HSBC memaparkan laporan mengenai Trade Connection terbarunya. Laporan ini merupakan gabungan dari Trade Confidence Index yang menangkap optimisme pelaku perdagangan internasional dan Trade Forecast yang merupakan prediksi dari pertumbuhan perdagangan di 5, 10, 15 tahun kedepan.
Dalam Trade Connection terlihat bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan perdagangan tertinggi sampai dengan tahun 2025 dengan rata – rata pertumbuhan pertahun sebesar 7.3%.
Kondisi pesatnya pertumbuhan perdagangan juga tercermin dalam optimisme pelaku ekspor impor Indonesia, dimana optimisme mereka pada survey kali ini naik 21 poin menjadi 144 poin dari enam bulan sebelumnya. Optimisme pelaku ekspor dan impor Indonesia merupakan yang tertinggi di antara 21 negara yang di survey.
Nirmala Salli, Head of HSBC Trade and Supply Chain HSBC Indonesia menjelaskan bahwa menurut prediksi HSBC, volume perdagangan Indonesia akan naik sebesar 144% pertahun dengan kenaikan rata-rata 7.3% pertahun. Pertumbuhan ini ditunjang oleh perdagangan di sektor komoditas seperti minyak bumi, batu bara, minyak sawit dan karet. Indonesia bersama Mesir, Vietnam, China dan India menjadi negara dengan tingkat pertumbuhan perdagangan tertinggi di dunia. Saat ini, Indonesia menyumbang 1% dari total perdagangan dunia. Dengan tingginya tingkat optimisme ini kami percaya bahwa kebutuhan akan trade finance akan meningkat di masa yang akan datang.
Sejalan dengan hasil survey terhadap pelaku perdagangan internasional di Indonesia, Uthan Sadikin , Direktur Multistrada Arah Sarana menjelaskan bahwa pelaku ekspor sebagian besar masih optimis dengan pertumbuhan perdagangan dalam enam bulan kedepan. Keunggulan komparatif seperti upah buruh yang relatif rendah masih menjadi salah satu andalan eksportir Indonesia untuk bersaing dengan produk negara lain. (www.marketing.co.id)
