Paper: Inovasi Facebook Pengganti Facebook?

Facebook PAperFacebook baru saja meluncurkan inovasi terbarunya dalam dunia media sosial. Paper adalah aplikasi multi-purpose di mana pengguna bisa menerima berita dari berbagai macam sumber. Mulai dari situs berita ternama sampai blog-blog kecil. Selain itu, pengguna masih terhubung dengan notifications, message dan friend request Facebook melalui Paper.

Pada video promosinya, Paper mengingatkan kita tentang peran utama dari sebuah kertas seperti koran sebagai media utama untuk bercerita. Nampaknya Paper ingin kembali mengangkat peran tersebut, namun melalui dunia digital. Terdapat banyak kategori berita yang bisa kita pilih sesuai minat seperti berita baru, fotografi, makanan, dan kategori inspirasi lainnya.

Yang sangat menonjol dari Paper adalah desain yang sangat mutakhir dan interaktif. Pengguna akan melihat setengah layar dipenuhi oleh gambar sampul berita yang sedang dibuka di bawahnya. Jika ingin menjadikannya layar penuh, maka pengguna hanya perlu men-swipe layaknya sedang membaca koran.

Karena masih terhubung dengan situs Facebook, Paper lebih menekankan dan memudahkan kegiatan sharing sebagai bagian dari ‘cerita’ di dalamnya. Pengguna bisa langsung berbagi momen berharga mereka dengan mudah. Paper juga dapat memperlihatkan foto panorama dengan hanya memutar handphone atau memaju-mundurkannya.

Tim kreatif Facebook telah bekerja untuk Paper selama satu tahun terakhir. Aplikasi ini digarap oleh co-founder  Push Pop, Mike Matas yang juga membantu Apple mendesain Interfaces for Apple; Loren Brichter, yang menciptakan ‘pull-down-to-refresh’; Jason Prado yang Facebook ambil dari tim Google Hangouts; dan nama besar lainnya.

Banyak yang mengatakan bahwa Mark Zuckerberg akhirnya berhasil bermain di ranah mobile application melalui Paper. Meskipun tak sedikit yang membandingkannya dengan Flipboard, tapi mereka yakin akan masa depan yang cerah dari aplikasi ini.

Bahkan TechCrunch mengakatan, “Untuk versi satu, Paper sangat mengagumkan. Keindahannya sangat adiktif dan saya mendapati diri saya ingin kembali ke sana (Paper) alih-alih menatap  layar putih aplikasi Facebook.”

Sayangnya aplikasi ini belum bisa dinikmati di Indonesia. Paper baru saja dipasarkan melalui App Store Amerika sejak 3 Februari yang lalu. Melihat begitu banyaknya ulasan positif untuk Paper, sepertinya Facebook akan terus mengembangkan aplikasi ini untuk dinikmati semua kalangan dan siap bersaing dengan para kompetitornya maupun aplikasi Facebook itu sendiri.

Sumber: TechCrunch.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.