Pelajaran dari Zig Ziglar (Bagian 1)

www.marketing.co.id – Saya mendapatkan banyak sekali inspirasi dengan mendengarkan dan mengamati para guru sukses terkenal sedunia. Salah satu dari guru tersebut adalah Zig Ziglar. Dalam salah satu seminarnya, ia menyajikan poin-poin penting yang ingin saya bagikan kepada Anda:

1. Bayi adalah…

Kita semua punya saudara, anggota keluarga, kakak, adik, teman, dan rekan kerja yang mempunyai anak. Mereka semua melahirkan bayi laki-laki atau perempuan. Saya tidak pernah melihat orang yang melahirkan salesman (penjual). Pernahkah Anda?

Tetapi kita semua punya saudara, anggota keluarga, kakak, adik, teman dan rekan kerja dengan profesi salesman yang telah meninggal dunia. Jika seorang penjual tidak dilahirkan tetapi mereka bisa meninggal, maka suatu saat di antara kelahiran dan kematian, mereka MENJADI salesman karena PILIHAN mereka sendiri atau lewat LATIHAN.

Demikian pula, tidak seorang pun dilahirkan sebagai pemenang ataupun pecundang. Mereka jadi sukses atau gagal karena pilihan mereka sendiri atau karena kurangnya latihan.

Tetapi kebanyakan orang percaya bahwa bakat itu penting. Mereka percaya bahwa syarat untuk menjadi salesman yang sukses adalah kemampuan untuk berbicara dengan baik dan lancar. Saya tahu banyak orang yang dapat berbicara dengan baik dan lancar, tetapi ternyata tidak mampu menjual. Bahkan mereka tidak punya keberanian sama sekali untuk menjual. Di lain pihak, saya mengenal banyak orang yang tidak dapat berbicara dengan baik dan lancar, tetapi mampu menjual, dan secara konsisten memenangkan penghargaan di bidang penjualan.

Jadi, apa arti semua ini? Tidak diragukan lagi, bakat sangatlah diperlukan. Tetapi PILIHAN dan LATIHAN lebih penting. Kita yang memilih dan memutuskan untuk menjadi salesman yang sukses. Kita menetapkan tujuan, dan secara konsisten membaca, mendengar, dan berada dalam lingkungan orang-orang yang positif. Kita memilih untuk BELAJAR ilmu-ilmu penting yang belum kita miliki sebelumnya, dan memilih untuk secara konsisten terus mengembangkan diri.

Jadi SUKSES adalah sebuah PILIHAN!

2. Saya tidak pernah melihat salesman sukses yang…

Zig Ziglar berkata, “Saya tidak pernah melihat salesman yang benar-benar sukses, yang berada pada peringkat teratas, terbaik dari yang terbaik, adalah seorang yang… normal. Kebanyakan dari mereka mempunyai cara berpikir yang berbeda.”

Zig menjelaskan bahwa kebanyakan dari orang-orang yang sukses, bukanlah orang-orang yang “normal”. Mereka adalah orang-orang yang “fanatik” akan profesi, perusahaan, produk, bahkan diri mereka sendiri. Mereka benar-benar percaya pada apa yang mereka perbuat dan apa yang mereka jual. Begitu yakin sehingga mereka tidak mengerti mengapa orang lain bisa menolak penjualan mereka. Kata “tidak” pun dianggap sebagai suatu kesalahan yang dibuat oleh pelanggan. Mereka menganggap pelanggan belum mengerti benar keuntungan-keuntungan yang ada dan bakal rugi bila tidak membeli dari mereka. Jadi mereka akan menjelaskan lagi agar pelanggan mengerti bahwa dia telah melewatkan sebuah kesempatan yang baik. Inilah yang membuat pelanggan sulit berkata “tidak” kepada mereka. Karena mereka memiliki energi positif dan antusiasme yang tinggi.

Ini berarti salesman punya citra diri yang tinggi. Mereka melihat diri mereka di hadapan cermin, dan mereka merasa bangga akan diri mereka dan PEKERJAAN mereka.

Dari pengalaman saya memberikan training, inilah penyebab terbesar kegagalan di antara para penjual. Di pihak lain, saya mengenal banyak salesman yang sukses. Mereka adalah yang terbaik dalam industri masing-masing—asuransi jiwa, real estate, pendidikan, farmasi, SPG, dan lain-lain.  Kebanyakan dari mereka memiliki satu kesamaan, yaitu citra diri yang positif. Jadi sebelum keluar rumah setiap hari, lihatlah diri Anda di depan cermin, katakanlah terus menerus, “Saya yang terbaik! Saya yang terbaik! Saya yang terbaik!”

Mengapa semua ini penting? Apa hubungan antara citra diri yang positif dan kemampuan untuk menjual? Jika Anda merasa positif, percaya diri, dan yakin apa yang kita tawarkan kepada pelanggan sungguh-sungguh menguntungkan bagi mereka, semua gerak tubuh, postur, kontak mata, dan pilihan kata, energi, dan antusiasme   kita akan merefleksikan keyakinan itu. Pelanggan akan melihat, mendengar, dan merasakan positivisme Anda dan hal itu akan sangat mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli dari Anda. Sebaliknya, jika Anda merasa tidak yakin akan produk dan diri Anda, maka pelanggan akan sulit memutuskan untuk membeli dari Anda.

Sayangnya di Indonesia, citra diri salesman, dan sebagian besar dari orang yang profesi sebagai penjual tidak begitu tinggi. Akibatnya, kebanyakan salesman (kecuali mereka yang di peringkat atas), menderita karena “inferiority complex”, mereka merasa berada di posisi bawah dari orang lain. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja mereka.

Maka jika Anda ingin memperbaiki kemampuan menjual anda, lihatlah diri Anda baik-baik, dan UBAHLAH keyakinan tentang diri Anda, perusahaan Anda, produk Anda, dan profesi Anda. Jika Anda sudah yakin akan diri Anda, maka saat itu pulalah pelanggan akan yakin untuk membeli dari Anda!

Kita akan membahas lebih lanjut tentang Zig Ziglar pada Pelajaran Dari Zig Ziglar (Bagian 2)

(James Gwee T.H.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.