Pelayanan Bintang Tujuh Burj Al Arab

Industri pariwisata Dubai yang berkembang pesat memicu bermekarannya hotel-hotel, bak jamur di musim hujan. Begitu banyak hotel yang dibangun seiring dengan meningkatnya demand dan banyaknya turis maupun pekerja yang berdatangan ke permata Arab, Dubai, ini. Salah satu hotel di Dubai kini menjadi landmark yang tak hanya terkenal di Dubai, tapi juga hangat dibicarakan di seluruh dunia.

Hotel Burj Al Arab adalah suatu fenomena tersendiri dalam industri hotel yang mencengangkan baik dari segi finansial, interior, fasilitas, maupun servis. Konstruksi Burj Al Arab dimulai tahun 1994. Hotel tersebut dibangun untuk menyerupai dan mewakili bentuk bagian ujung kapal, atau ujung dhow (kapal bertiang layar tunggal di Arab). “Klien saya menginginkan gedung hotel yang bisa menjadi ikon atau simbol Dubai,” begitu kata salah satu arsitek Burj Al Arab, bernama Tom Wright. Sama halnya dengan gedung-gedung seperti Opera House di Sydney dan Menara Eiffel di Paris, Burj Al Arab diharapkan bisa melambangkan Dubai.

Hotel tersebut berdiri di pulau buatan yang dibuat di pantai dan laut. Tapi, para ilmuwan dan arsiteknya sudah mempersiapkan bangunan pelindung lengkap di fondasi dan di sekitar hotel untuk melindunginya dari erosi. Butuh waktu tiga tahun lebih untuk bisa mendapatkan dan mengamankan tanah tempat Burj Al Arab kini berdiri, tapi proses pembangunannya sendiri hanya memakan waktu kurang dari tiga tahun.

Jika Anda bertanya apa keistimewaan hotel ini dibanding semua hotel lain di seluruh dunia, ada baiknya Anda mencoba menginap dan berjalan-jalan di sana. Dengan tarif sekitar USD 1.000 per malam, Anda sudah bisa mencoba kamar termurah. Tapi, jika Anda adalah orang yang tak punya masalah dengan uang, mungkin Anda tertarik untuk mencoba servis kamar royal suits-nya dengan tarif sekitar USD 5.000 per malam.

Tarif tersebut akan menjelaskan mengapa Burj Al Arab dinobatkan sebagai satu-satunya hotel berbintang tujuh di dunia dengan bangunan hotel kedua tertinggi di dunia. Bentuk bangunannya cenderung menciptakan ilusi hotel tersebut kelihatan lebih pendek daripada aslinya. Tapi jika diukur tepat, Burj Al Arab hanya sedikit lebih rendah—sekitar 16% lebih rendah—daripada gedung Empire State di New York, Amerika Serikat.

Servis Burj Al Arab bisa mulai Anda nikmati bahkan sebelum Anda masuk ke dalam hotel. Eksterior hotel tersebut sudah menjadi seni tersendiri yang memanjakan mata bagi yang melihatnya pada siang maupun malam hari. Warna dan tekstur hotel tersebut bisa berubah jika dilihat pada malam dibanding siang hari akibat penataan eksterior yang dilengkapi dengan sistem lighting.

Transportasi dari dan menuju hotel tersedia lengkap. Bagi tamu-tamu yang lebih suka terbang disediakan helipad, bagi mereka yang lebih suka berlayar ada dock atau pelabuhan ferry tersendiri, dan bagi mereka yang masih concern terhadap bujet bisa menggunakan mobil limo Silver Cloud Rolls Royce milik hotel.

Pemandangan para selebriti kelas dunia yang berjalan-jalan di Burj Al Arab sudah menjadi hal yang biasa. Mereka pun mengakui bahwa Burj Al Arab telah menjadi brand tersendiri dalam hal layanan pelanggan. Bagi para pebisnis yang ingin belajar customer service, daripada menghabiskan dana untuk mengikuti seminar, lebih disarankan untuk mencoba menginap di sana untuk beberapa malam.

Pemandangan indah baik dalam hal eksterior, interior, maupun pemandangan panorama di luar hotel tersebut sebanding dengan customer service yang akan Anda terima. Tidak ada bagian resepsionis utama di hotel tersebut. Sebagai gantinya disediakan resepsionis khusus di setiap lantai, Anda pun bisa bertemu dengan petugas khusus yang mengenali dan siap membantu Anda.

Saat memasuki kamar, Anda akan menemukan buah-buahan, kue, dan makanan ringan lain yang dikemas ala Arab. Beberapa koran dan majalah juga disediakan. Di kamar mandi, produk yang digunakan adalah produk yang bermerek Hermes baik untuk pria maupun wanita—seperti yang sudah Anda ketahui, merek Hermes adalah salah satu merek fashion termewah di dunia.

Selain itu, masih ada pelayan yang akan menjalankan tugasnya khusus untuk menunjukkan dan menjelaskan setiap detail di kamar Anda. Untuk kamar yang besar, aktivitas ini bisa memakan waktu sekitar 20 menit, supaya Anda paham cara menggunakan remote untuk melihat siapa yang mengetuk pintu luar dari setiap televisi yang ada di kamar Anda. Ada beberapa televisi yang melengkapi setiap kamar. Remote tersebut juga berfungsi untuk membuka pintu jika Anda terlalu malas untuk berjalan dan membuka pintu sendiri. Pelayan tersebut jugalah yang selalu siap untuk memastikan setiap kebutuhan Anda terpenuhi. Mereka membawakan snack seperti kue dan cocktail, semuanya gratis.

Televisi yang disediakan juga bisa digunakan untuk menonton film pilihan Anda sendiri. Cukup beritahu jenis dan judul film atau CD yang Anda inginkan, mereka akan mengirimkannya. Jika Anda masih bersemangat bekerja atau berselancar di internet, mereka sudah menyediakan laptop lengkap dengan akses internetnya. Jika Anda lupa membawa tas, mereka bahkan sudah menyediakan tas mewah, kalau saja Anda mendadak ingin jalan-jalan ke waterpark atau berbelanja ke luar hotel.

Di Burj Al Arab, hampir setiap perkataan yang Anda ucapkan kepada pelayan akan diperhatikan. Misalnya jika Anda berkata, “Sebentar lagi saya ingin berjalan-jalan ke pantai.” Maka beberapa menit kemudian, akan ada pelayan yang datang membawakan sandal gratis khusus untuk pantai. Berapa kali kamar Anda dibersihkan dan ditata ulang? Setiap kali Anda keluar kamar, bahkan dalam waktu kurang dari satu jam, kamar Anda akan dibersihkan dan ditata rapi persis sebelum Anda masuk.

Fasilitas makan pagi pun merupakan experience tersendiri karena dilengkapi dengan peralatan makan ala silverware (perak) untuk menampung makanan ala—satu-satunya—hotel kelas bintang tujuh ini. Salah seorang tamu di sana tak sengaja menemukan perangkat makan yang sama di sebuah mal dan ingin membeli untuk dipakai di rumahnya sendiri. Tapi, ia pun mengurungkan niat karena melihat harganya mencapai USD 20.000.

Sampai hal-hal kecil pun tak luput di hotel ini dalam menyediakan customer service bintang tujuh, misalnya bantal tidur yang bisa Anda pilih sendiri sesuai dengan keinginan. Jumlah orang yang masuk ke hotel ini pun dibatasi supaya tidak menimbulkan kesan terlalu sesak atau penuh. Bagi yang bukan tamu tidak diperbolehkan mendekati hotel dalam jarak beberapa ratus meter dan tidak boleh mengambil foto.

Pelayanan Burj Al Arab membuat para tamunya merasa seperti selebriti. Akibatnya, hotel ini pun menjadi populer di kalangan selebriti sekaliber Will Smith, Madonna, sampai olahragawan Roger Federer. Menurut para pelayan di sana, pelayanan dan kamar Anda akan persis seperti yang diterima para selebriti tersebut. Burj Al Arab telah menjadi brand yang memberikan arti dan experience tersendiri bagi customer service. (Service Excellence/Ivan Mulyadi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.