Pendiri WhatsApp: Iklan Menghina Kecerdasan Anda

whatsapp

Dunia periklanan memang dunia yang sangat rentan kritik. Ada begitu banyak kritikan dan tudingan yang diarahkan pada industrinya. Setelah musisi P. Diddy yang baru-baru ini mengatakan bahwa ia benci menonton iklan, kali ini giliran pendiri aplikasi instant messaging WhatsApp yang melayangkan tudingan.

Ia menyebut iklan telah menghina kecerdasan kita. Dalam artikel blog berjudul “Why We Don’t Sell Ads”, pendiri WhatsApp – Jan Koum dan Brian Acton – menjelaskan mengapa mereka menolak iklan. Artikel itu sendiri dibuka dengan kutipan dari Tyler Durden, tokoh dalam novel dan film Fight Club yang mengkritik iklan.

Dalam tulisan tersebut Koum mengatakan bahwa tidak seorang pun bangun tidur dengan semangat melihat iklan. Tidak ada juga orang yang tidur dengan mengenang iklan yang mereka tonton hari itu. “Kami tahu orang-orang tidur dengan kenangan tentang obrolan mereka dengan orang-orang hari itu,” begitu tulis mereka.

Koum dan Acton berharap WhatsApp dapat menjadi sesuatu yang membuat orang-orang terjaga sekaligus menjadi hal yang diraih di pagi hari. Dan tak seorang pun terbangun di pagi hari untuk melihat iklan.

Sebelumnya, Koum dan Acton adalah insinyur di Yahoo! selama 20 tahun. Selama itu pula mereka bekerja keras untuk menjual iklan. “Karena itulah yang dilakukan Yahoo! Mereka mengumpulkan data, membuat laman, dan menjual iklan,” begitu cerita Koum dalam blog resmi WhatsApp.

Ketika tiga tahun yang lalu Koum dan Acton membuat WhatsApp, mereka berkomitmen untuk membuat sesuatu yang bukan sekadar “gudang” iklan yang lain. “Kami ingin membangun sebuah layanan yang diinginkan oleh orang-orang, karena mampu menghemat uang dan memperbaiki kehidupan mereka,” begitu tulis Koum.  

Koum dan Acton terbukti telah membuat layanan pesan singkat yang diinginkan penggunanya. Tak mengherankan bila popularitas WhatsApp akhir-akhir ini terus meroket dan sekarang menjadi saingan utama Blackberry Messenger (BBM). BBM sendiri saat ini sedang bersiap merilis aplikasinya di platform iOS dan Android musim panas mendatang karena perusahaan ingin tetap relevan.

Di tengah popularitas WhatsApp yang semakin besar, Koum mengecam keras merek dengan menuduh mereka merusak pengalaman pengguna melalui berbagai macam iklan. “Ketika iklan terlibat, maka pengguna hanya dipandang sama dengan produk,” kata Koum.

“Iklan tidak sekadar gangguan estetika, tetapi juga penghinaan terhadap kecerdasan dan gangguan terhadap pemikiran-pemikiran Anda,” sambung  Koum.

Bagaimana pendapat Anda terhadap kecaman keras Koum dan Acton ini? Setujukah Anda?

Sumber: blog.whatsapp.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.