Otsuka Luncurkan Program Free TBC at Workplace dan Aplikasi Sembuh TB 

Otsuka Luncurkan Program Free TBC at Workplace dan Aplikasi Sembuh TB Otsuka dukung eliminasi TBC 2030 melalui program “Free TBC at Workplace” dan aplikasi Sembuh TB

Marketing.co.id – Berita Marketing | Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu penyakit menular penyebab kematian terbesar di Indonesia. Menurut data KEMENKES, ada lebih dari 900 ribu orang hidup dengan TBC. Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PERPRES NO. 67 tahun 2021 tentang penanggulangan Tuberkulosis untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030.

Otsuka sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Kesehatan, menginisiasi program “Free TBC at Workplaces” sebagai wujud komitmen Otsuka sesuai dengan filosofi perusahaan yaitu Otsuka People Creating New Product for Better Health Worldwide. Program ini telah mendapat dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan.

“Free TBC at Workplaces” merupakan program yang bertujuan untuk menanggulangi TBC di tempat kerja dan memberikan pendampingan bagi mereka yang ditemukan positif TBC. Dihadiri langsung Menteri Ketenakerjaan RI, program ini diluncurkan pada puncak perayaan bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Nasional di pabrik Otsuka Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (12/1).

Dalam kesempatan yang sama, Otsuka juga meluncurkan aplikasi “Sembuh TB” yang bertujuan untuk memaksimalkan pendampingan bagi para penderita TBC. Aplikasi ini memiliki fitur yang tidak hanya membantu mengingatkan penggunanya untuk konsisten minum obat, tapi juga dilengkapi dengan food calculator, serta informasi seputar TBC maupun nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

HRD and Corporate Communication Director Otsuka Sudarmadi Widodo mengatakan bahwa penderita TBC di Indonesia didominasi oleh usia produktif, sehingga tempat kerja bisa menjadi salah satu area penularan TBC.

“Walaupun penyakit ini memiliki risiko kematian, tetapi dapat disembuhkan dengan pengobatan secara rutin selama enam bulan. Deteksi awal serta konsistensi pada masa pengobatan masih menjadi hambatan untuk mengurangi kasus TBC, hal tersebut mendorong kami menghadirkan program Free TBC at Workplaces,” ujarnya.

Program Free TBC at Workplaces sudah berjalan sejak Juli 2022 lalu dan telah diikuti oleh 8 perusahaan diantaranya PT Otsuka Indonesia, PT Amerta Indah Otsuka, PT Otsuka Distribution Indonesia, PT Merapi Utama Pharma, PT Lautan Otsuka Chemical, PT Widatra Bhakti, PT Uni-Charm Indonesia Tbk. dan juga PT Panasonic Gobel Life Solution. Saat ini terdapat 7.000 karyawan yang telah dilakukan tracing dan screening awal. Mereka yang terkonfirmasi positif TBC diberikan program pengobatan yang komprehensif.

Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah mengatakan, untuk mengurangi kasus TBC di Indonesia dibutuhkan peran aktif dari semua pihak, baik masyarakat umum maupun pihak swasta.

“Sejalan dengan tujuan kami untuk Indonesia Bebas TBC pada 2030, program Free TBC at Workplaces yang diinisiasi Otsuka akan sangat membantu Pemerintah dalam mengurangi kasus TBC di tempat kerja. Selain itu, dengan diluncurkannya aplikasi Sembuh TB sebagai aplikasi pendamping bagi para penderita TBC akan lebih memaksimalkan proses penyembuhan”, ungkapnya.

Najwa Shihab yang turut hadir dalam acara tersebut sangat mengapresiasi Otsuka yang telah menginisiasi program Free TBC at Workplaces.

“Program ini telah berkontribusi untuk mengedukasi serta meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai TBC di tempat kerja, sehingga diharapkan dapat mengubah stigma negatif bagi para penderita TBC dan dapat mengurangi kasus TBC khususnya pada usia produktif”, ujarnya.

Dengan adanya program Free TBC at Workplaces yang dimaksimalkan dengan peluncuran aplikasi Sembuh TB, Otsuka berharap dapat membantu mengurangi kasus TBC dan mengubah persepsi masyarakat terhadap TBC. Sehingga, penderita TBC yang telah pulih dapat hidup kembali normal tanpa adanya diskriminasi, serta terciptanya lingkungan kerja yang sehat dan terbebas dari TBC.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.