Perbaikan Data KPM Sebabkan Penyaluran Sembako Tertahan

Marketing.co.id – Berita Marketing | Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), atau sekarang disebut Program Sembako, sempat mengalami hambatan pada Maret hingga April. Hal ini disebabkan banyak nama keluarga penerima manfaat (KPM) yang tidak akurat.

“Memang ada. Tapi sebenarnya bukan kendala. Seluruh Indonesia ditahan dulu. Sempat ada perbaikan data di Pusat Data Informasi (Pusdatin). Jadi, bukan hanya di Lumajang,” ujar Koordinator Program Sembako di Kabupaten Lumajang, Siti Khotijah, saat dihubungi, Rabu, 2 Mei 2021.

Program Sembako merupakan program bantuan sosial dari Direktorat Jenderal Penangana Fakir Miskin Kementerian Sosial (Ditjen PFM Kemensos). Bantuan senilai Rp200 ribu itu ditransfer ke rekening KPM untuk dibelanjakan bahan pangan di e-warong. Dalam program ini, Kemensos bekerja sama dengan bank Himbara.

Menurut penjelasan Siti, banyak nama KPM yang dinilai tidak masuk akal atau tidak meyakinkan oleh pihak bank. Hal ini persis seperti yang dikeluhkan oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) ketika rapat bersama Komisi VIII DPR, beberapa waktu lalu.

Dalam rapat itu, Risma mengungkapkan bank menemukan nama para KPM yang dinilai aneh. Misalnya, ada nama KPM IT, NA70, dan THR. Padahal, namanya memang seperti itu.  Selain itu, pihak bank juga menemukan tanggal lahir yang keliru. Misalnya, KPM lahir pada tahun 2043 atau 2060.

“Iya memang benar. Maka dari itu, dilakukan perbaikan data secara serentak oleh Kemensos,” ujar Siti.

Selain nama KPM yang dinilai aneh, pihak bank juga tidak menerima nama KPM yang berbeda pengejaan namanya yang tertera di KTP, dengan di Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). “Beda I dan Y saja tidak bisa,” ujarnya.

Baca juga: KPM Minta Penyaluran Bantuan Sosial Tunai Dipercepat

Ketika mencoba konfirmasi ke pihak bank Himbara, hanya Bank Mandiri saja yang merespon. Namun, Bank Mandiri tampaknya tidak ingin terlalu mengomentari hal tersebut. Pada intinya, bank pelat merah itu mendukung penyaluran bansos.

“Bank Mandiri berkomitmen mendukung pemerintah dalam menyalurkan program bansos untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kami bekerja sama dengan Kemensos untuk mendapatkan data penerima bansos yang valid dan akurat, agar tepat sasaran dan berkesinambungan,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha, melalui pesan elektronik.

“Hal ini juga sesuai dengan bentuk kerja sama yang telah disepakati dengan Kemensos, di mana Bank Mandiri, dalam hal ini bertindak sebagai penyalur bansos berdasarkan data yang terverifikasi oleh Kemensos,” kata Rudi, menambahkan.

Bansos non tunai sembako
Ilustrasi Bansos non tunai sembako

Saat ini Sudah Cair

Siti menegaskan, beberapa KPM di Lumajang sudah bisa menerima bantuan Program Sembako lagi. Bantuan tersebut sudah kembali cair semenjak akhir April. Namun, dilakukan bertahap, sehingga masih banyak juga KPM yang belum merasakan bantuan tersebut.

“Januari (disalurkan untuk) ada 79 ribu KPM dan Februari 78 ribu KPM. Lalu Maret dan April di angka 62 ribu. Bertahan hingga Juni. Jadi masih ada sekitar 20 ribu kurang KPM yang masih dalam tahap itu (perbaikan),” kata Siti.

Beruntung, nasib para KPM tidak terbengkalai selama penyaluran Program Sembako tertahan selama dua bulan. Mereka masih diberdayakan dengan program bansos lain. Misalnya, Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

KUBE juga merupakan program bansos dari Ditjen PFM Kemensos. Pada program bansos ini, para KPM akan dibina untuk membentuk usaha, agar ke depannya bisa mandiri.

Wacana Dialihkan ke PT Pos Indonesia

Dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Mensos Tri Rismaharini memaparkan strategi alternatif jika bank masih enggan menyalurkan bansos. Pihaknya akan segera menunjuk PT Pos Indonesia untuk mengambilalih tanggung jawab tersebut. Saat ini, Kemensos sedang melalukan persiapan rekapitulasi data pencairan bersama Pos Indonesia.

“Kami akan ambi alih untuk dimasukkan ke Pos. Kasihan mereka memang berhak menerima. Tapi namanya seperti ini pak (IT, NA70, dan THR),” kata Risma, dalam rapat kerja itu.

Baca juga: [Survei] 74% Bantuan Tunai UMKM Digunakan untuk Modal Kerja

Bagi Siti pemilihan Pos Indonesia sebagai penyalur bansos, dalam hal ini Program Sembako harus dilihat dari dua sisi. Pertama, dia setuju dengan penunjukkan Pos Indonesia, lantaran Pos Indonesia selalu konsiten ketika melakukan dokumentasi penyaluran.

Seperti diketahui, Pos Indonesia ditunjuk oleh Kemensos untuk menyalurkan bansos tunai (BST) kepada KPM yang terdampak pandemi covid.19. Bantuan tersebut senilai Rp300 ribu yang disalurkan langsung kepada KPM secara tunai.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.