OVO Gaet 9.000 UKM

Jakarta, 23 Agustus 2018 OVO memperluas jangkauan pembayarannya ke 9.000 Usaha Kecil Menengah (UKM) di seluruh Indonesia. Melalui perluasan jangkauan QR code ini, OVO mengklaim menjadi satu-satunya platform pembayaran di Indonesia yang diterima di semua skala bisnis ritel, mulai dari mal besar hingga gerai tradisional kecil.

Hingga tahun 2017,  tercatat ada sekitar 60 juta UKM di Indonesia, yang menyumbang lebih dari 60% PDB negara. Namun kurang dari 8% dari UKM tersebut yang telah menggunakan teknologi untuk operasional usaha mereka. Dengan perluasan jangkauan QR code ini, OVO memberikan akes teknologi pembayaran murah ke berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang.

Upaya tersebut dilakukan guna memastikan lebih banyak pemilik usaha kecil seperti pujasera, warung dan kios bias memanfaatkan teknologi non-tunai sekaligus meningkatkan bisnis mereka lebih cepat dengan memanfaatkan basis pelanggan OVO dan Grab.

OVO terus memperluas akses pembayaran dengan QR Code

Adrian Suherman, President Director, OVO menegaskan, selama ini belum ada yang memberi akses warung kelontong dan UKM ke dalam pembayaran non-tunai. Dengan QR code OVO, warung kelontong yang tidak terjangkau pembayaran mesin EDC, dapat memanfaatkan teknologi dan menerima pembayaran non-tunai. Selain itu, mereka juga dapat terkoneksi dengan pengguna aplikasi OVO dan Grab di 60 juta unit ponsel. “Tak ada platform pembayaran lain yang dapat memberikan kesempatan ini,” tandas Adrian.

Sementara itu, Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, mengatakan dengan menyediakan pembayaran QR code di aplikasi Grab, secara berkesinambungan Grab akan terus memperluas layanan di aplikasinya. Sekarang pengguna dapat bepergian, memesan makanan, mengirimkan barang dengan cepat, dan membayar makanan di warung dalam satu platform.

“Selain menghadirkan lebih banyak layanan kepada pelanggan, kami pun ingin memanfaatkan basis pengguna Grab untuk meningkatkan pendapatan UKM di Indonesia sebagai upaya mendukung target 8 juta UMKM go-online di 2020,” tutur Ridzki

Untuk mempermudah masyarakat dalam bertransaksi non-tunai, OVO telah bermitra dengan beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia. Dalam enam bulan terakhir, OVO telah mengumumkan kerja sama dengan Alfamart, Bank Mandiri, Grab, Kudo dan Moka. Dalam waktu dekat OVO akan tersedia pada 350.000 gerai di 212 kota dan menjadi satu-satunya platform dengan pembayaran yang paling banyak diterima di toko-toko ritel offline.

“Tersedianya QR code di UKM menjadikan OVO sebagai main wallet yang dapat digunakan oleh siapa pun, di mana pun dan kapan pun. Pelanggan sekarang dapat menggunakan dompet digital OVO di seluruh Indonesia, dari restoran hingga minimarket, untuk transportasi, belanja di toko, warung hingga gerai tradisional,” imbuh Adrian. Pada akhir 2018, OVO menargetkan QR code OVO akan tersedia di 100.000 UKM.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.