Pendanaan sebagai Sumber Pertumbuhan Startups

SPG Ralali 4
SPG Ralali

Irwan Suryady (General Manager Ralali.com) mengisahkan, saat Ralali masih baru berdiri sekitar tahun 2013, salah satu tantangan yang pelik dan akan dihadapi cepat atau lambat adalah mendapatkan pendanaan.

Ralali memiliki banyak rencana untuk memastikan bisnis yang dijalankan dapat segera lepas landas, dikenal dengan baik di kalangan industri, memiliki basis pelanggan yang kuat, dan memiliki kelebihan yang kuat dibanding dengan para kompetitornya.

Semua rencana tersebut, sekali lagi, memerlukan pendanaan yang tidak sedikit. Irwan sangat mengetahui bahwa mendapatkan pendanaan bukan hal yang sepele. Apalagi sebagai perusahaan yang mengedepankan teknologi, pendanaan mutlak diperlukan.

Coba lihat Apple, Google, atau Amazon. Semua perusahaan tersebut harus mendapatkan suntikan dana jutaan dolar sebelum menjual saham kepada publik secara resmi.

Apple memperoleh dana $2.3 juta pada tahun 1980 di putaran ketiga, Amazon mendapatkan dana $8 juta, dan Google meraih $25 juta.

Pada awalnya, Irwan dan pendiri lainnya, Joseph Aditya (CEO Ralali) sempat berpikir untuk meminjam ke bank. Namun, seperti yang sudah disampaikan dalam artikel Tips Startups: Hindari Investor Tipe Ini!, Ralali akhinya menggunakan pendanaan dari perusahaan modal ventura.

Setelah berhasil mendapatkan dana dari investor yang sehati dan sevisi, sekaligus memiliki pengetahuan yang memampukan Ralali untuk lepas landas, Ralali segera mewujudkan rencana-rencana yang semula hanya ada di atas kertas.

Irwan menyampaikan, “Dengan adanya dana ini, maka Ralali jauh dimudahkan untuk mewujudkan rencana-rencana bisnis, antara lain Ralali gunakan untuk pembukaan kantor kedua di Jelambar (Jakarta Barat) dan Alam Sutra, pembaruan dan peningkatan teknologi, serta penambahan personel.”

Kini, data dan statistik berbicara. Database 350 vendor ternama dan 7.000 pelanggan per Juni 2015, lebih dari 50.000 produk terdaftar, 35.000+ kunjungan mingguan ke situs Ralali.com, omzet tahunan lebih dari 13 miliar, dan pendirian kantor di Jakarta, Tangerang, Semarang, Cikarang, serta Balikpapan adalah bukti kemajuan pertumbuhan bisnis Ralali.

Kisah Ralali menunjukkan peran penting pendanaan bagi start-ups untuk lepas landas. Ralali juga contoh anomali positif saat profil industri Indonesia semakin melemah. Nah, siapa start-ups berikutnya yang mau mengikuti langkah Ralali?

1 COMMENT

  1. Yup, bukan sesuatu yang mudah memang membangun sebuah starup..tantangan yang sama ketika saya berambisi membuat model bisnis konsultan Pemberdayaan diawal-awal 5 tahun pertama..tapi so pasti ada kepuasan tersendiri jika konsep dan ide yang dibuat bisa diterima oleh publik selain transaksi…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.