Mesti Sensitif terhadap Kebutuhan Pasar

www.marketing.co.id – Pas FM dalam memenangi persaingan membuat aplikasi untuk berbagai ponsel pintar. Sebanyak 15% dari pendapatan dialokasikan untuk promosi. Bagaimana hasilnya?

Para pendengar Pas FM tentulah tahu bahwa ini adalah radio bisnis. Positioning-nya pun sangat jelas sebagai radio bisnis Jakarta. Segmen yang dibidik adalah para pebisnis ataupun orang-orang yang tertarik dengan dunia bisnis. Para pebisnis ini berasal dari semua kalangan, mulai dari pedagang di pasar-pasar tradisional seperti di Mangga Dua dan Glodok, hingga para pebisnis kelas atas yang berkantor di seputaran area segi tiga emas Jakarta. Termasuk juga para mahasiswa, khususnya yang memilih jurusan ekonomi. Bahkan, ada juga segmen pendengar yang berasal dari kalangan para pekerja yang walaupun bekerja untuk orang lain, informasi-informasi yang Pas FM siarkan sangat cocok untuk kebutuhan pekerjaan mereka.

Namun, kondisi itu belum cukup menjadi “senjata” untuk menguasai pasar di industri radio. Butuh sensitivitas dalam mencermati kebutuhan dan keinginan pasar, khususnya yang berkaitan dengan kondisi yang terjadi di ranah ekonomi dan bisnis yang menjadi konsep dasar radio Pas FM.

Saat ini, persaingan di industri radio, dalam hal pendengar maupun pemasang iklan, sangatlah ketat. Dalam usia yang “baru” 13 tahun, dan di tengah persaingan dalam industri radio yang kian ketat, Pas FM Jakarta berusaha untuk fokus dengan konsep awal sebagai radio bisnis di Jakarta. “Situasi di industri radio memang sangat atraktif dan dinamis. Kita harus tetap fokus pada bidang usaha kita,” ujar Robert Saputra, Chief Marketing Officer Pas FM Jakarta, saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat.

Menilik peta persaingan di industri media saat ini, industri radio menjadi media yang berada di urutan ketiga setelah media televisi dan media cetak untuk porsi iklan. Walaupun tarif iklan dalam beberapa tahun terakhir naik mengikuti perkembangan ekonomi nasional, kenaikan ini dinilai tidak begitu besar. Meski begitu, diakui Robert, potensi pasarnya masih cukup potensial untuk digarap.

Terlihat, pendapatan iklan Pas FM pun terus tumbuh seiring laju pertumbuhan ekonomi nasional. Walau tak menyebut angka pasti, menurut Robert, kinerja bisnis Pas FM cukup positif dalam beberapa tahun terakhir. Oleh sebab itu,  sambungnya, sangat penting bagi Pas FM untuk terus berinovasi dalam menciptakan program baru yang sesuai dengan konsep dasar Pas FM sebagai Radio Bisnis Jakarta, dalam rangka mendapatkan ceruk pasar. “Radio menjadi pelengkap pasar dalam segala hal, baik informasi, promosi, maupun slot iklan,” ujarnya.

Berbicara mengenai diferensiasi produk di industri radio, menurutnya berkaitan erat dengan masalah konten program acara yang notabene menjadi “jualan” sebuah radio untuk mendapatkan “kue” iklan. Ia menjelaskan, di Pas FM semua program acara merupakan program unggulan karena semuanya diciptakan berdasarkan hasil riset tim R&D sesuai dengan konsep dan kepentingan perusahaan, serta kebutuhan dan keinginan masyarakat/pendengar.

Dengan moto “Your Business is Our Concern”, masyarakat disajikan informasi seputar masalah bisnis sejak pagi hingga malam diselingi musik seperti kemasan radio-radio lain pada umumnya. Ada program Breakfast Briefing setiap Senin–Jumat dari pukul 6–10 pagi yang dilanjutkan dengan program Business Today. Kemudian, ada program Jakarta Inside pada pukul 5 sore, dan ditutup program siaran bertajuk Jakarta Night Live mulai pukul 10–12 malam.

Lebih lanjut diungkapkan Robert, Pas FM juga concern untuk mendapatkan pendengar baru dan me-maintain pendengar lama. Untuk itu, upaya promosi terus-menerus dilakukan di segala channel. Aktivitas promosi dilakukan di media cetak, billboard, dan LCD display di beberapa titik di Jakarta. Adapun di ranah dunia maya, website www.pasfm.com juga cukup informatif bagi masyarakat yang membutuhkan informasi tambahan seputar berita ataupun acara seputar dunia bisnis.

Selain itu, Pas FM pun aktif di ranah media sosial seperti Twitter dan Facebook. Bahkan, barubaru ini Pas FM berani berinvestasi dengan membuat aplikasi streaming lewat BlackBerry, Android, dan iPad. Hal ini dilakukan dalam rangka memperluas pasar pendengarnya serta mengikuti perkembangan zaman dan melihat saat ini semua orang sudah memanfaatkan ponsel pintar (smartphone) bagi aktivitas mereka sehari-hari. “Kita harus berani. Tren saat ini memang sedang ke digital marketing. Untuk itu, kami berani menyisihkan 15% dari pendapatan kami untuk bujet promosi,” katanya.

Sementara itu, strategi promosi lain yang rutin dikembangkan adalah menggiatkan program off air minimal enam kali dalam satu tahun. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan brand awareness dan word of mouth bagi masyarakat, sehingga tercipta loyalitas terhadap brand di mata pendengar lama dan bisa merangkul pendengar baru.

Adapun kunci sukses dalam memenangi persaingan pasar, menurut Robert, pihaknya terus memonitor dan menjaga sensitivitas terhadap kondisi pasar dan kondisi seputar masalah ekonomi dan bisnis. Selain itu, pihaknya berusaha meningkatkan pelayanan dan loyalitas kepada para pendengar dan para pemasang iklan dengan menyediakan program acara yang berkualitas, termasuk di dalamnya meningkatkan kualitas penyiar. “Konsumen di radio ada dua, yaitu pendengar dan juga pemasang iklan. Karena saat ini persaingan sangat ketat, tidak ada jaminan bagi sebuah radio memiliki pendengar setia,” sahutnya lagi.(Harry Tanoso)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.