Merambah Cloud, Microsoft Akhiri Windows Server 2003

Merambah Cloud, Microsoft Akhiri Windows Server 2003
Foto by: Redmondmag.com

Pihak Microsoft menyatakan bahwa mereka akan menghentikan dukungan terhadap Windows Server 2003 demi merambah teknologi Cloud, meski pada kenyataannya, di kawasan Asia Pasifik, Windows Server 2003 masih jadi andalan para pekerja TI.

Menurut data dari Spiceworks, jejaring profesional global yang beranggotakan lebih dari 5 juta pekerja TI, 65% organisasi yang menggunakan tool ini di Indonesia setidaknya masih memiliki satu Windows Server 2003, terhitung hingga Juni 2014.

“Data ini jelas menunjukkan besarnya pemakaian Windows Server 2003 di kawasan Asia Pasifik dan menggambarkan popularitas sistem operasi tersebut dalam kurun waktu 11 tahun terakhir,” ujar Kathryn Pribish, program manager Voice of IT di Spiceworks.

“Meskipun demikian, kebangkitan cloud computing dan cara kerja mobile telah mengubah peta teknologi dan memaksa para staf TI mempertimbangkan ulang cara mereka menghadapi tantangan dalam organisasi mereka. Pengumuman Microsoft ini tidak hanya menandai berakhirnya dukungan terhadap Windows Server 2003, tapi juga membuka peluang bagi divisi TI untuk mengembangkan lingkungan yang baru dan lebih fleksibel, yang siap menjawab tantangan masa depan,” lanjutnya.

Untuk itu, organisasi bisnis pun diminta untuk segera beralih ke platform Cloud sebagai pusat data generasi terbaru, ini dinilai akan mudahkan mereka dalam membuka peluang mobilitas, produktivitas, serta big data.

Windows Server 2003 sendiri telah dipercaya selama 11 tahun untuk mendukung komputasi bagi semua aplikasi enterprise, mulai dari email, web, serta berbagai aplikasi bisnis. Kendati begitu, Microsoft tetap mengatakan tak akan memperpanjang dukungannya terhadap Windows Server 2003, dan akan berakhir pada 15 Juli 2015 mendatang. Rentang waktu kurang dari 270 hari pun dinilai pihak Microsoft cukup untuk masa migrasi mereka.

Kabar baiknya, para pengguna tetap bisa menggunakan Windows Server 2003 meski telah melewati tanggal 15 Juli 2015, hanya saja pihak Microsoft menegaskan tidak akan mengeluarkan lagi versi update serta patch-nya setelah melewati masa tersebut. Jadi, server dan berbagai aplikasinya akan menjadi rentan terhadap ancaman keamanan maupun downtime, dan mungkin tidak lagi memenuhi aturan compliance.

“Microsoft telah secara aktif menyampaikan kepada para pengguna Windows Server 2003 tentang jadwal penghentian dukungan ini. Meskipun banyak pengguna mengelola infrastruktur berisi system campuran lama dan baru, para pengambil keputusan TI perlu mempercepat migrasi mereka ke cloud. Umumnya, proses migrasi berlangsung selama 200 hari, sedangkan migrasi aplikasi memakan lebih dari 300 hari. Untungnya, Microsoft menyediakan panduan migrasi yang mudah dan jelas ke platform berbasis cloud Microsoft, baik solusi cloud privat on-premise, publik maupun Hybrid,” papar Aries Triwahyudi, Cloud & Enterprise Business Group Lead, Microsoft Indonesia.

Teknologi Cloud Computing dinilai akan mendukung tren mobilitas juga big data, dan Windows Server 2003, diakui tidak dioptimalkan untuk menjawab kebutuhan bisnis saat ini.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.