Oorth Siap Bersaing dengan Facebook, Twitter dan WhatsApp

Acara launching Oorth sukses digelar di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Sabtu, 07 Oktober 2017.  Dibuka dengan hiburan pantomim, Oorth mendapatkan sambutan hangat dari para tamu undangan.

Pemerintah melalui Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Direktorat Jenderal Aptika Kementerian KOMINFO beserta BAZNAS mendukung penuh kehadiran Oorth sebagai media sosial komunitas ini agar bisa mengimbangi invasi OTT internasional seperti Facebook, Twitter, hingga WhatsApp.

Dua fitur unggulan Oorth untuk imbangi tren masyarakat digital

Transaksi digital kian mendapat tempat di masyarakat, baik itu transaksi jual beli, donasi dan pembayaran lainnya. “Saat ini kami tengah fokus mengembangkan dua fitur unggulan, yaitu digital wallet dan donasi. Kami melihat saat ini ada pergeseran tren baik dari model transaksi pembayaran maupun model penggalangan donasinya yang lebih secara online,” terang Krishna Adityangga, CEO Skynosoft Portal Prime.

Dengan fitur digital wallet, jelas Khrisna, pengguna tidak hanya dapat memanfaatkannya untuk bertransaksi antar sesama. Namun, pengguna juga dapat memanfaatkannya untuk iuran bersama ataupun berdonasi pada fitur donasi stream.

Fitur penggalangan dana yang dikelola oleh pengguna ini nantinya akan menampilkan daftar program donasi yang telah diajukan berbagai komunitas untuk diinformasikan kepada para calon donatur.

Selanjutnya, para donatur dapat berdonasi dengan cara memilih menu home pada tampilan personal, lalu pilih tab donasi stream, kemudian pilih program donasi yang diinginkan. Donatur bisa memasukkan jumlah nominal sesuai dengan yang diinginkan, tetapi tetap dengan memperhatikan jumlah saldo yang ada.

Sedangkan untuk pengajuan program penggalangan dana, Oorth menerapkan sistem dengan menyaratkan pegguna bergabung terlebih dahulu dengan komunitas. Krishna menekankan bahwa tidak sembarang orang dapat mengajukan program penggalangan dana. “Fitur donasi stream ini sifatnya terbuka dan sangat terpercaya.  Karena sistem donasi baru akan berjalan setelah terverifikasi oleh admin moderator komunitas, jadi tanggung jawabnya untuk program donasi ini jelas kepada siapa,” terangnya.

Artinya, setiap donasi yang diajukan tidak akan langsung berjalan ke publik, donasi akan di cek terlebih dahulu oleh admin moderator komunitas, setelah adanya persetujuan donasi baru akan tampil pada layar donasi stream. Sistem ini diterapkan untuk menghindari kecurangan donasi online seperti yang pernah terjadi sebelumnya.

Setelah tergabung dengan komunitas, barulah pengguna bisa mengajukan program penggalangan dana. Caranya yaitu dengan membuka home komunitas, setelah itu pilih Iuran Kas Komunitas, lalu pilih penggalangan dana dan buat penggalangannya, kemudian masukkan informasi yang dibutuhkan sesuai form, hingga pada tahap konfirmasi pengajuan.

Fitur unggulannya berfungsi untuk memudahkan komunitas dalam penyelenggaraan kegiatan crowdfunding. Pengguna dapat menyalurkan donasinya melalui transaksi online. Tentu saja hal ini juga dapat menguntungkan bagi para penggiat sosial karena pangsa pasar (calon donatur) menjadi lebih luas karena pelayanan pembayaran zakat atau donasi nya dapat dimudahkan dengan adanya fitur digital wallet.

“Aplikasi media sosial yang sudah ada saat ini, belum ada yang mengangkat budaya lokal Indonesia. Sudah sepatutnya budaya lokal Indonesia kembali lagi diangkat dengan pengemasan yang sesuai dengan era digital. Oleh karena itu, Oorth hadir untuk mengemas empat budaya lokal Indonesia, 3S (Senyum, Salam, dan Sapa ), Gotong Royong, Woro-woro, dan Iuran yang kita wujudkan dalam empat  fitur unggulan yakni Chat, Stream, Digital Wallet dan Donasi,” ungkapnya.

Khrishna meyakini Oorth yang bermaknakan sabuk gugusan bintang ini bakal mampu bersaing dengan aplikasi media sosial lainnya seperti, Facebook, Instagram, dan Whatsapp karena menjawab kebutuhan komunitas berdasarkan budaya asli Indonesia.

Terbukti, sejak munculnya Oorth di pemberitaan media nasional maupun lokal, pengguna Oorth telah menyentuh angka hampir 2000 pengguna. Dan, kurang lebih sejumlah 200 komunitas telah tergabung di dalamnya.

Respon positif dan dukungan dari para netizen pun terus membanjiri. Mereka berharap agar Oorth dapat terus dikembangkan sebagai bukti bahwa karya anak bangsa juga mampu bersaing di kancah internasional khususnya dalam dunia teknologi informasi.

Sumber gambar: skynosoft.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.