Merck Catat Kinerja Positif di Tahun 2020

Marketing.co.id Berita Marketing I PT Merck Tbk (“Perseroan”) menerima persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) atas Laporan Keuangan untuk tahun buku 2020, yang mencatatkan kinerja positif di tengah tantangan pandemi di 2020 dan masih mempertahankan kepemimpinan di segmen pasar obat-obatan resep, hari ini (16/6).

Merck

Presiden Direktur PT Merck Tbk Evie Yulin mengatakan, “Perseroan mengupayakan agar semakin lincah bergerak menghadapi perubahan, termasuk di tengah ketidakpastian akibat dampak pandemi. Perseroan memastikan keberlanjutan bisnis dengan mengadaptasi model bisnis dengan memaksimalkan infrastruktur digital. Perseroan siap beradaptasi dengan cara kerja yang baru (new ways of working); dibantu dengan kesiapan infrastruktur, budaya Perusahaan, etos kerja karyawan, komitmen menjaga keselamatan karyawan saat pandemi.”

Perseroan tetap melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan posisi keuangan dan rasio keuangan yang solid di tahun 2020, dimana Total Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perseroan pada tahun 2020 tercatat mencapai Rp930 miliar, Rp317 miliar dan Rp613 miliar, masing-masing naik 3% dari tahun sebelumnya. RUPST menyetujui bahwa Perseroan membagikan final dividen untuk tahun buku 2020 sejumlah Rp 54.656.000.000 atau sejumlah Rp122 per saham.

Sementara itu, rasio lancar tercatat 2,55, Liabilitas terhadap Ekuitas 0,52, Liabilitas terhadap Aset 0,34. Rasio profitabilitas tetap dijaga dengan marjin laba kotor 44,86%, ROA 7,73% dan ROE 11,74%.

Selain itu, pertumbuhan Divisi Obat-Obatan Resep (Healthcare) di tahun 2020 masih konsisten di atas pasar dengan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 2% di tahun 2020, sementara pasar tumbuh negatif 9,8% (berdasarkan market data IQVIA ITMA MAT Q4-2020 – Ethical Market). Dari sisi penjualan, Divisi Usaha Obat-Obatan Resep mencapai realisasi Rp482 miliar sehingga berkontribusi 73% terhadap total pendapatan Perseroan.

Pada Divisi Plant Perseroan menghadapi tantangan terbesar dari aspek kesehatan dan keselamatan karyawan dan lingkungan (K3L). Dimana, produksi harus tetap berjalan optimal namun tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Menghadapi tantangan tersebut, Divisi Plant berhasil melampaui target awal tahun sebesar 102%, dengan volume unit produksi mencapai 818 juta tablet. Sementara itu, komposisi produksi pabrik adalah 93% produk solid, serta 7% produk liquid dan semi solid, dimana tingkat utilisasi kapasitas pabrik mencapai 77%.

Tak hanya itu, Perseroan melihat bahwa peluang ekspor semakin terbuka lebar di mana tahun 2020 perbandingan volume ekspor dan domestik mencapai 52% dan 48%. Kinerja positif ini semakin memicu Perseroan dalam merealisasikan rencana untuk melakukan ekspansi pabrik dari kapasitas terpasang 1,6 miliar tablet dan kapsul menjadi kapasitas 2 miliar tablet, sehingga kedepannya Perseroan akan menjadi produsen dan penyalur produk-produk Merck Group di Asia Tenggara. Untuk tahap pertama, pabrik akan fokus pada produksi produk-produk diabetes.

Lini bisnis Perseroan yang berfokus pada Bahan Baku Obat (BBO) terus menunjukkan perkembangan positif dengan memberikan kontribusi sebesar 12% dari total pendapatan Perseroan. Kontraksi sebesar 28% menjadi Rp78 miliar di 2020, namun penurunan ini tidak sebesar kehilangan pendapatan dari Thiamin pada 2019 karena adanya peningkatan penjualan produk-produk lain.

Tentunya, Perseroan tetap optimistis mengawali tahun 2021 dengan kinerja positif. Pada Kuartal 1 2021, Perseroan meraih pendapatan sebesar Rp253 miliar, meningkat 56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp162 miliar. Sementara untuk laba meningkat dari Rp35 miliar menjadi Rp53 miliar, atau meningkat sebesar 51%. Selain itu, kas dan setara kas di kuartal 1 tahun 2021 sebesar Rp165 miliar, juga meningkat 22% dibanding akhir Desember 2020 sebesar Rp135 miliar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.