Model Bisnis

Marketing.co.id – Lingkungan bisnis menjadi semakin keras dan kompetitif. Banyak keunggulan bersaing sudah menjadi tidak relevan lagi. Salah satunya, IBM yang 20 tahun lalu merupakan perusahaan raksasa di bidang mainframe dan PC, saat ini harus rela melepaskan bisnis PC-nya kepada Lenovo, perusahaan komputer milik Cina.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh L.G. Thomas dan Richard D’Aveni, sejak tahun 1950 hingga tahun 2002 telah terjadi perubahan secara gradual pada industri manufaktur di Amerika. Keanekaragaman dan kerapuhan keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut cenderung meningkat.

Ini menunjukkan bahwa hyper competition memang benar-benar nyata. Dalam penelitian tersebut ditemukan juga bahwa kompetisi monopolistik cenderung akan mati. Pasar tidak hanya didominasi oleh perusahaan besar, perusahaan-perusahaan yang mengembangkan kreativitas, fleksibilitas, serta inovasilah yang akan menang di pasar.

PT Pos Indonesia yang dulu selalu menguasai pengiriman surat dan paket serta wesel, kali ini harus menghadapi berbagai jenis persaingan yang sangat keras di industri ini. PT Pos harus menghadapi ancaman dari pemain-pemain global yang sangat kuat seperti DHL, UPS, TNT, dan lainnya, serta menghadapi pemain-pemain kecil yang sangat kreatif dan dinamis. Usaha wesel pos-nya pun menghadapi tantangan dari ATM yang jaringannya mulai merambah desa. Keunggulan bersaing PT Pos berupa luasnya jaringan ternyata telah menjadi kurang relevan dengan pasar sasaran.

Dengan kondisi persaingan yang sangat kompetitif, kita harus membangun model bisnis yang inovatif dan kreatif. Salah satu model bisnis yang inovatif dan kreatif adalah model bisnis Alexander Osterwalder & Yves Pigneur, suatu model bisnis yang di dalamnya memuat sembilan blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang.

Kesembilan blok tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis, yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan kelangsungan finansial. Model bisnis ibarat cetak biru sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses, dan sistem.

Sembilan blok bangunan model bisnis tersebut adalah,

  1. customer segments, menggambarkan untuk siapakah kita menciptakan nilai dan siapakah pelanggan terpenting dari merek yang kita pasarkan.
  2. value propositions, menggambarkan tentang nilai yang kita berikan kepada pelanggan serta kebutuhan pelanggan manakah yang kita penuhi. Misalnya, value proposition dari Apple iPod/iTunes adalah memberikan pengalaman menikmati musik tanpa batas.
  3. channels, menggambarkan tentang jenis saluran yang ingin kita pakai untuk menjangkau pasar sasaran merek yang kita pasarkan, bagaimana saluran-saluran yang ada bisa terintegrasi, bagaimana memilih saluran-saluran yang terbaik dan bagaimana caranya mengintegrasikan saluran tersebut dengan kebiasaan pelanggan.
  4. customer relationship, menggambarkan tentang jenis hubungan yang ingin dibangun dan dipertahankan, dan bagaimana hubungan pelanggan tersebut terintegrasi dengan model-model bisnis yang lain.
  5. revenue streams, adalah blok bangunan arus pendapatan, menggambarkan uang tunai yang dihasilkan dari tiap segmen pelanggan. Di sini biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan.
  6. key resources adalah blok bangunan sumber daya utama, menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi.
  7. key activities adalah blok bangunan aktivitas kunci, menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja.
  8. key partnership, blok bangunan kemitraan utama, menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja.
  9. cost structure, menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis.

Untuk itu, Anda harus menciptakan inovasi model bisnis yang mampu menjawab persaingan yang hyper competitive, selalu berpikir tentang bagaimana cara menciptakan nilai lebih bagi bisnis Anda. Dan Anda pun harus terus berusaha menemukan cara-cara yang lebih inovatif dalam berbisnis, sehingga model bisnis Anda tidak pernah usang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.