Menyatukan Orang Minang Lewat Dunia Maya

 “Karano Kami Cinto Jo Kampuang” menjadi tagline yang digaungkan komunitas PulangKampuang.com. Seperti apa latar belakang dan keunikan komunitas ini?

Besarnya rasa cinta akan budaya serta tanah kelahiran mampu membuat seseorang rela berkorban demi kampung halamannya. Rasa cinta ini secara kolektif dimiliki oleh anak muda perantau yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Persamaan dan rasa senasib sepenanggungan inilah yang menjadi latar belakang terciptanya komunitas Pulangkampuang.com.

pulangkampuang.com

Faldo Maldini, Founder Komunitas Pulangkampuang.com, mengungkapkan komunitas ini dibangun bertujuan menghubungkan orang Minang yang ada di rantau dan di kampung (Sumatera Barat). Pulangkampuang.com resmi didirikan pada Agustus 2015, berbarengan dengan momen mudik Idul Fitri (pulang kampuang dalam bahasa Minang).

Kampuang dan rantau adalah dua entitas yang sering diucapkan di Minangkabau. Orang Minang sejak awal memang disarankan, lebih tepatnya didorong, untuk merantau. Merantau merupakan ciri khas orang Minang yang sudah terkenal se-antero Indonesia,” ujar Faldo.

Dirinya yakin bahwa ada banyak potensi orang Minang yang jika disatukan akan menghasilkan sesuatu yang menakjubkan. Gagasan tersebut lantas ia coba umumkan melalui media sosial Facebook, Instagram, juga e-mail. Di luar dugaan, banyak respons positif dari perantau Minang, baik di dalam maupun luar negeri. Hingga akhirnya Faldo membuat domain resmi www.pulangkampuang.com.

Awalnya hanya puluhan member yang tertarik, lantas bertambah menjadi ratusan sampai akhirnya kini menembus angka 17 ribu member. Dari jumlah tersebut, terbagi 50% dari Jakarta dan sisanya dari seluruh daerah lainnya di Indonesia. Menurutnya, pertambahan jumlah yang signifikan tersebut dikarenakan kesamaan visi para anggotanya. Para anak muda Minang ini bercita-cita ingin melihat kondisi kampung yang lebih baik, memiliki kegerahan untuk berkontribusi kepada kampong halamannya, serta punya impian mewujudkan tanah Minang yang berwawasan global dan luas.

 “Kampuang dan rantau adalah dua entitas yang sering diucapkan di Minangkabau. Orang Minang sejak awal memang disarankan, lebih tepatnya didorong, untuk merantau. Merantau merupakan ciri khas orang Minang yang sudah terkenal se-antero Indonesia.”

Web pulangkampuang.com menjadi wadah sekaligus gerbang bertemunya segala ide aktivitas, bahkan aksi nyata urang awak. Faldo menjelaskan konsep dari konten www.pulangkampuang.com adalah kombinasi antara seminar inspirasi, portal inspirasi, dan crowd funding.

“Seminar inspirasi atau kelas inspirasi sudah jelas tujuannya untuk menggerakkan kaum muda di Minang agar mereka tahu ada orang Minang yang bisa sukses, dan mereka bisa termotivasi. Para urang awak yang dinilai sudah sukses juga harus mau menjadi mentorship berbagi tips dan ilmu kepada generasi mudanya,” terang pemuda lulusan pasca sarjana bidang Plastic Electronic Materials dari Department of Physics of Imperial College London ini.

Khusus kelas inspirasi terbagi menjadi dua, yakni mentoring untuk menghadapi dunia kerja dan mentoring untuk beasiswa ke luar negeri. Kisah-kisah inspiratif juga dimuat untuk mengisi portal pulangkampuang.com. Sementara crowd funding adalah bentuk penggalangan dana donasi yang diarahkan pada pengembangan kampung di daerah Minang.

Selama satu tahun terakhir, tercatat tiga proyek crowd funding telah dilakukan, yakni pembangunan Musala Impian di Pesisir Pantai Sasak, pembangunan desa terpencil di Kampung Sungkai, serta donasi sepeda sebagai sarana transportasi kepada murid sekolah di SDN 22 Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.

“Seluruh dana untuk pembangunan tersebut kami dapat secara kolektif dari member. Pengelolaannya transparan karena tujuannya memang murni untuk membangun kampung tercinta. Intinya spirit kami positif,” tegas pemuda kelahiran 9 Juli 1990 ini.

Meski demikian, Faldo menegaskan core komunitas ini tetaplah sosial sehingga ia menjamin tidak ada keterpaksaan dari para member-nya. Ia bahkan tidak memberlakukan iuran atau bentuk pungutan apa pun. Semua donasi dikumpulkan per proyek.

“Saya belum ada gambaran pasti ke depannya akan seperti apa, yang pasti member base kami sangat besar dan ini potensial. Saat ini fokus saya adalah memfasilitasi jumlah member dan memperbesar cakupan wilayah komunitas,” terang mantan Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom (PPI UK) untuk periode masa jabatan 2013/2014.

Angelina Merlyana Ladjar

MM092016/W

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.