Menjawab Tantangan Big Data dengan Business Analytics

www.marketing.co.id – Istilah “big data” sudah menjadi pusat perhatian berbagai organisasi. Seiring perkembangan teknologi yang ada, data akan terus bertambah berkali lipat hingga masa mendatang. Perusahaan tidak dapat membiarkan membanjirnya data terus berlanjut tanpa adanya strategi intelligence agar dapat memanfaatkan big data untuk diterjemahkan dan membantu dalam meningkatkan kinerja bisnis.

Big data dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik melalui business analytics. Berbagai vendor penyedia teknologi telah mendukung lingkungan big data selama bertahun-tahun. Big data tersebut akan memberikan manfaat jika perusahaan dapat memperoleh nilai analytics darinya. Untuk itu, sebetulnya bukan big data yang begitu diperlukan melainkan advanced analytics yang memberikan wawasan dan nilai riil.

Melalui business analytics, perusahaan dapat memanfaatkan big data yang memiliki tingkat kompleksitas bervariasi dari tingkat rendah dan tinggi secara lebih cepat untuk memperoleh keputusan yang cepat dan akurat. Selain itu, dalam membuat keputusan yang lebih baik dan cepat, perusahaan tidak hanya mendasarkan pada apa yang telah terjadi, melainkan juga pada apa yang akan terjadi kemudian. Advanced analytics dapat memprediksi hasil terbaik dan tetap dapat menunjukkan hasil maksimal meski berada dalam perubahan yang cepat.

Vendor Business Analytics

Menurut International Data Corporation (IDC), saat ini SAS memegang pangsa pasar advanced analytics sebesar 35,2% pada tahun 2011, naik dari 34,8% di tahun 2010. Persentase tersebut lebih dari seluruh pangsa pasar vendor advanced analytics yang ada. IBM berada di posisi kedua, memperoleh 16,8%.

Menurut IDC, pada tahun 2011, pasar software business analytics tumbuh sebesar 14,1% yang diprediksi akan meningkat sebesar 9,8% pada laju pertumbuhan tahunan hingga tahun 2016.

Sebagai vendor dengan pengalaman kepemimpinan business analytics selama 36 tahun, SAS memiliki pertumbuhan pendapatan yang meningkat setiap tahunnya seperti dalam grafik berikut:

IDC juga menyebutkan SAS sebagai top five provider dalam berbagai kategori business analytics, di antaranya sebagai perangkat business intelligence, platform data warehouse, aplikasi performance management, perangkat end-user query atau reporting, software generasi data warehouse dan supply chain analytics.

Hewlett-Packard (HP) merupakan salah satu perusahaan yang menggunakan SAS Analytics untuk menganalisis data terstruktur dan tidak

terstruktur. Sebagai hasilnya, perusahaan dapat mengetahui wawasan penting dan memperoleh pemahaman pasar yang berharga secara lebih cepat, sehingga pada akhirnya memberikan keuntungan bisnis bagi HP.

 Analisis data publik membantu HP untuk menjawab kebutuhan akan produk secara proaktif dan bahkan mengantisipasi isu dalam call center. Kepuasan pelanggan pada produk-produk yang sudah ada di pasaran meningkat, selain itu kami juga tetap dapat menjalankan produk yang akan datang untuk meningkatkan penjualan.

HP merupakan salah satu perusahaan di tingkat global yang telah menyadari tantangan big data dan menyaring volume big data dengan menggunakan teknologi. Contoh lainnya adalah Industrial and Commercial Bank of China Ltd. (ICBC). Dengan memiliki 220 juta nasabah dan 600 juta rekening, bank tersebut memproses 200 juta transaksi setiap harinya. Kedua perusahaan ini merupakan sebagian dari pelanggan SAS. Mereka menggunakan software dari SAS untuk membuat keputusan bisnis dengan lebih baik, membangun hubungan dengan nasabah, dan meningkatkan manajemen risiko.

Di tingkat nasional, pertumbuhan ledakan data banyak terjadi di berbagai sektor, antara lain perbankan, asuransi, ritel, manufaktur, dan juga pemerintah. Para pemimpin organisasi juga sudah menyadari tentang adanya fenomena tersebut dan mulai berbenah untuk mempersiapkan teknologi yang tepat untuk mendukung pemanfaatan big data.

Oleh: Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.