Perbankan dan Finansial Tetap Setia Beriklan di Media Luar Ruang

Marketing.co.id – Berita Marketing | Media TV, Internet, dan Media luar ruang adalah tiga media dengan angka penetrasi atau jangkauan terbesar. Per harinya TV dapat menjangkau 90% dari total populasi, sedangkan Digital menjangkau 65% dan Media luar ruang 54%. Lebih tepatnya, untuk media luar ruang ada 1 dari 2 orang menyebutkan jika mereka pernah melihat media ini dalam satu minggu terakhir. Menarik, karena media luar ruang tetap muncul di tengah masa pandemi seperti saat ini.

Informasi di atas ditemukan dalam Nielsen Consumer and Media View, sebuah survei sindikasi yang dilakukan oleh Nielsen dengan jumlah responden lebih dari 17,000 orang berusia 10+ di 11 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar dan Banjarmasin).

Fakta menarik lainnya yang ditemukan, kebanyakan dari konsumen menjawab jika mereka masih pergi ke luar rumah dalam satu minggu terakhir. Definisi keluar rumah dalam hal ini mencakup segala macam aktivitas, baik memang bekerja ke kantor, atau bahkan hanya untuk berbelanja dalam jarak yang sangat dekat.

Hal ini sejalan dengan temuan Nielsen dalam Covid Special Survey di bulan mei 2020 terhadap 500-an responden di 11 kota besar, yang salah satu  informasinya menunjukkan kapan konsumen siap untuk keluar rumah. Di kuartal keempat ini, Oktober – Desember 2020, konsumen menyatakan sudah siap untuk menonton konser atau bahkan melakukan perjalanan keluar negeri. “Jadi konsumen sudah pede untuk keluar, hanya saja channel– nya yang belum dibuka seperti dulu”, ujar Cerli Wirsal Direktur Nielsen Media Indonesia.

Baca juga: Pengalaman Real Konser Tanpa Penonton di Collabonation Concert

Adanya pembatasan berskala besar dan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, memang berdampak negatif terhadap media luar ruang jika dibandingkan dengan tahun l alu. Hal ini terlihat dari angka penetrasi dua tipe utama media luar ruang yang menurun, yaitu tipe yang di tepi jalan (baik dalam bentuk statik atau LED) dan di transportasi publik (Consumer and Media View, Q3 2020).

Tetapi penurunan tersebut bukan berarti media luar ruang langsung tercoret dalam media pilihan para pengiklan untuk menjangkau konsumen. Kategori produk Perbankan dan Finansial adalah salah satu pengiklan yang cukup banyak menggunakan media luar ruang.

“Media outdoor merupakan media yang tidak bisa dikesampingkan dalam rangkaian campaign. Namun perlu ada terobosan, sehingga media i ni dapat menciptakan engagement dengan konsumen dan menjadi relevan dengan situasi saat ini,” ujar Norisa Saifuddin,SVP Markom BCA.

Media Luar Ruang
Ilustrasi Green_Billboard

Salah satu upaya Nielsen dalam membantu semua pelaku industri media luar ruang adalah dengan meluncurkan tiga pengukuran yang menyeluruh, yaitu dari sisi pengukuran traffic yang akurat, belanja iklan, dan peta kompetisi di media luar ruang.

“Dengan adanya tambahan informasi ini, menunjukkan keseriusan Nielsen untuk membantu perkembangan media luar ruang kedepannya, menjadi lebih transparan dan akuntabel,” ujar Cerli.

“Perhitungan traffic adalah hal standar yang dibutuhkan oleh pengiklan seperti kami, tapi i tu tidak cukup. Kami butuh mengukur efektivitas, engagement dan ROI,” lanjut Norisa.

Banyak titik kosong

Berdasarkan monitoring titik media luar ruang di Jakarta pada bulan September 2020, Nielsen menemukan ada sekitar 1.200 titik, tetapi hanya 30% yang terisi dengan iklan. Sebagian besar lainnya

masih kosong. Tentunya kondisi ini menjadi tantangan bagi para pemilik titik. Inilah yang membuat para pemilik titik menjadi kreatif dan mencari cara yang efektif meyakinkan pengiklan, salah satunya dengan mengkombinasikan beberapa tipe media yang mereka miliki.

Mahaka Media, yang memiliki lini bisnis baik di media luar ruang dan radio, mencoba mengantisipasi hal ini. “Mahaka akan melakukan kolaborasi di jaringan radio, digital dan media luar ruang kami untuk menghasilkan hasil campaign yang lebih efektif,” ujar Adrian Syarkawi, Director, Mahaka Visual Integra.

Baca juga: Mengapa Strategi Influencer Marketing Efektif di Asia Tenggara? Ini Alasannya!

Berdasarkan gross rate card, Nielsen menghitung belanja iklan media luar di bulan September tahun ini di Jakarta mencapai angka lebih dari 293 miliar dan kategori produk Properti, Korporasi (Corporate Ads) dan Finansial adalah tiga kategori produk terbesar. Masing-masing kategori memiliki strategi beriklan yang berbeda, ini terlihat dari tipe media luar ruang yang dipilih.

Kategori finansial lebih banyak menggunakan tipe LED, sedangkan kategori properti lebih banyak menggunakan tipe Midi. “Perbedaan kebutuhan ini yang membuat Stickearn menjadi fleksibel, menyediakan format beriklan yang berbeda dan juga pengukuran yang dapat melihat dampak campaign,” ujar Archie Carlson, Co-Founder Stickearn, salah satu penyedia media luar ruang.

Kategori produk yang berbeda, seperti kategori minuman dan makanan, terlihat beriklan di tipe media luar ruang lain, yaitu tipe transportasi (di dalam kereta, stasiun kereta, badan mobil dan transportasi publik lain).

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.