Pembayaran e-Money Kembali Bergairah

www.marketing.co.i – Kemajuan teknologi telah membuka peluang untuk menghadirkan aneka layanan berbasis digital. Salah satunya sistem pembayaran e-money. Sekarang, layanan ini tidak saja dimiliki oleh perbankan, operator seluler hingga provider kartu kredit dan debit pun sudah menggenggamnya.

Tren pembayaran e-money di Indonesia kian meningkat sejak empat tahun terakhir. Data Bank Indonesia (BI) per Mei 2011 menunjukkan total transaksi via e-money mencapai 3,1 juta transaksi, naik 53% dibanding tahun lalu di periode yang sama. Nilai transaksi yang tercatat sebesar Rp 57 miliar, naik dari 51 miliar di Mei 2010. Selain itu, alat transaksi yang tahun lalu jumlahnya hanya 3 juta alat, kini sudah mencapai 10 juta alat, atau naik 153%.

Merchant yang menggunakan sistem pembayaran cashless atau e-money juga turut melonjak, dari 4.000 ke 6.000 merchant. Lonjakan data-data tersebut terdorong oleh jumlah pengguna yang melonjak. Berdasarkan data BI, sekarang ini telah tercatat sekitar 10 juta pengguna, padahal pada Mei tahun lalu jumlahnya baru 4 juta pengguna.

Semakin banyak pihak yang melirik e-money sebagai lahan bisnis lantaran Bank Indonesia sendiri telah memberi angin melalui program Cash Less Society yang dikumandangkan sekitar tahun 2007. Saat ini total pemain e-money ada 11, enam dari perbankan, seperti BCA  (Flazz Card), Bank DKI (JakCard), Bank BNI (Kartuku), dan lain-lain. Sementara dari nonbank, termasuk operator, ada lima pemain, seperti  Telkomsel (T-Cash), Indosat (Dompetku), XL Axiata (XL Tunai), dan lain-lain.

Menyadari akan booming-nya pembayaran cashless, setelah T-Cash, kini Telkomsel menambah deret alat pembayaran e-money mereka dengan menghadirkan aplikasi “Tap-Izy”.

Tap-Izy merupakan inovasi produk SIM card pertama di Indonesia yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan cukup menyentuhkan ponsel ke alat pembaca (reader) yang terdapat pada mesin electronic data capture (EDC) Tap-Izy di kasir merchant, seperti di gerai Indomaret, Starmart, Solaria, dan Disc Tarra. Dalam waktu dekat, gerai 7-Eleven dan Circle K akan menyusul sehingga secara keseluruhan pelanggan akan menikmati layanan ini di sekitar 500 gerai Tap-Izy.

Vice President Mobile Commerce Telkomsel Bambang Supriyogo menyatakan, melalui Tap-Izy pihaknya berharap dapat mengakuisisi 400 ribu pelanggan dalam setahun. Target pelanggan yang difokuskan terutama pelanggan eksisting dahulu. Misal, pelanggan kartuHALO dan simPATI. Untuk menikmati layanan ini pelanggan eksisting Telkomsel harus terlebih dahulu mengganti SIM card mereka dengan SIM card Tap-Izy di GraPARI. Masyarakat juga dapat membeli perdana kartuHALO dan simPATI yang sudah dilengkapi fitur Tap-Izy seharga Rp 50 ribu di GraPARI serta gerai Indomaret dan 7-Eleven bertanda Tap-Izy.

Untuk mengaktifkan layanan ini cukup mudah, di SIM card, pelanggan tinggal pilih “Tap-Izy” pada “T-sel Menu” di ponsel. Kemudian, masukkan nomor PIN 1234, lalu pilih “Activation” untuk pengaktifan. Setelah layanan Tap-Izy aktif, pelanggan dapat mengisi saldo elektronik Tap-Izy dengan nominal Rp 25.000 hingga Rp 1 juta di GraPARI serta gerai Indomaret. Sesudah memiliki saldo di dompet elektronik ini, pelanggan langsung dapat menikmati mudahnya pembayaran di berbagai merchant rekanan.

“Saat ini seluruh layanan Tap-Izy hanya berlaku untuk wilayah Jabotabek. Ke depannya, baru akan hadir di wilayah-wilayah lain di Indonesia,” ungkap Bambang.

Telkomsel juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia memanfaatkan layanan ini untuk membeli tiket kereta Jabodetabek kelas ekonomi. Pelanggan bisa mengunjungi loket-loket penjualan tiket kereta yang tersebar di 24 stasiun di wilayah Jabodetabek. Dalam waktu dekat, layanan Tap-Izy juga tersedia untuk pembelian tiket kereta commuter line (kelas ekspres).

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan, jumlah masyarakat yang beralih kepada metode pembayaran cashless—baik melalui transaksi online dan dompet elektronik—cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini karena transaksi cashless memberikan banyak manfaat dari sisi kemudahan, kecepatan, dan keamanan, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan kian berkembangnya dunia digital di Indonesia.

Sementara kepala Biro Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ari Wibowo mengatakan, sistem pembayaran melalui e-money dapat berkembang pesat asalkan dilakukan pembenahan dulu atas tiga hal ini. Pertama, standar baku dari e-money. Di Indonesia, bentuk standar baku yang harus dipakai masih belum jelas. Banyak fasilitas e-money hanya bisa digunakan pada grup tertentu. Artinya, kalau dikeluarkan oleh bank, hanya nasabah bank tersebut yang dapat menggunakannya, begitu juga dengan operator.

Kedua, model bisnis yang harus dibentuk rapi, dan ketiga soal top up. Hal yang disebut terakhir ini menjadi isu penting sekarang, lantaran banyak pelanggan atau nasabah yang kesulitan untuk melakukan top up begitu mereka memakai fasilitas e-money.

“Sebetulnya pemerintah sangat mendukung pihak dari mana pun terjun ke e-money. Hanya saja, alangkah baiknya kalau tiap-tiap pihak yang bermain memerhatikan juga ketiga hal tersebut, terutama soal top up dan layanan kepada nasabah,” ujar dia.

Selanjutnya, kalau Telkomsel mempunyai Tap-Izy, baru-baru ini provider alat pembayaran global yang terkenal dengan kartu kreditnya—Visa—juga telah meluncurkan layanan “m-saku”, aplikasi pembayaran melalui ponsel yang diklaim pertama ada di Asia Tenggara. Pada layanan ini semua transaksi berlangsung di ponsel, sedikit berbeda dengan Tap-Izy yang ponselnya harus didekatkan ke mesin EDC di merchant.

Cara menikmati layanan ini, pelanggan Visa diharuskan mengunduh aplikasi m-saku dulu dengan mengakses https://www.m-saku.me untuk pengguna BlackBerry dan Nexian Zone untuk pengguna ponsel Nexian.

Usai mengunduh aplikasi tersebut, pelanggan dapat bertransaksi melalui ponsel dengan cara memilih tiga fitur yang tersedia. Pertama, “Top Up” untuk pengisian pulsa di tujuh jaringan telepon Tanah Air, Axis, Esia, Indosat, Smartfren, Telkomsel, 3, dan XL Axiata.

Kedua, fitur “Hot Deals”, penawaran eksklusif dan harga spesial melalui merchant yang tergabung dengan m-saku, seperti Indomaret, Prudential, TX Travel, dan Raja Karcis.

Ketiga, fitur “Payment”, pelanggan dapat berbelanja berbagai macam produk yang ditawarkan oleh merchant yang menjadi mitra Visa, cukup lewat ponsel. M-saku menargetkan merchant yang sudah memiliki sistem pemesanan online dan pengantaran hingga ke rumah. Jadi, apabila Anda ingin membeli produk dari Indomaret misalnya, Anda cukup mengetik nama barang yang dimaksud atau memilihnya di ponsel. Setelah itu, produk yang dibeli akan langsung diantar ke rumah Anda.

Transaksi melalui m-saku dibatasi minimum Rp 25.000 dan maksimum transaksi belanja Rp 1 juta per bulan, sedangkan transaksi isi ulang pulsa adalah Rp 500 ribu per bulan. Hal ini merupakan tahap awal, ke depan bisa saja ditingkatkan seiring kebutuhan.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad mengatakan bahwa Indonesia memiliki pasar yang sedang berkembang dan semakin terkoneksi. Setengah dari jumlah populasi Indonesia berusia di bawah 45 tahun, dan lebih dari 80% memiliki ponsel. “Pengguna ponsel ini membutuhkan aplikasi untuk pengisian pulsa dan berbelanja dengan cepat, nyaman, dan aman melalui sebuah ponsel. Visa dan Vitta Parama Udaya selaku provider pendukung teknologi m-saku telah mewujudkan hal itu menjadi kenyataan,” tandasnya. (Andri Darmawan)

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.