Pendek atau tinggi seseorang lebih sering dihubungkan dengan penampilan, kehidupan sosial dan ekonominya. Tetapi belakangan ini tinggi tubuh seseorang menjadi perdebatan yang seru di antara para akademisi berkaitan dengan angka harapan hidupnya.
Salah satu kelompok epidemiologist dari University of Bristol di Inggris menerbitkan penelitian berkaitan dengan hal ini. Penelitian tersebut menyatakan orang yang lebih tinggi, setelah mengendalikan beberapa faktor, lebih sedikit meninggal karena penyakit jantung koroner, pernapasan dan kanker perut daripada orang yang lebih pendek.
Berlainan dengan penelitian yang dilakukan oleh Thomas T. Samaras, penulis buku The Truth About Your Height. Dalam beberapa penelitiannya, dia menyimpulkan bahwa orang yang tinggi lebih cepat menua karena mengonsumsi kalori lebih besar.
Pada Juli 2013, tim yang dipimpin oleh Geoffrey Kabat dari Albert Einstein Collage of Medicine melakukan penelitian pada wanita yang telah menopause. Hasilnya, wanita yang lebih tinggi 10 cm mengalami peningkatan risiko terkena semua jenis kanker hingga 13 persen.
Dari penelitian tersebut, metabolisme hormon pertumbuhan sepertinya berkontribusi pada hal tersebut. Selain itu, ada juga penelitian terhadap hewan percobaan mengatakan bahwa hormon pertumbuhan yang lebih sedikit berarti hidup yang lebih panjang pada spesies seperti tikus.
Individu yang lebih besar dengan hormon pertumbuhan lebih banyak terjadi disfungsi dan kerusakan lebih cepat karena mereka menua lebih cepat.
Di antara tentara Sardinia yang mencapai usia 70 adalah orang dengan tinggi rata-rata 168 cm dapat hidup dua tahun lebih lama daripada tentara yang lebih tinggi. Penelitian terhadap 2.600 altlet Finlandia menunjukkan pemain ski yang lebih pendek 15 cm hidup hingga 7 tahun lebih lama daripada pemain basket.
Ada beberapa penjelasan secara biologis yang bisa diterima kenapa orang pendek hidup lebih lama. Para peneliti menemukan bahwa paru-paru orang tinggi tidak berfungsi secara efisien untuk kebutuhan tubuh mereka seperti orang yang pendek. Penjelasan tentang hubungan antara ketinggian dan penyakit lainnya memang bersifat spekulatif namun cukup bisa dipercaya.
Orang tinggi mempunyai lebih banyak sel yang meningkatkan kemungkinan untuk bermutasi sehingga terjadi kanker. Hormon yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat juga memainkan peran dalam perkembangan sel kanker. Makanan-makanan yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat juga menjadi sebuah kemungkinan.
Semua penelitian di atas memang masih dapat diperdebatkan. Tapi setidaknya jika hal ini benar, ada nilai plus bagi Anda yang bertumbuh pendek. Jadi, bersyukurlah!