Menperin: 1,5 Juta Orang Hidup dari Industri Otomotif

Menteri Perindustrian Saleh Husin mencoba sepeda motor berkapasitas mesin besar (motor gede/moge) Ducati saat mengunjungi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di Jakarta, Jumat (8/4)
Menteri Perindustrian Saleh Husin mencoba sepeda motor berkapasitas mesin besar (motor gede/moge) Ducati saat mengunjungi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di Jakarta, Jumat (8/4)

Menteri Perindustrian Saleh Husin yakin Indonesia mampu menjadi basis produksi pabrikan otomotif dunia. Bukan hanya sebagai negara tujuan pemasaran, sebaliknya produksi mobil dan sepeda motor nasional dapat berorientasi ekspor.

Para perusahaan otomotif pun terus didesak memperbanyak membangun pabrik mesin dan komponen serta bukan sekadar perakitan.

Menperin mengakui, dalam setiap kesempatan bertemu dengan pimpinan puncak otomotif yang memasarkan produknya di Indonesia, pihaknya terus meminta peningkatan investasi.

“Pendekatannya beragam, kadang saya sindir, saya goda, juga saya tawarkan dengan memaparkan fasilitas fiskal dan non fiskal. Bahkan saat ke pabrik beberapa merek di Jepang, kita terus terang bilang ‘jangan tanggung-tanggung berbisnis otomotif di Indonesia’. Pemerintah sudah serius, jangan sampai momentum baik ini dilewati mereka dan justru diambil kompetitor,” ujarnya usai berkeliling meninjau IIMS 2016.

Dia juga berharap, pelaku usaha melakukan identifikasi lapangan secara lebih akurat terhadap selera pasar domestik maupun global yang semakin kritis, terutama pada aspek kualitas, harga, dan pelayanan purna jual.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemenperin, penjualan kendaraan bermotor roda empat mencapai 1,1 juta unit pada tahun 2015. Angka penjualan ini akan terus tumbuh seiring peningkatan ekonomi nasional.

Investasi sektor otomotif pun terus mengalir seiring perbaikan iklim pengusaha dan penanaman modal.

“Toyota sudah membangun pabrik mesin, Isuzu dan Mitsubishi juga menyuntikkan terus modal untuk menambah produksi. Juga pemain besar otomotif asal China, Wuling sedang membangun pabrik Rp 10-11 triliun di Karawang. Artinya, jika masih ada yang hanya menjual mobil tanpa punya orientasi bangun pabrik, ya siap-siap disalip oleh pabrikan yang lebih agresif,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, industri otomotif telah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu prioritas melalui berbagai upaya strategis terutama untuk menarik investasi baru dan mendorong peningkatan kapasitas produksi.

Upaya yang dilakukan antara lain memperkuat struktur industri otomotif melalui peningkatan kemampuan industri komponen dan infrastruktur teknologi, peningkatan daya saing industri otomotif melalui peningkatan kemampuan SDM dan manajemen industri, serta peningkatan penguasaan teknologi dan R&D industri otomotif.

Sebagai industri yang memberikan efek ganda cukup besar terhadap kegiatan sektor ekonomi lainnya, industri otomotif telah berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang.

Jumlah itu terdistribusi pada berbagai sektor mulai dari industri perakitan, industri komponen lapis pertama, kedua dan ketiga, sampai di tingkat bengkel resmi sales, service dan spare parts.

Didampingi Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi, Menperin mengunjungi hall A, B, dan C yang diisi berbagai merek seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Mitsubishi, Hyundai, Jeep, dan Mercedes Benz.

Saleh juga menyambangi stan motor berkapasitas mesin besar atau yang lebih dikenal sebagai motor gede (moge). Seperti halnya mobil, dia kembali menegaskan harapan agar moge yang beredar juga diproduksi di Indonesia.

“Ngegas-nya di jalanan kita, ya idealnya pabriknya di sini. Bisa komponennya dulu, mesin atau industri keseluruhannya sekaligus,”imbuhnya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.