Perlukah CEO Aktif di Twitter?

Di era digital seperti sekarang ini, media sosial, termasuk Twitter memang sangat digemari. Mulai dari anak-anak hingga orang tua menikmati media gratis tersebut. Bahkan perusahaan pun dinilai membutuhkan Twitter untuk mendekatkan diri dengan konsumen.

ceo aktif di twitterTapi bertolak belakang dengan itu semua, ternyata 68% dari berbagai CEO tidak aktif di Twitter. Padahal, fungsi media sosial sudah banyak diperbincangkan.

Banyak pertimbangan yang membuat para pemimpin memutuskan untuk tidak menggunakan Twitter, seperti takut salah ngomong, takut diteror, takut diolok-olok, atau lain sebagainya. Padahal, berbagai macam diskusi seputar apa yang Anda ingin ketahui kerap terjadi di media sosial. Tidak hanya sampai di situ, Twitter juga menjadi alat revolusi dalam beberapa pergerakan politik di sejumlah negara. Lantas, bagaimana baiknya?

Filter what you say

Pengaruh media sosial yang luas memudahkan banyak orang melihat isi tweet yang Anda lemparkan, maka, filter-lah beberapa hal sebelum mengklik tombol tweet. Pertimbangan mengenai nilai estetika tulisan perlu untuk diperhitungkan. Tweet adalah apa yang Anda ucapkan di Twitter, jadi jangan sampai Anda salah ngomong, bisa-bisa tweet Anda terpampang menjadi headline media massa.

Set a minute

Menyisihkan beberapa menit untuk nge-tweet tidak akan mengganggu kok. Misalnya Anda bisa melihat timeline saat istirahat, membalas mention saat menunggu makanan yang Anda pesan, atau ngetweet ketika ada hal yang ingin Anda share. Hanya 5-10 menit sehari tidak akan menghabiskan 24 jam waktu Anda.

What do you want

Penting untuk mengetahui tujuan akhir dari pertanyaan, “Mengapa Anda menggunakan Twitter?” Misalnya bila Anda ingin mendapat banyak followers, memberikan tweet mengenai topik terkini akan sangat disarankan. Atau Anda ingin mengetahui respon khalayak terhadap produk perusahaan, Anda bisa memulainya dengan interaksi yang baik dengan para konsumen. Mengetahui tujuan adalah langkah awal dari segala perbuatan.

Ask for help

Mungkin tidak etis rasanya bila Anda bertanya secara frontal apa yang konsumen inginkan. Tapi dengan memberikan pertanyaan seperti, “Apa rasa es krim favorit kalian? A. cokelat B. vanilla C. stroberi”, followers Anda pasti akan menjawab. Dengan ini, Anda bisa lebih mengenal konsumen, dan tahu apa yang mereka inginkan.

Internal communications tool

Tidak hanya mengetahui kehidupan karyawan, Anda juga bisa menggunakan Twitter untuk alat komunikasi. Misalnya dengan menanggapi keluhan karyawan ketika menghadapi deadline, apa yang mereka butuhkan, memberi pengertian mengenai kekurangan perusahaan, serta apa saja yang sekiranya tidak bisa diutarakan pada kehidupan nyata.

Jadi bagaimana menurut Anda, perlukah CEO aktif di Twitter?

 

Sumber: Ragan.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.