Nodeflux Wakili Indonesia dalam Konferensi IT CEBIT di Australia

Marketing – Berdasarkan studi berjudul IDC Asia Pacific Enterprise Cognitive/AI Survey pada Juli 2018, ditemukan bahwa tingkat adopsi AI di Asia tenggara mencapai 14%, naik sebesar 8% dari tahun sebelumnya. Di Indonesia sendiri, sebanyak 24,6% organisasi bisnis telah mengadopsi kecanggihan AI, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tingkat adopsi tertinggi dibandingkan negara-negara lain, seperti Thailand (17,1%) dan Singapura (9,9%).

Seiring dengan perkembangan AI di Indonesia, jumlah perusahaan-perusahaan spesialisasi AI semakin meningkat. Salah satunya adalah Nodeflux – perusahaan Vision AI terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 2016. Memiliki rekam jejak mentereng dan diperkuat dengan tim ahli AI yang sepenuhnya berasal dari Indonesia, Nodeflux akan mewakili Indonesia sebagai pembicara resmi dalam konferensi CeBIT Australia.

Acara tersebut merupakan salah satu trade show tahunan terbesar dalam hal IT, digitalisasi, dan komunikasi, yang tahun ini akan diadakan di Sydney, pada tanggal 29-31 Oktober 2019. Sebelumnya, Nodeflux juga menjadi satu-satunya pembicara bidang AI dari Indonesia dalam acara World Summit AI 2019 di Belanda.

Richard Dharmadi, Group Product Manager Nodeflux mengatakan, “Kami bangga bisa mewakili Indonesia sebagai pionir adopsi Vision AI di CeBIT Australia. Tentunya kami berharap bisa membagikan keahlian kami, untuk semakin memperluas adopsi Vision AI agar dapat memberikan dampak-dampak positif di berbagai belahan dunia,” kata dia.

Penunjukan Nodeflux sebagai pembicara di berbagai konferensi IT dunia menunjukkan kaliber dan profesionalitas yang sudah diakui. Berdiri sejak tahun 2016, Nodeflux mengukuhkan diri sebagai satu-satunya perusahaan Vision AI yang telah berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan ini menawarkan berbagai fitur teknologi canggih yang dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan konsep Smart City secara efektif dan mendukung digital transformasi yang dilakukan di sektoral melalui platform teknologi bernama VisionAIre.

Melalui VisionAIre, Nodeflux menawarkan berbagai kemampuan berdasarkan pemindaian visual, seperti face recognition (mendeteksi pengenalan wajah), people counting (menghitung jumlah massa dalam satu area tertentu), license plate recognition (menangkap nomor plat mobil dari kamera CCTV), water level detection (mendeteksi pola pergerakan air dalam area tertentu), hingga face demography (mendeteksi gender dan umur berdasarkan karakteristik wajah penduduk).

Dia menambahkan, Nodeflux mendorong pengaplikasian teknologi Vision AI ini secara luas, dengan bekerja bersama institusi-institusi penting seperti Jakarta Smart City, Polri, Jasa Marga, dan berpartisipasi dalam acara-acara internasional seperti Asian Games 2018 dan IMF-World Bank Group Summit 2018.

Salah satu kesuksesan Nodeflux adalah meningkatkan potensi penerimaan pendapatan Pemprov DKI Jakarta hingga 144 miliar rupiah melalui proyek uji coba (Proof of Concept) di satu kuartal tahun 2019. Bekerja sama untuk mengembangkan konsep City 4.0, Pemprov DKI Jakarta memanfaatkan fitur Nodeflux, yaitu license plate recognition, pada enam titik CCTV di ibukota.

Adopsi Vision AI memiliki implementasi yang amat luas, setidaknya di lima industri besar di Indonesia yang telah melakukan adopsi awal, yaitu: perbankan, telekomunikasi, layanan kesehatan, e-dagang, dan fast-moving consumer goods (FMCG). Menurut IDC Asia Pacific Enterprise Cognitive/AI Survey, 52% jajaran eksekutif di Asia Pasifik memilih mengadopsi AI karena kemampuannya dalam memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh dan lebih baik.

“Ekosistem AI di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar, apabila ada lebih banyak pemangku kepentingan yang berkolaborasi di dalamnya. Kami akan terus menggunakan sumber daya dan keahlian kami dalam bidang Vision AI untuk membangun ekosistem AI dengan berbagai mitra strategis,” lanjut Richard.

Selain teknologi platform VisionAIre yang dikembangkan di beragam sektor, dalam kurun waktu dua tahun Nodeflux telah mendapatkan pencapaian global. Nodeflux berhasil menjadi satu dari 24 perusahaan vision AI papan atas dunia, dan satu-satunya perusahaan Indonesia yang tergabung dalam Metropolis Software Partner Program (NVIDIA-MSPP) dan terdaftar dalam papan peringkat penilaian Face Recognition Vendor Test (FRVT) oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) bulan September 2019.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.