Perang Jargon Antar Kandidat Gubernur di Pilkada DKI

photo: merdeka.com+kompasiana

Sebagai strategi kreatif dalam kampanye periklanan, jingle merupakan salah satu alat yang cukup efektif. Maka tidak heran banyak dari pengiklan yang membuat jingle.

Hal ini juga berlaku di pilkada DKI Jakarta. Jingle menjadi salah satu strategi mereka untuk mendulang suara. Perang  promo antarkandidat gubernur dan wakil gubernur menjadi salah satu elemen kampanye yang memberi warna tersendiri dalam pilkada DKI Jakarta.

Jargon menarik dan irama menggelitik menjadi salah satu strategi pasangan Bowo dan Nahrowi Ramli. Melalui lagu milik Warteg Boyz yang diubah ulang, jargon Fokelah kalau begitu pun menjadi mudah diingat.

[yframe url=’http://www.youtube.com/watch?v=7Mvm_WFsjbs&feature=related’]

Pasangan Jokowi-Ahok pun tak tinggal diam. Mereka pun memiliki strategi jitu untuk merebut simpati anak muda ibukota dengan cara menggelar lomba membuat jingle kampanye.

[yframe url=’http://www.youtube.com/watch?v=xslqBA4hNwc&feature=related’]

Eits…tapi jangan sampai terjebak dengan jingle asyik dan jargon unik para kandidat. Apalagi dengan rayuan iklan dan kampanye. Pastikan anda memililih apa yang anda yakini dapat bekerja nyata dan bukan sekedar menjual janji manis belaka.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.