat mewujudkan hal ini.

Dari ruang rapat sampai lini produksi, pemimpin perusahaan kini menerapkan sikap layaknya konsumen. Permintaan konsumen juga menjadi permintaan perusahaan. Perusahaan digital, yang dibangun untuk memberikan layanan yang terpersonalisasi, kapan pun, di mana pun, kepada pelanggan, berusaha untuk mewujudkan hal ini.

Jadi bagaimana teknologi dapat mentransformasi layanan menjadi pengalaman?

Infrastruktur IT yang saat ini ada, yang selama membangun dan mempertahankan banyak bisnis serta model bisnis, mulai terasa rapuh. Teknologi yang berat, besar, mahal, dan tidak fleksibel, tergusur oleh adanya perangkat lunak. Seperti iPhone dan wearable memperkecil fungsi komputer dari segi ukuran, perangkat lunak dan cloud hibrida mulai menggantikan peran pusat data.

Kembalinya komoditas paling berharga: waktu

Saat perangkat lunak menggantikan perangkat keras, hal tersebut telah mengembalikan komoditas berharga kepada fungsi IT, yaitu waktu. Meskipun ada debat berkepanjangan tentang bagaimana teknologi yang mendisrupsi tempat kerja, teknologi juga lah yang melepaskan dan menggeser sumber daya, dan membutuhkan perhatian yang lebih sedikit.

Staf perusaahaan digital bukannya dibatasi atau terikat oleh teknologi, tapi mereka jadi lebih diberdayakan. Dengan menghilangkan ketidakfleksibelan dan ketidakpastian dari infrastruktur tradisional, bagian TI di perusahaan kini bisa mengalihkan perhatian mereka dari menjalankan dan mempertahankan infrastruktur, menjadi fokus untuk menyediakan saran yang strategis serta konsultasi demi kemajuan bisnis.

Teknologi pun membebaskan pikiran. Infrastruktur tradisional adalah domain eksklusif untuk para ahli teknologi yang seringkali lebih loyal pada satu merk, dibanding kepada perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka juga mempromosikan dan menikmati ambiguitas pusat data.

Cloud dan perangkat lunak bisa menghilangkan semua itu, menyediakan lingkungan yang lebih tidak rumit dan lebih sederhana, serta mudah digunakan. Teknologi ini membutuhkan staf yang lebih sedikit, membebaskan pegawai untuk fokus menyediakan pengalaman terbaik untuk pelanggan internal dan inovasi, serta perkembangan bisnis. Saat perangkat lunak mengurangi kebutuhan tenaga ahli, teknologi ini mewujudkan era generalis. Pengetahuan teknis untuk mengoperasikan, merawat, dan memperbesar beban kerja umum serta aplikasi sekarang diturunkan. Silos pun hilang, dan pikiran menjadi lebih ekspansif.

Gratifikasi instan

Karena hyperconverged infrastructure itu sangat sederhana, fleksibel, dan terskala, teknologi ini ideal untuk merespon keinginan solusi yang canggih, ekspektasi akan kualitas konsumen, dan respon cepat serta gratifikasi dari pelanggan yang semakin canggih dan menuntut. Tiba-tiba, ide atau layanan yang baru bisa diciptakan, dijalankan, dan dimulai dalam hitungan hari, serta permintaan yang mendadak bisa dimitigasi atau ditanggapi secara langsung, bahkan oleh sang pelanggan. Otomatisasi layanan lini pertama, bisa mengurangi ekskalasi yang menjadi radikal.

Akan semakin menarik saat pelanggan menambahkan teknologi baru seperti AI dan ML. Kini, sistem bisa memperingati masalah yang akan terjadi, selagi mengurangi risiko ekslakasi. Saat pelanggan berubah, begitu pula otomatisasi, analitik, dan intelligence. Mencocokan dengan pelanggan di tahap apa pun, dan mengantisipasi semua permintaan mereka.

Matahari terbenam

Permintaan perusahaan untuk mengkonsumerisasi bisnisnya pun semakin meningkat. Infrastruktur yang tradisional dan tidak fleksibel mulai kesulitan untuk menyusul ketertinggalan. Seperti kapal tua yang pelan-pelan karam, digantikan oleh kapal baru yang lebih responsif, sederhana, fleksibel, dan mampu.

Adalah infrastruktur perusahaan baru yang akan mendorong masa depan perusahaan digital, karena ketergantungan kita akan data, telah meningkatkan kemampuan untuk terhubung, mengakses, menginterpretasi, mengatur, dan mengubah, akan menjadi semakin besar.

“Saat pelanggan menikmati cara baru untuk berbisnis, kebutuhan akan teknologi yang sederhana dan fleksibel di tengah dunia digital yang penuh ini, tentu akan meningkat,” kata Andreas Kagawa, Country Manager Nutanix Indonesia. “Ketergantungan kita pada teknologi yang sederhana, aman, dan fleksibel untuk mengakomodasi sistem perangkat keras, teknologi, perangkat lunak, aplikasi, dan sistem operasi, akan menjadi sepenuhnya.”

Bersiaplah untuk konsumerisasi perusahaan

Pelayanan pelanggan telah bertransformasi selama satu dekade terakhir, tapi belum ada apa-apanya dibanding pengalaman yang akan kita alami saat pengalaman pelanggan yang proaktif dan didesain khusus akan menjadi norma tersendiri.

“Untuk mengakomodasi pergeseran paradigma ini, perusahaan perlu berembuk untuk memberikan hasil, dan itu akan dimulai dengan mengevaluasi ulang dan mendesain ulang teknologi serta infrastruktur mereka saat ini untuk mempersiapkan hari esok,” lanjut Andreas

Pengalaman konsumen kini datang diharapkan pelanggan bisnis. Pertanyaannya, apakah bisnis sudah siap?

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.