8 Langkah Mudah Ciptakan Budaya Interaksi di Kantor

Marketingcoid – Riset Deloitte menyebutkan, sebanyak 87% bagian HRD mengatakan bahwa membentuk budaya perusahaan dan menumbuhkan interaksi karyawan atau employee engagement merupakan tantangan yang mereka alami. Hal ini membuktikan bahwa interaksi karyawan menjadi satu hal yang cukup krusial.

menciptakan budaya interaksi di kantorDi dunia HRD, kata Yazad Dalal, Head of HCM, Oracle Asia Pasifik, topik mengenai interaksi karyawan sudah sering dibahas–bagaimana interaksi yang baik antara perusahaan dan pegawai dapat memengaruhi produktivitas.

Dalam kehidupan sehari-hari di kantor, kita pun merasakan dengan adanya interaksi yang cukup, bisa memicu munculnya ide kreatif baru.

Pertanyaannya, bagaimanakah menimbulkan interaksi tersebut? Bagaimana interaksi bisa ditingkatkan agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan?

Dalam studi yang dilakukan Oracle di wilayah Asia Pasifik ditemukan bahwa saat ini kita baru saja mulai memikirkan tentang interaksi pegawai.

Kurang dari setengah (49%) responden menyatakan   berada di tempat kerja yang memungkinkan mereka bekerja secara efektif. Sebagiannya lagi mengatakan yakin terhadap kepemimpinan di perusahaannya.

Namun hanya 49% responden pula yang mengatakan bahwa perusahaan mendorong mereka untuk mengejar kenaikan jabatan, dan kurangnya peluang yang setara untuk  memperoleh kenaikan jabatan. Dengan keadaan seperti itu, tidak mengherankan masih banyak terjadi turnover di wilayah Asia Pasifik.

Untuk membantu mengatasi kurangnya interaksi pegawai, Berikut 8 langkah mudah menciptakan budaya interaksi:

  • Melihat bagaimana pengalaman di tiap tingkatan itu bisa ditingkatkan secara digital. Bagaimana perusahaan bisa memberikan tampilan antarmuka dan pengalaman yang sama dengan yang diciptakan untuk pelanggan, dari proses perekrutan sampai pengembangan karyawan.
  • Meyakinkan bahwa program pengembangan karyawan itu cocok dengan tujuan pribadi mereka, bisa memengaruhi kinerja bisnis, dan peluang kenaikan jabatan yang tersedia untuk mereka.
  • Menghubungkan kinerja dengan bonus uang, tapi juga mempertimbangkan apakah tujuan kinerja karyawan sejalan dengan nilai pribadi serta nilai perusahaan.
  • Membuat akses antara pemimpin dengan tenaga kerja. Ciptakan interaksi yang rutin untuk memperoleh masukan di antara ulasan kinerja yang terjadwal.
  • Ciptakan budaya di mana pegawai bisa mewujudkan tujuan dan nilai pribadinya, baik di kantor atau pun di rumahnya.
  • Menjaga agar peran pegawai tetap sejalan dengan kebutuhan bisnis, dan pastikan semua bisa melihat bagaimana usaha mereka mendorong kemajuan bisnis.
  • Sediakan kesempatan pada semua pegawai untuk belajar dan berkembang. Mereka akan selalu merasa sedang melangkah ke sesuatu yang lebih besar, dan mereka harus bisa melihat bagaimana rencana pengembangan itu membawa mereka menuju ke arah sana. Ciptakan interaksi dengan memberikan ulasan dan pemeriksaan status.
  • Perhatikan kesejahteraan pegawai, dan berusaha memahami apa saja yang menentukan kesejahteraan pegawai. Berusaha untuk menciptakan dunia kerja yang nyaman.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.