Pamerindo Menghadirkan Pameran B2B Plastics & Rubber Indonesia 2022

Marketing.co.id – Berita Marketing | PT Pamerindo Indonesia (Pamerindo) kembali menghadirkan pameran B2B Plastics & Rubber Indonesia (PRI) 2022 pada 16 – 19 November 2022 berlokasi di JIExpo Kemayoran Jakarta. Pertemuan industri berskala internasional ke 33  ini akan mengedepankan dukungan sektor plastik & karet dalam menghadapi tantangan global terutama pada  program berkelanjutan dan perubahan iklim yang menjadi isu saat ini.

Pamerindo

Lia Indriasari, Event Director Pamerindo menyampaikan, bahwa industri plastik dan karet di Indonesia terproyeksi akan bertumbuh di tahun mendatang. Di tengah pertumbuhan tersebut ada banyak tantangan yang akan  dihadapi oleh para pelaku industri terutama pada dukungannya terhadap program keberlanjutan yang telah dicanangkan. Ada 337 peserta pameran dari 32 negara/daerah turut berpartisipasi dalam pameran ini, dengan target lebih dari 8.000 pengunjung.

“Pamerindo memberikan atensi khusus pada penerapan ekonomi sirkular sebagai salah satu bentuk kematangan penyelenggara pameran. Hadirnya kembali pameran Plastics & Rubber Indonesia 2022 yang kali ini mengangkat tema “The Future of Plastic Sector in Indonesia”, para pebisnis akan semakin sadar dan terbuka terhadap implementasi model bisnis sirkular,” ujar dia.

Karena itu, untuk pertama kalinya Pamerindo berkolaborasi bersama Indonesian Plastics Recyclers menghadirkan Circular Economy Zone di dalam pameran ini yang berisikan para pelaku industri yang telah memiliki program keberlanjutan sebagai  pola bisnisnya untuk menginspirasi industri sejenis dalam upaya menerapkan model bisnis sirkular.

Sejalan dengan pelaksanaan G20 serta tujuan dari Making Indonesia 4.0, Indonesia semakin kuat memberikan sinyal untuk implementasi ekonomi sirkular. Penerapannya diproyeksikan dapat meningkatkan 2,3 hingga 2,5 persen dari PDB dan industri plastik merupakan satu dari lima sektor industri prioritas.

Ahmad Nuzuluddin, Chairman Indonesian Plastics Recyclers (IPR) menyampaikan, “Dalam pameran PRI 2022 ini, bersama mencoba untuk membangun ekosistem daur ulang tentunya dengan sudut pandang plastik sebagai sebuah solusi, maka kami mendukung industri yang telah menerapkan program keberlanjutan untuk berkolaborasi meningkatkan implementasi ekonomi sirkular.”

Di sektor hilir, Indonesian Packaging Federation mengungkapkan industri kemasan plastik telah berkontribusi pada pertumbuhan industri sebesar 18% sepanjang tahun 2022 namun demikian pertumbuhan tersebut tetap harus memperhatikan berbagai aspek seperti inovasi teknologi, koneksi, dan kolaborasi  yang akan mendorong industri plastik terlepas dari ekonomi linier yang sebelumnya diterapkan.

Adapun fokus global terhadap perubahan iklim mendorong sektor hulu melakukan modifikasi sumber daya maupun teknologi dalam menghasilkan produk energi hijau untuk mendukung penerapan ekonomi sirkular di sektor tersebut.

Deni Febrianto, Direktur Utama PT Pertamina Petrochemical Trading, salah satu peserta Circular Economy Zone juga menyampaikan bahwa PERTAMINA Group mendukung sasaran pemerintah untuk industri hijau dalam wujud inovasi produk seperti resin PP Polytam dan hadirnya kilang hijau (green refinery). Salah satu sifat PP Polytam yang dapat digunakan berulang kali selaras dengan prinsip keberlanjutan yang tertuang dalam konsep ekonomi sirkular. Pencapaian ini menguatkan bentuk komitmen dan kontribusi pada lini bisnis Pengolahan & Petrokimia Pertamina dalam memenuhi kebutuhan bahan baku plastik dalam negeri hingga dapat menekan ketergantungan terhadap impor.

Sementara, sebagai industri pendukung yang tengah dikembangkan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah pada ceruk sektor plastik, kolaborasi sektor Mould & Die melalui implementasi inovasi teknologi juga turut disajikan dalam pameran ini. Industri Mould & Die saat ini memiliki peluang besar untuk memperluas pasar sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015 – 2035. Industri ini diperkirakan mengalami kenaikan seiring dengan pertumbuhan kinerja sektor otomotif maupun elektronika.

Dilansir dari situs Kemenperin, hingga Agustus 2022, kinerja ekspor industri mould sebesar USD15,8 juta, industri dies sebesar USD8,7 juta, serta industri jig and fixture sebesar USD44 juta. Kontribusi terbesar mould pada industri otomotif diperoleh dari permintaan suku cadang bagian interior yang menggunakan bahan baku plastik, dengan ceruk pasar sebesar 41%.

“Sebagai penyelenggara, Pamerindo berupaya menjembatani pertemuan bisnis dalam rangka menggiring investasi, aktivitas ekspor yang berujung pada pertumbuhan bisnis nasional di pameran Plastics & Rubber Indonesia 2022. Dengan konsistensi pameran berkonsep dukungan terhadap SDG’s, kami yakin akan turut berkontribusi mengkampanyekan implementasi ekonomi sirkular dalam bauran inovasi teknologi, fitur serta perputaran bahan baku kepada seluruh eksibitor dan pengunjung dalam acara tersebut,” tutup Lia.

Bergabung bersama Plastics & Rubber Indonesia 2022, pameran industri Mould & Die Indonesia turut menyediakan produk dan teknologi terbaru untuk sektor niche bernilai tinggi di pasar Indonesia serta pameran Plaspak Indonesia yang merupakan platform spesialis khusus untuk teknologi pengemasan dan pemasok yang menargetkan sektor terbesar dalam industri plastik Indonesia. Keseluruhan acara dilaksanakan dalam format hybrid yang menggabungkan pameran fisik dengan berbagai kegiatan yang berjalan secara daring.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.