MOVI Ingin Masyarakat Lebih Sehat dengan Produk Bersertifikat Paten

Marketing.co.id  –  Berita Marketing | Hak paten adalah salah satu aset terpenting dari perusahaan. Dari hak paten kita dapat mengetahui seberapa inovatif suatu perusahaan. Dari hak paten pula perusahaan dapat meluncurkan produk-produk inovatif yang laris di pasar, sehingga bisa bertumbuh secara berkelanjutan.
MOVI sebagai perusahaan distribusi produk SRP (Smoking Reduction Program) di bidang E-Cigarette dan E-Liquid didukung oleh perusahaan Bio Tech PT. PSL (Puf Sains Lab) berhasil menorehkan prestasinya di bidang paten. Awal tahun 2022 ini, MOVI berhasil memperoleh  Sertifikat Paten untuk 3 inovasinya.
Ketiga paten tersebut mencakup Metode Pembuatan Garam Sinamat Nikotinat Dari Senyawa Asam Organik Alami, Proses Pembuatan Formulasi Cairan Rokok Elektrik Dengan Pemberian Cita Rasa Tembakau serta Proses Penambahan Vitamin, Formulasi Vitamin dan Obat Herbal Pada Cairan Alat Penguap Elektronik.
Ketiga Hak Paten tersebut sudah disematkan pada produk-produk MOVI yang saat ini sudah beredar di masyarakat sejak 2021. Nikotin Nicsal99+ yang merupakan penemuan dari MOVI dan PSL di dalamnya terdapat kandungan garam sinamat nikotinat yang merupakan senyawa asam organik alami. Sedangkan untuk seluruh produk E-Liquid MOVI yang bercita rasa tembakau juga telah menggunakan cita rasa alami, bukan sintesis.
Baca juga: Herbalife Nutrition Luncurkan Produk Baru Dalam “e-Spectacular 2022”
Adapun untuk produk herbal seperti Empon-Empon, Wedang Jahe, Wedang Sereh dan Bajigur juga sudah ada di produk E-Liquid MOVI. Bahkan sebelumnya di akhir 2021 MOVI dan PT. PSL juga telah mendapatkan penghargaan dari LEPRID (Lembaga Prestasi Rekor Indonesia dan Dunia) untuk hal yang sama.
“Kerja keras kami selama ini telah membuahkan hasil, kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak terkait atas hak paten ini. Sebagai Bio-Tech company kami tidak akan berhenti berinovasi, tidak seperti kebanyakan produk lain di pasar, kami terus terpacu untuk menciptakan temuan-temuan baru yang selalu menggunakan bahan alami dengan teknologi paling mutakhir di fasilitas Lab kami. Tujuan kami adalah membantu masyarakat untuk menjadi lebih sehat dengan inovasi inovasi kami,” ungkap CEO MOVI, Tay Ferdinand.
Ferdinand menambahkan, MOVI menerima respon positif atas produk herbal yang diluncurkannya sejak akhir 2021. Selain itu, MOVI juga mengakomodir para perokok aktif dengan program SRP (Smoking Reduction Program) dengan menurunkan kadar nikotin secara perlahan sampai ke tingkat 0 mg atau non nicotine.
Baca juga: Rokok Elektrik Lebih Menyehatkan, Mitos atau Fakta?

MOVI
Ilustrasi inovasi MOVI

“Produk non-nicotine ini terdapat didalam produk-produk herbal kami, yang merupakan produk herbal alami eliquid pertama di Indonesia dan dibuat dari bahan bahan alam lokal Indonesia. Dan dalam waktu dekat kami akan segera meluncurkan E-Liquid Vitamin dan Weight Loss yang dapat dikonsumsi melalui sistem penguapan (vaporizer) melalui Pod kami yaitu AFLO, KUY, KUY Pod Mod, dan PUFF. Hal ini merupakan terobosan baru yang fenomenal di industri E-cigarette, dan kami akan melanjutkan inovasi ini untuk mengembangkan cara delivery obat yang baru untuk Kesehatan melalui alat vaporasi yang bisa membawa zat aktif atau obat obat tertentu menuju langsung ke dalam darah melalui alveoli di paru paru,” bebernya.
MOVI yang didukung oleh PT. Puff Sains Lab merupakan perusahaan Biotech pemimpin di VNS (Vapor Not Smoke) teknologi dan ENDS (Electronic Nicotine Delivery System) yang dipimpin oleh para ilmuwan lokal lulusan UC Berkeley dan Stanford University.
Beberapa brand liquid milik MOVI yang menjadi market leader di kelasnya antara lain KUY, AFLO, PUFF, KOMODO, dan SKCUB. Dalam waktu dekat MOVI akan meluncurkan inovasi terbaru lainnya, yaitu freebase nicotin jenis baru dengan brand FB99+. Berbeda dengan freebase import, FB99+ memberikan kepuasan yang seimbang tanpa memberikan efek pedas ke tenggorokan.
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.