Metland Gandeng Bank Syariah Mandiri

Penandanganan kerjasama di Hotel Horison Bekasi, Jumat (22/6) oleh Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Nanda Widya (dua dari kiri) dan Direktur Bank Syariah Mandiri Hanawijaya (tengah)

MARKETING, Jakarta – PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland, menggandeng PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dalam rangka kerja sama pembiayaan rumah syariah. Penandanganan kerjasama dilakukan di Hotel Horison Bekasi, Jumat, 22 JuniĀ  2012 lalu oleh Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Nanda Widya dan Direktur Bank Syariah Mandiri Hanawijaya.

Dalam keterangannya kepada pers, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk Nanda Widya mengatakan, melalui kerja sama tersebut BSM akan memberikan fasilitas Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) kepada konsumen Metland. Fasilitas PPR tersebut berlaku untuk lima perumahan yang dikembangkan Metland yakni Metland Tambun (Tambun-Bekasi), Metland Cibitung (Cibitung-Bekasi), Metland Menteng (Cakung-Jakarta Timur), Metland Cileungsi, dan Metland Transyogi (Cileungsi-Bogor), serta menyusul Metland Puri (Cipondoh-Tangerang).

ā€œKerja sama pembiayaan perumahan ini menyusul meningkatnya kebutuhan rumah seiring meningkatnya populasi di Indonesia. Saat ini kredit perumahan masih jadi pilihan konsumen Indonesia dalam pembiayaan pembelian rumah. Khusus untuk Metland, tercatat sebanyak 85% konsumen menggunakan KPR. Seiring perkembangan bank syariah, pembiayaan rumah melalui bank syariah pun menjadi alternatif bagi konsumen dengan skema pembayaran berbeda dari bank konvensionalā€ jelasnya.

Lebih lanjut diungkapkan, sampai bulan Mei 2012, pendapatan dari residensial mencapai Rp 239 miliar, dimana tahun lalu di periode yang sama mencatat Rp 130 miliar. Apabila dibanding dengan target penjualan residensial di tahun 2012 sebesar Rp 542 miliar, Metland sudah mencapai 44.12% di bulan Mei. Atas dasar tersebut, Metland optimis tahun ini dapat mencapai targetnya, atau bahkan melampaui target di tahun 2012.

Ditambahkan, semua perumahan yang dimiliki Metland lebih banyak berada di daerah sub-urban, karena terbukti bahwa daerah-daerah tersebut masih memiliki tingkat permintaan yang cukup tinggi. Oleh karenanya Metland masih terus memaksimalkan proyek perumahannya untuk kebutuhan masyarakat, dimana masih terdapat sekitar 600 ha lahan yang masih dapat dimanfaatkan untuk dibangun rumah.

Sementara itu, PT BSM juga berupaya meningkatkan pembiayaan kepemilikan rumah. Direktur Bank Syariah Mandiri Hanawijaya mengatakan, pada kuartal pertama 2012 penyaluran pembiayaan perumahan Bank Syariah Mandiri mencapai 2,9 triliun rupiah dengan target pembiayaan 4,2 triliun rupiah hingga akhir tahun 2012. BSM merupakan Bank Syariah pertama yang menerapkan konsep Financing Factory Centre. BSM saat ini tercatat memiliki Financing Factory Centre di kota-kota besar, seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, Palembang, Semarang, Solo dan menyusul kota-kota besar lainnya.

Hanawijaya menambahkan, BSM sejak dua tahun ini fokus dalam pengembangan pembiayaan PPR dengan nama BSM Griya. Produk BSM Griya dapat digunakan untuk pembiayaan rumah baru/second, apartemen baru/second dan kavling siap bangun. Disamping itu BSM Griya juga dapat digunakan untuk keperluan pembangunan rumah, renovasi rumah dan take over rumah.

ā€œBSM Griya memiliki keunggulan Sharia Compliance dengan margin tetap selama jangka waktu pembiayaan, proses cepat, bebas pinalti dan biaya yang ringan,ā€ ujarnya.

Adapun, Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan anak perusahaan Bank Mandiri. Hadir sejak 1 November 1999, per Mei 2012, BSM memiliki 699 outlet terdiri atas 128 Kantor Cabang, 424 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 46 Kantor Kas, 9 Konter Layanan Syariah, dan 92 Payment Point.

Per Mei 2012, aset BSM mencapai 48,33 triliun rupiah (unaudited). Nilai tersebut, naik 33,84%, dibandingkan aset BSM per Mei 2011 sebesar 36,114 triliun rupiah.Ā  Dana Pihak Ketiga (DPK) BSM per Mei 2012 mencapai 42,037 triliun rupiah atau naik 31,38% dibanding Mei 2011 sebesar 31,99 triliun rupiah.

Sementara pembiayaan BSM per Mei 2012 mencapai 39,02 triliun rupiah, naik 36,90% dibandingkan pembiayaan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 28,50 Ā triliun rupiah.

Saat ini, BSM dilengkapi layanan berbasis e-channel seperti BSM Mobile Banking GPRS dan BSM Netbanking serta fasilitas ATM yang terkoneksi dengan bank induk. (Harry Tanoso/Majalah MARKETING)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.