Musuh Dalam Selimut di Lingkungan Kerja

BackstabberEnemies-at-WorkDi depan mata mengaku kawan, di belakang punggung ternyata lawan. Mungkin Anda pernah berhadapan dengan rekan kerja yang seperti itu. Coba cermati tanda-tanda rekan kerja kita yang mungkin berpotensi menjadi kawan palsu:

Susah melihat orang senang. Saat sesuatu yang baik menghampiri, kawan palsu tersebut tak menganggap itu baik, tetapi ancaman atas posisinya. Misalnya saat Anda mendapat pujian dari bos atau dipercaya menjalankan proyek baru, raut muka atau gestur tubuhnya terlihat tidak nyaman walau dibalut dengan senyuman

Mengumbar keburukan atasan atau perusahaan. Tujuannya apa? Biar Anda termotivasi untuk resign. Padahal, dia sendiri masih bertahan. Tidak malu dengan kata-katanya, kan? Jelas, dia berusaha mengurangi persaingan dan berharap Anda menyingkir.

Jago mungkir. Suatu saat, dia menggosipkan Anda di depan rekan-rekan lain. Saat dikonfirmasi, dia akan berkelit dan berdalih bahwa orang-orang telah salah mengartikan kata-katanya. Prinsip dia adalah denial, denial dan denial. Orang seperti ini bahkan tak malu mengingkari janjinya sendiri. Kata-katanya nggak ada yang bisa dipegang.

Tidak punya pengertian. Menuntut Anda bekerja perfect, tapi dia sendiri seenaknya dan tak mau membantu kesulitan Anda. Tentu dengan berbagai alasan yang dia buat karena itu memang keahliannya: banyak alasan. Tapi di sisi lain, dia meminta Anda untuk mengerti dan membantu kerja dia.

Pura-pura memuji padahal cuma mau menjatuhkan. Mungkin dia akan memuji hasil kerja Anda, tapi kemudian menonjol-nonjolkan kekurangan-kekurangan Anda. Kawan palsu semacam ini, gemar mengungkit kekurangan Anda terutama di depan umum. Tak ingin Anda kelihatan bekerja lebih baik darinya.

Melempar kesalahan. Salah satu hobi favorit kawan palsu adalah melempar kesalahan. Ketika tim berjalan lambat, bukan tidak mungkin dia akan mengkambinghitamkan Anda, kantor atau orang-orang sekitarnya. Semua masalah pasti ada solusinya, tetapi kawan palsu ini seakan membuatnya semakin runyam.

Menjegal kawan seiring, menggunting dalam lipatan. Kawan palsu semacam ini tak segan menjadi penjegal. Menggembosi Anda pelan-pelan. Kata-katanya memang terdengar realistis, tetapi dia tak segan-segan mempengaruhi atasan dengan masukan-masukan manipulatif agar menggeser posisi Anda ke bidang yang bukan keahlian Anda. Tentu agar kinerja Anda jadi nampak buruk, sedang dia sendiri bisa melenggang karena Anda sudah berhasil disingkirkan.

Nah, bagaimana jika Anda bertemu dengan orang-orang semacam ini? Barangkali Anda bisa menerapkan tips di artikel sebelumnya: “Bila Terpaksa Bekerja dengan Orang yang Nyebelin”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.