Mobisaria Makin Pede Bangun Ekonomi Digital di Pedesaan

Marketing – Usaha rintisan Mobisaria makin percaya diri (pede) mengembangkan ekonomi digital di pedesaan, menyusul ditandatanganinya nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) penggerak/patriot desa digital dengan Telkomsel. Nota kesepahaman ini menjadi langkah awal kerjasama Telkomsel dengan komunitas pedesaan berbasis digital melalui platform Mobisaria yang berbasis syariah.

Mobisaria merupakan platform digital yang menghubungkan komunitas-komunitas yang ada di pedesaan seperti pesantren, BMT (Baitul Mal wat Tamwil), petani, pengerajin, UKM, dan lain-lain. Dari berbagai komunitas tersebut, yang akan menjadi tulang punggung Mobisaria adalah pesantren dan BMT.

BMT adalah koperasi berbasis syariah yang pengelolaan dananya bersifat komersial maupun sosial. BMT menganut asas syariah non ribawi, bersifat gotong royong, dan menekankan kebersamaan antar anggota. Kerjasama dengan BMT ini dilakukan melalui Pinbuk (Pusat Inkubator Usaha Kecil) yang selama bertahun-tahun telah membantu membentuk dan mengembangkan banyak BMT di Indonesia.

“Kami sudah bekerja sama dengan beberapa pesantren dan BMT di Indonesia. Kami bekerja sama dengan Telkomsel karena sebagai salah satu infrastruktur digital terbesar di Indonesia, mereka punya anak perusahaan yang bernama TCash,” tutur Dadang Geminar Founder dan Direktur Mobisaria.

Irfan A Tachir, GM CSR Telkomsel mengatakan, desa digital yang membidik UKM di pedesaan makin melengkapi program CSR Telkomsel. Selama ini, Telkomsel antara lain memiliki program CSR ‘Indonesia Next’ yang menyasar mahasiswa dan ‘Next Dev’ yang diperuntukkan untuk pengembang aplikasi digital. “Keuntungan menggunakan teknologi digital, konsumen dan produsen bisa langsung bertemu, sehingga tak ada lagi biaya untuk middle man,” tutur Irfan saat memberikan sambutan.

Hadirin berfoto bersama usai seremoni penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Telkomsel dan Mobisaria, di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018

Sementara itu, Rahmat Susanta Founder dan Business Development & Marketing Direktur Mobisaria, menjelaskan platform digital Mobisaria diciptakan karena kepedulian pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan.

“Kawasan pedesaan secara growth sudah mulai meningkat  dan pemerintah sekarang sedang fokus membangun desa. Presiden Jokowi memiliki banyak program untuk pedesaan. Jadi kita melihat desa secara ekonomi cukup potensial. Kita lihat problemnya orang desa apa, mereka tidak memiliki akses ke keuangan dan akses pasar, tapi mereka punya kualitas barang bagus,” tutur Rahmat usai penandatanganan nota kesepahaman di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018.

Rahmat mengatakan, melalui platform Mobisaria pihaknya ingin mengintegrasikan kekuatan ekonomi masyarakat di pedesaan, baik dari sisi produk, finansial, maupun pasar. Dengan kerja sama dengan Telkomsel, Mobisaria bisa memanfaatkan TCash sebagai payment gateway. Mengapa kita gandeng TCash, karena mereka sudah punya infrastruktur dan menjangkau seluruh pelosok Indonesia,” imbuh Rahmat.

Lebih jauh Rahmat menjelaskan, ada empat jenis layanan yang akan dikembangkan oleh Mobisaria, yakni e-wallet, micro finance, e-commerce, dan business solution. E-wallet merupakan dompet elektronik yang dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran seperti PLN, PAM, BPJS serta pembelian pulsa handphone. Micro finance adalah aplikasi pengajuan kredit mikro. E-commerce merupakan aplikasi untuk transaksi pembelian barang secara online. Terakhir, business solution merupakan aplikasi yang membantu komunitas pedesaan untuk meningkatkan produktivitas.

Dadang menegaskan, potensi pasar Mobisaria sangatlah  besar, karena satu BMT bisa memiliki 10 ribu – 20 ribu anggota. Saat ini Mobisaria masih dalam tahap pilot project dan sudah melewati tahap ujicoba di salah satu BMT di Jawa Barat. “Target kita semua BMT di Indonesia akan terintgrasi dengan Mobisaria, jika semua bisa dihubungkan dengan Mobisaria bisa mencakup sekitar 30 juta anggota, belum lagi menghitung anggota dari kalangan pesantren,” jelas Dadang.

Dukungan Telkomsel terhadap Mobisaria merupakan bagian dari misi Telkomsel untuk mengembangkan desa digital yang akan memberikan manfaat bagi komunitas di pedesaan, termasuk mengangkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Dalam melakukan digitalisasi pedesaan, Mobisaria akan menggerakan kelompok-kelompok yang aktif menggerakan ekonomi berbasis digital. Mereka disebut sebagai penggerak atau patriot desa digital. Mereka adalah para mahasiswa, pemuda, dan kaum milenial. Mereka didorong untuk menciptakan startup maupun aktivitas digital marketing. Tugas mereka selain mensosialisasikan digitalisasi pedesaan juga mempromosikan produk daerah dan mengembangkan bisnis di pedesaan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.