Pastikan Takaran Sesuai, P2MI Gelar Edukasi MSG Terbukti Aman bagi UMKM 

Marketing.co.id – Berita Consumer Goods | Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) yang beranggotakan PT Ajinomoto Indonesia, PT Ajinex International, PT Sasa Inti, PT Daesang Ingredients Indonesia berinisiatif mengkampanyekan edukasi mengenai Monosodium Glutamamate atau lebih dikenal dengan MSG dengan menggelar Talkshow dan Cooking Demo “Pentingnya Implementasi Food Safety Bagi UMKM” Pastikan Sajian Makanan Aman Dikonsumsi”.

P2MI

Ketua Bidang Komunikasi P2MI Satria Gentur Pinandita, dalam paparannya menjelaskan, beberapa fakta bahwa masih ada artikel-artikel yang berkonotasi negatif terkait MSG muncul di berbagai media. Meskipun yang cukup mengembirakan, di mulai tahun 2016 tanggapan publik mengenai publikasi MSG ini mulai menurun.

“Hal ini menunjukkan bahwa berita-berita konotasi negatif mulai menurun meskipun masih ada, kami dapatkan di tahun 2021 hanya tinggal 6 persen. Menyadari pentingnya mengedukasi, sehingga tugas kami P2MI adalah memberikan informasi yang benar,  yakni bagaimana penggunaan MSG atau MNG. Hal ini pastinya telah dan selalu ada dalam setiap produk kami dimana petunjuk penggunaan MSG dapat dilihat pada bungkus dari product MSG yang ada dipasaran,” ungkap Satria.

Dia menambahkan, saat ini  upaya-upaya P2MI untuk menepis hoax diantaranya dengan melakukan edukasi melalui talk show, webinar, seminar dengan bekerja sama dengan media cetak, media televisi dan media online seperti yang dilakukan saat ini. Termasuk juga mengedukasi melalui medsos seperti Instagram, LinkedIn, Facebook, TikTok, dengan menghadirkan postingan-postingan yang bersifat edukasi bahkan P2MI mempunyai website yg memberikan informasi tentang hal baik MSG.

Menyadari ini, P2MI turut meningkatkan usaha UMKM dengan memberikan atau berbagi kiat-kiat dalam membangun usaha sekaligus memberikan materi yang berhubungan dengan pemakaian MSG, seperti demo cooking, berbagi resep dengan takaran MSG yang benar. P2MI hadir menjadi asosiasi yang memberikan informasi yang benar dan faktual tentang MSG dan turunannya kepada masyarakat dan instansi terkait. Hal ini turut memajukan Industri MSG dan GA di Indonesia, agar dapat berdaya saing tinggi.

“Pesan kami gunakan MSG secukupnya. Sesuai dengan kebutuhan, jangan khawatir dengan pemakaiannya di kuliner-kuliner yang bertebaran dan terus berinovasi saat ini. MSG tidak berbahaya aman namun yang terpenting adalah cara dan takaran pemakaian”.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga mengklaim bahwa MSG aman dikonsumsi. Hal itu berdasar pada hasil pengujian laboratorium yang juga dilakukan oleh WHO. WHO sama sekali tidak melarang peredaran penyedap rasa. MSG sendiri juga telah memiliki ijin edar dari BPOM. Hal itu menandakan MSG layak konsumsi. Saat ini, UMKM tidak perlu khawatir dalam menggunakan MSG karena sudah terbukti halal, aman dan menyehatkan serta memberikan manfaat.

Nutrisionis Ahli Madya Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI. Mursalim, MPH turut menyatakan, bahwa Kementerian kesehatan selaku regulator ingin mengencarkan bahwa gizi seimbang itu sudah seharusnya diketahui oleh seluruh masyarakat, sehingga apa yang dimakan oleh masyarakat itu sudah memenuhi kecukupan gizi.

Terkait marak penggunaan bahan tambahan pangan pada bisnis kuliner saat ini, dia mengatakan, baiknya memang dihindari penggunaan bahan tambahan pangan, dan kalau memang ada bahan tambahan pangan yang terbuat dari bahan alami bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

“Sejauh ini belum ada artikel yang menyatakan penyedap masakan menimbulkan berbagai masalah atau kasus. Memang ada beberapa kasus namun ini biasanya terjadi pada orang yang rentan dan sensitif terhadap MSG. Secara penggunaan bahan tambahan pangan yang telah mendapatkan izin edarnya dari BPOM dan halal sudah terbukti secara general aman,” ujar dia.

Ia turut menjelaskan, MSG tidak berbahaya jika dipergunakan dalam batas aturan yang telah ditentukan. Penggunaan dalam takaran terbatas dan sesuai dengan aturan yang diatur oleh indonesia semua aman. Selama pemerintah Indonesia menyatakan bahwa yang dikeluarkan telah mendapatkan izin edar maka tidak berbahaya dikonsumsi.

Pemilik Coto Mangkasara, Florentina Panti Rahayu yang turut hadir dalam diskusi turut memaparkan pengetahuan Food Safety harus dimiliki bagi seluruh pengusaha bidang makanan dari tingkat golongan warung kaki 5 hingga hotel  bintang 5.

“Saya sebagai pribadi yang diantaranya sudah hampir 15 tahun bergerak dalam bidang kuliner tentu sangat memperhatikan masalah food safety. Karena kita sebagai pengusaha itu harus berprinsip berdagang dengan beretika bermoral dan bertanggung jawab bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, Coto Mangkassara Daeng Rhulie miliknya memang menambahkan MSG dalam masakannya meskipun pada dasarnya coto makassar itu berbahan daging yang sdh menghasilkan rasa gurih dengan ditambahkan tulang-tulang besar sehingga membuat kaldu yang cukup.

“Tapi untuk memenuhi selera masyarakat saya juga menambahkan kaldu untuk memperkuat rasa gurihnya. Terpenting, adalah dalam skala besar atau kecil usaha kita harus Memiliki Standard Oprasional Prosedure. SOP itulah yg harus ditaati oleh pengusaha dan karyawannya. Dari mulai belanja bahan kita kan sudah tentukan apa saja yang harus kita belanja dan bagaimana takaran serta penyajiannya,” terang Florentina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.