Ramadan dan Idul Fitri Mendekat, Bagaimana Memperkuat Modal?

Ramadan dan Idul Fitri Mendekat, Bagaimana Memperkuat Modal?Peluang usaha menjelang Ramadan meningkat, ini tips UMKM perkuat modal lewat kredit.

Marketing.co.id – Berita UMKM | Jelang Ramadan, konsumsi rumah tangga diprediksi meningkat. Salah satunya tecermin dari Survei Penawaran dan Permintaan Pembayaran Perbankan Januari 2023 yang dirilis oleh Bank Indonesia. Pembiayaan dan kredit rumah tangga tercatat mengalami peningkatan pada Januari 2023 sebesar 10,6% meningkat sedikit dibanding bulan sebelumnya sebesar 9,5%.

Melihat tingkat konsumsi rumah tangga yang meningkat, IdScore mencoba mengangkat fenomena ini dengan mengajak para pemilik usaha untuk melakukan antisipasi dan memperkuat bisnis melalui webinar talkshow Kini Paham Kredit #5 yang bertajuk “Ramadan & Hari Raya Mendekat, Bisnis Perlu Diperkuat” beberapa waktu lalu.

Financial Planner Bareyn Mochaddin dalam kesempatan tersebut mengatakan, salah satu faktor yang memicu permintaan kenaikan kredit adalah tingginya konsumsi masyarakat. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi pemilik usaha atau UMKM untuk meraup untung lebih dengan mengembangkan usaha. “Dalam mengembangkan usaha perlu modal yang cukup sebagai jaring untuk menjangkau keuntungan baru,” ujarnya.

Lebih lanjut Bareyn menjelaskan, kredit dapat menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan modal. Menurutnya, UMKM tidak perlu menjadikan kredit sebagai hal yang menakutkan, selama kredit tersebut ditujukan untuk tujuan yang tepat dan memiliki kemampuan bayar.

“Sebelum mengajukan kredit, perlu mempertimbangkan K3 agar yakin di antaranya kemauan tinggi untuk mengembangkan usaha, kesempatan untuk melebarkan sayap usaha, dan kemampuan bayar yang dihasilkan dari usaha,” katanya menyarankan.

Sementara itu, Owner Ina Cookies Ina Wiyandini berbagi pengalaman ketika mengajukan kredit untuk usahanya. Dirinya sempat mendapat kesulitan sewaktu mengajukan pinjaman ke bank. Terlebih, saat itu usahanya belum establish seperti sekarang. Berawal dari bisnis kue rumahan, kini Ina Cookies sudah memiliki 3 outlet dan 18 distributor resmi.

“Hingga sekarang, saya masih mengajukan kredit sebagai modal untuk mengembangkan usaha. Awalnya pihak bank sempat ragu karena usaha saya masih tergolong kecil. Tapi, karena pada dasarnya saya tidak ada riwayat kredit yang jelek, dan setelah diskusi dengan pihak bank bagaimana perencanaan penjualan Ina Cookies, akhirnya pinjamannya pun disetujui,” jelas Ina.

Direktur IdScore Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa skor kredit menjadi salah satu tolak ukur penting yang digunakan lembaga keuangan sebelum menyetujui pinjaman UMKM.

”Lembaga keuangan akan mengecek terlebih dulu skor kredit dan riwayat kredit dari calon debitur. Nasabah yang tergolong high risk atau memiliki skor kredit rendah akan lebih sulit mendapatkan persetujuan dibandingkan nasabah dengan low risk. Skor kredit juga dapat menjadi salah satu faktor besaran bunga yang diberikan lembaga keuangan, semakin baik skor yang dimiliki, ada peluang untuk mendapatkan bunga pinjaman lebih rendah,” pungkas Wahyu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.