NusantaRun Targetkan Donasi Rp2,5 Miliar untuk Penyandang Disabilitas

NusantaRun kembali digelar untuk ke enam kalinya, dengan mengusung konsep Ultra Marathon for Charity. Perhelatan tahun ini akan dilaksanakan selama tiga hari 7-12 Desember 2018 di Wonosobo, Jawa Tengah dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebanyak 201 pelari akan terlibat dalam ajang tersebut, terdiri dari 116 kategori Half Course (86 kilometer) dan 85 kategori Full Course (169 kilometer) akan berjuang mencapai garis finish di Pantai Sepanjang, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kedua kategori tersebut mulai berlari dari garis start yang berbeda, namun menuju garis finish yang sama. Pelari kategori Full Course akan mulai berlari dari Kledung Pass Hotel, Wonosobo, Jawa Tengah dan kategori Half Course akan mulai dari Kantor Kepala Desa Karangwuni, Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, para pelari tidak hanya berlari puluhan hingga ratusan kilometer jauhnya. Mereka juga memiliki tanggung jawab untuk menggalang donasi yang dimulai 24 Agustus 2018 hingga 11 Januari 2019.

Tahun ini, NusantaRun menargetkan donasi yang terkumpul sebesar 2,5 miliar yang nantinya akan digunakan untuk program Pengembangan Pendidikan Murid Penyandang Disabilitas di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang bekerja sama dengan Kampus Guru Cikal.

Founder NusantaRun, Jurian Andika, mengatakan isu pendidikan bagi penyandang disabilitas sangatlah penting. Apalagi mengetahui fakta bahwa masih banyak penyandang disabilitas di Indonesia yang kurang mendapatkan akses pendidikan dan akses pekerjaan.

“Melalui kampanye ‘Pendidikan untuk Semua’, kami ingin menyuarakan bahwa anak-anak penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama dalam akses terhadap pendidikan dan pekerjaan,” pungkas Jurian.

Hal senada disampaikan Co-Founder NusantaRun Christopher Tobing, bahwasanya banyak dari penyandang disabilitas yang memiliki bakat dan potensi. Sayangnya kurang mendapatkan perhatian.

“Jika penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang-orang pada umumnya tentu mereka bisa berkarya dan memiliki masa depan yang jauh lebih gemilang,” ungkapnya.

Saat ini penyandang disabilitas di Indonesia hampir 30 juta atau sekitar 12,5% dari populasi. Untuk akses terhadap pendidikan, penyandang disabilitas yang mengenyam bangku Sekolah Dasar ke atas hanya 54,26% dibandingkan dengan non disabilitas yang mencapai angka 87,31%.

Adapun sekitar 45,74% penyandang disabilitas tidak pernah mengenyam pendidikan SD. Untuk akses terhadap pekerjaan, hanya 51,2% penyandang disabilitas berpartisipasi dalam pasar kerja dibandingkan dengan non disabilitas yang mencapai angka 70,40%. (Sumber: FEB UI, 2016).

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.