Tarik Minat Investor, Pemerintah Siapkan Insentif untuk Pelaku Usaha EBTKE

Marketing.co.id – Berita Marketing| Pemerintah tengah menyiapkan Peraturan Presiden terkait Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. Dalam perpres  tersebut, pelaku usaha di sektor industri EBTKE akan mendapatkan insentif dan kompensasi.

Direktur Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia Hariyanto mengatakan, insentif dan kompensasi diberikan agar pelaku usaha di industri fossil fuel mau beralih ke energi baru terbarukan.

Baca Juga: Meningkatkan Kesadaran Energi Baru Melalui Game

Namun, Hariyanto tidak merinci secara ditel insentif dan kompensasi yang akan diberikan tersebut. Yang akan menjadi poin penting dalam perpres tersebut antara lain soal harga yang akan ditinjau agar bisa menarik investor masuk ke sektor energi baru terbarukan. Selain itu juga akan mengatur soal kuota yang ditentukan Kementerian ESDM, tujuannya agar bisa tercapai target 23 persen bauran energi pada 2045.

“Yang tidak kalah penting adalah insentif dan kompensasi. Contohnya, insentif untuk pembangunan pembangkit listrik panas bumi serta listrik. Insentif diharapkan bisa menurunkan tarif panas bumi sehingga kompetitif,” kata Hariyanto saat menjadi panelis di webinar Sustainable Action for the Future Economoy dalam sesi “Transition Toward Sustainable Energy” yang digelar Katadata pada Rabu, (26/8/2020).

Ketua Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia Arthur Simatupang mengatakan, perpres EBTKE diyakini bisa menarik investor untuk masuk ke sektor energi baru dan terbarukan.

Baca Juga: Biaya Energi Terbarukan Turun, Indonesia Bisa Capai 23% Pada 2025

“Saat ini, sejumlah pelaku usaha sudah mulai tertarik untuk switching ke EBTKE, pertama karena sudah ada regulasi dan juga biaya yang terus turun dalam lima tahun terakhir,” ujar Arthur.

Direktur Mega Project PT PLN (Persero) M. Ikhsan Asaad mengatakan, PLN juga sudah mulai melakukan transisi energi dari fossil fuel ke energi terbarukan. Salah satunya adalah dengan melakukan program dedisielisasi 2.600 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Tujuan dedieselisasi adalah mengganti penggunaan energi fosil impor menjadi energi yang sustainable, menurunkan BPP dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

Baca Juga: Tutorial Cara Bayar Listrik dan Beli Token Online 

Selain itu, PLN juga mulai mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik. Tahun ini ditargetkan ada 168 titik SPKLU dengan konsumsi 12 Kwh per hari per mobil listrik atau 4.380 Kwh per tahun per mobil listrik.

“Kenapa PLN menganggap mobil listrik penting? Karena visinya adalah zero impor minyak dan misinya mempercepat laju pertumbuhan mobil listrik seperti Norwegia serta meningkatkan penjualan energi listrik,” jelas Asaad.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.