“Limakilo.id” Pangkas Rantai Tengkulak dan Sejahterakan Petani

Limakilo tidak hanya memberikan kemudahan berbelanja komoditi pangan melalui online, tapi juga punya misi sosial untuk meningkatkan taraf hidup para petani.

LIMAKILO.ID
Lisa Ayu Wulandari, co-founder limakilo.id

Bukan rahasia bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang berlimpah, termasuk hasil buminya. Tanah yang subur serta iklim tropis memungkinkan kemudahan bercocok tanam di negeri ini. Fenomena tersebut idealnya berbanding lurus dengan kesejahteraan para petani sebagai pelaku tanam sekaligus ujung tombak ketahanan pangan nasional.

Sayangnya, kenyataan justru jauh panggang dari api. Hingga kini kesejahteraan petani masih di bawah angka kemiskinan. Tidak sedikit di antaranya bahkan hanya bekerja menanam tanpa memiliki lahan tanam sendiri. Banyak kendala yang mendorong hal itu terjadi. Mulai dari kendala logistik yang membuat tahapan distribusi menjadi panjang, sampai minimnya pengetahuan petani akan kebutuhan pasar.

Keprihatinan inilah yang melatarbelakangi Arif Setiawan, Lisa Ayu Wulandari, dan Walesa Danto untuk membuat sebuah gebrakan sebagai solusi. Saat disambangi di kantornya di bilangan Tebet, Lisa Ayu Wulandari menuturkan penyebab utama harga komoditas pangan (bawang, cabai, sayur, dan lainnya) mahal adalah terlalu panjangnya rantai distribusi yang harus dilalui. Satu komoditi, cabai misalnya, harus melewati 4─5 layer tahapan sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen.

Lain lagi ceritanya dengan bawang merah yang lebih kompleks, yakni 6─7 layer tahapan distribusi. Apabila di setiap layer ada beban cost, tentunya itu membuat harga komoditi semakin tinggi. Belum lagi tengkulak yang ambil bagian dalam rantai distribusi tersebut. Otomatis harga beli dari petani yang ditekan semurah mungkin, atau harga tinggi yang mau tidak mau dibebankan ke konsumen. Akhirnya pada Agustus 2015, Limakilo.id resmi diluncurkan.

Sebelum membuat konsep Limakilo, Lisa dan timnya melakukan riset terhadap konsumsi bawang merah di Indonesia. Hasil riset itu menguak bila kebanyakan petani menjual bawang merah dalam satuan ton pada pengepul. Sementara konsumen rumah tangga di Indonesia kerap hanya membeli bawang merah dalam jumlah kiloan untuk digunakan selama beberapa minggu. Diketahui juga bahwa bawang merah adalah komoditas yang relatif tahan lama sehingga memungkinkan untuk menempuh pengiriman dalam waktu yang cukup panjang. Dari sinilah mereka menyusun konsep Limakilo, yang bisa memfasilitasi pembeli untuk dapat membeli bawang merah langsung dari petani, baik secara eceran maupun partai besar.

“Limakilo.id mempertemukan petani bawang langsung dengan calon pembeli. Teknologi membuat sistem transaksi terbuka antara petani dan konsumen, sehingga menguntungkan kedua pihak dengan mendapatkan harga yang optimal, dibandingkan menggunakan jalur distribusi yang panjang,” terang Lisa.

limakilo.id

Target pasar Limakilo.id ada dua, yakni konsumen B2B dan perorangan serta para petani yang diberdayakan. Beberapa komoditi yang telah tersedia saat ini adalah bawang merah, cabai merah, cabai merah keriting, tomat, dan sebagainya. Semua komoditi tersebut dijual dengan minimum pembelian 5 kilogram.

Paket isi lima kilo ditargetkan untuk konsumen skala rumah tangga. Sementara untuk konsumen partai besar seperti rumah makan atau katering, disediakan sistem lelang dimana setiap petani bisa bersaing memberi harga termurah. Layaknya belanja online kebutuhan lainnya, konsumen hanya perlu mengakses website Limakilo.id, melihat jenis komoditi yang dijual, dan memesan sesuai kebutuhan. Lantas, pesanan akan dikirim ke alamat konsumen.

Menurut Lisa, ada beberapa benefit yang didapat konsumen bila berbelanja di Limakilo.id. Pertama, harga langsung dari petani yang otomatis lebih stabil dan lebih murah ketimbang di pasaran. Kedua, efisien dan efektif karena dilakukan secara online. Ketiga, komoditi dijamin kualitas terbaik dengan sistem grading terlebih dahulu. Sementara dari sisi petani, keuntungan bukan hanya harga jual yang lebih adil, petani pun mendapatkan pengetahuan mengenai proses grading, branding, dan packing dari tim Limakilo.

“Sejauh ini petani yang bergabung dengan kami sudah puluhan orang. Penghasilan mereka meningkat sekitar 15%─20% bila menggunakan pendekatan Limakilo. Pengetahuan mereka tentang komoditi apa saja yang dibutuhkan pasar pun meningkat,” papar Lisa.

Hingga kini Limakilo sudah dapat melayani pembelian reguler dari area Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Untuk menyiasati umur komoditi yang terbatas, pengiriman barang dilakukan setiap Sabtu atau Minggu, cut off order dilakukan setiap Kamis pukul 12.00. Order yang diterima setelah Kamis pukul 12.00 akan dikirimkan pada Sabtu, minggu berikutnya. Lama pengiriman untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung maksimal lima hari kerja.

Angelina Merlyana Ladjar

MM.02.2017/W

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.