Penjualan Sepeda Meningkat, United Bike akan Tingkatkan TKDN

Marketing.co.id – Berita Marketing | Penjualan sepeda di masa pandemi Covid-19 meningkat menyusul keinginan masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat. Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pangsa pasar industri sepeda dalam negeri sekitar 8 juta per tahun. Dari sejumlah itu, yang dipasok oleh produsen lokal baru sekitar 25%.

Salah satu yang ikut menikmati melonjaknya penjualan sepeda adalah United Bike. United Bike yang memiliki pabrik di daerah Citeurep, Bogor ini sebagaimana dikatakan Henry Mulyadi, Direktur United Bike, penjualanya meningkat sampai 3 kali lipat pada Juni – Agustus 2020 lalu.

“Sekarang sudah menuju normal, tapi dibandingkan tahun – tahun lalu tetap meningkat penjualannya,” kata Henry di sela-sela acara Forum Group Discussion (FGD) Penguatan Peran IKM Alat Angkut dalam Industri Sepeda dan Penandatanganan MOU dan MOA antara PT. Terang Dunia Internusa (United Bike) dengan PT. Laksana Tekhnik Makmur, di Bogor, Kamis (3/12/20).

Henry menambahkan, tahun ini United Bike menargetkan penjualan sekitar 500 ribu unit sepeda, meningkat dibandingkan penjualan tahun lalu yang mencapai 300 ribu unit sepeda.

Baca juga: Sepeda Gisell, Si Stylish Gili Velo

Meningkatnya penjualan sepeda sebenarnya peluang bagi IKM (Industri Kecil Menengah) untuk memasuk komponan dan aksesoris sepeda ke produsen sepeda nasional. Karena seperti dikatakan Henry, Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) United Bike baru 60%. “Sepeda ada kelas-kelasnya, dari kelas ekonomi hingga high-end, yang ekonomi tingkat TKDN nya lebih besar, yang high-end kandungan komponen impor nya lebih besar,” ungkapnya.

United-Bike
(kika): Henry Mulyadi (Direktur United Bike), Gati Wibawaningsih ( Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI ) dan Suwarno (Direktur PT. Laksana Tekhnik Makmur).

Dalam kesempatan yang sama Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian RI mengatakan, komponen sepeda yang masih diimpor antara lain sadel dan rantai sepeda. Tahun lalu, Indonesia katanya mengimpor sekitar 8,4 juta unit sadel sepeda. “Kalau sebesar 35% diambil oleh produk subsitusi impor sangat bagus sekali. Aksesoris lainnya nilai impornya sekitar 63,3 juta US$,” ungkap Gati.

Gati menambahkan, dari kegiatan FGD ini dapat diketahui komponen dan aksesoris sepeda mana saja yang bisa dipasok oleh IKM lokal serta berapa jumlahnya. Dia menegaskan, sadel, keranjang, dan spakbor adalah beberapa komponen yang bisa dipasok oleh IKM lokal dalam waktu dekat.

Baca juga: Menguak Rahasia Penjualan Berlipat Sepeda Lipat BROMPTON

“United Biked TKDN nya sekitar 60%. Jadi sebenarnya dengan kerja sama dengan IKM bisa meningkat kandungan lokalnya. Targetnya kalau bisa TKDN 100% dalam negeri. Jika sudah kerjasama dengan IKM lokal mencapai 80% komponen lokal tidak terlalu susah,” tuturnya.

Kegiatan FGD membahas Penguatan Peran IKM Alat Angkut dan Penandatanganan MOU dan MOA antara PT. Terang Dunia Internusa (United Bike) dengan PT. Laksana Tekhnik Makmur merupakan tindak lanjut dari kunjungan Agus Gumiwang Kartasasmita ke pabrik United Bike beberapa waktu lalu.

Direktur PT. Laksana Tekhnik Makmur, Suwarno mengatakan, perusahaan yang dipimpinnya selama ini berpengalaman memproduksi suku cadang sepeda motor dan membuat interior kapal Feri. “Kami sedang menjajaki untuk menjadi pemasok sadel ke United Bike,” tuturnya.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.