Nielsen Clicks Study 2020: Harga Murah dan Promo Masih Menjadi Faktor Dominan

Marketing.co.id – Berita Marketing | Sejak pandemi Covid-19 melanda, channel digital menjadi pilihan bagi konsumen untuk membeli produk/jasa. Hal ini tentunya kian memperkuat peran channel ini, karena sebelum pandemi pun channel digital menjadi alternatif yang banyak dipilih oleh konsumen. Faktor pendorongnya, karena di channel digital seperti e-commerce ditawarkan banyak promo dan diskon.  Temuan Nielsen Clicks Study 2020 memperkuat dugaan ini.

Nielsen Clicks Study 2020 menemukan, bahwa peningkatan jumlah pembeli online hampir mencapai dua kali lipat dari tahun 2018, dengan jumlah perkiraan sekitar 7,3 juta konsumen yang melakukan aktivitas pembelian online di tahun 2020 sebelum Pandemi Covid – 19.

Sebelum Pandemi Covid-19, Sebagian besar pembeli online melakukan pembelian untuk kategori Fashion, Kosmetik, dan Transportasi. Umumnya para pembeli online tertarik untuk belanja secara online karena ada program diskon yang ditawarkan. Pembeli online paling banyak mengejar discount voucher (49%) ketika mereka memilih untuk berbelanja secara online. Disusul membeli dengan harga yang lebih murah (47%) dan layanan gratis pengiriman/ pengembalian barang (33%).

Baca juga: Jangan Terlalu Silau dengan e-Commerce, Perilaku Belanja FCMG Belum Berubah

Situasi pandemi berdampak pada kategori fashion, kosmetik dan transportasi menjadi lebih sedikit dibeli secara online, sementara kategori pembayaran tagihan (38%), makanan & minuman (33%), personal care (33%) dan jasa-jasa seperti delivery (20%) meningkat di masa saat ini.

Melihat pergeseran pembelian kategori produk para pembeli online ini, penting bagi pemilik merek, manufaktur ataupun peritel dapat menawarkan berbagai kemudahan dengan harga yang lebih terjangkau bagi konsumen.Selain mengutamakan kualitas dan keamanan, merek dan para peritel juga harus mampu memadukan kebutuhan online dan offline dari konsumen.

Belanja online
Belanja online melalui smartphone tetap perlu hati-hati

“Berinovasi khususnya di Omni-channel harus menjadi investasi bagi para pelaku industri. Oleh karena itu, beberapa strategi yang perlu dipertimbangkan adalah peluang untuk pengembangan kemasan yang lebih besar, menambah visibility produk, penting untuk menjaga stok produk, launching produk tertentu di channel online,” kata Yudi Suryanata, Executive Director Consumer Insight Nielsen Indonesia.

Baca juga: Populasi Konsumen Digital Asia Tenggara Capai 310 Juta di Akhir 2020, Indonesia Sumbang 68%

Tak dipungkiri online menjadi saluran belanja yang populer dan berperan penting di pasar, sama pentingnya dengan saluran offline. Karena itu, Omni-channel dapat menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan konsumen online dan offline. Pemanfaatan Omni-channel oleh konsumen online saat ini adalah untuk melakukan pembelian (72%) dan Mencari Informasi (67%).

Yudi juga menambahkan, harga terjangkau serta promo diskon secara online masih menjadi faktor penentu bagi konsumen online untuk berbelanja secara online. Maka hadirkan berbagai pilihan promosi menarik pada platform online, seperti cashback, gratis ongkos kirimdan lain sebagainya akan menjadi kunci untuk meraih pasar konsumen online.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.