Modal Rp 250 Ribu Kini Beromset Miliaran

Martini, Pemilik Martini Natural

Gagal menjadi guru (tak berhasil menamatkan sekolah SPG/Sekolah Pendidikan Guru) karena kekurangan uang, bukan jalan buntu mencapai sukses. Lihat saja, Martini, perempuan ini kini menjadi usahawan kerajinan yang sukses. Produknya lebih dari 90% diekspor dan membukukan omset sampai Rp 4 miliaran setahun. Padahal tahun 1999 modalnya cuma Rp 250 ribu.

Ceritanya, setelah keluar dari SPG ia mencari pekerjaan mulai dari menjadi pedagang sayur keliling, penjual makanan kecil, bahkan pernah juga jadi pembantu rumah tangga. Suatu ketika ia bekerja di perusahaan pemasok tas dan sepatu untuk wilayah Yogyakarta. Namun ia tak lama bekerja di sana karena kemudian jatuh sakit. Untungnya ia punya atasan yang baik. Sang atasan selalu mendorongnya agar ia membuat kerajinan sendiri di rumah.

Tahun 1999 dengan modal Rp 250 ribu Martini mulai membuat kerajinan. Modal itu ia belikan mesin jahit bekas dan sejumlah bahan baku. Hasil kerjaannya ia titipkan di kenalannya di Jakarta. Pelan-pelan usahanya terus berkembang. Tahun 2000 ia malah sudah punya tempat produksi sendiri. Kerajinan yang dibuatnya adalah sandal dan tas. Sandal memang yang paling banyak yang mencapai kira-kira 90% dari produksinya.

Meski pernah kena musibah gempa di Yogyakarta tahun 2006 yang menelan kerugian sampai ratusan juta rupiah, bisnisnya kemudian bangkit berkat bantuan pinjaman dari lembaga keuangan. Dengan bendera Martini Natural produk sepatu dan tasnya diekspor (lebih dari 90%) dan sisanya untuk pasar lokal. Omsetnya, mencapai Rp 4 miliaran setahun untuk ekspor dan pasar dalam negeri sekitar Rp 360 juta setahun. (Sumber: www.majalahduit.co.id/Den Setiawan)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.