PermataBank Tutup Tahun 2020 dengan Pencapaian Solid

Marketing.co.id – Berita Financial Services |PT Bank Permata Tbk (PermataBank) dilaporkan berhasil mempertahankan kinerja keuangan yang solid di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global. Bank ini juga sukses menyelesaikan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia (BBI) dalam waktu yang singkat pada tanggal 21 Desember 2020.

Keberhasilan ini telah menghantarkan PermataBank menjadi salah satu Bank Buku IV berdasarkan surat konfirmasi dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 20 Januari 2021 dengan membukukan total modal Rp43 Triliun dan CAR meningkat secara signifikan menjadi 35,7%.

Ridha D.M. Wirakusumah, Direktur Utama PermataBank mengatakan, walaupun dihadapkan dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan, pihaknya dapat menyelesaikan proses akuisisi dengan Bangkok Bank.

“Pada akhir tahun, jumlah nasabah Bank mencapai hampir 4 juta nasabah yang tersebar di 62 kota dengan 300 cabang, 4 diantaranya direnovasi menjadi model branch yang terdigitalisasi. Permodalan dan likuiditas kami terjaga kuat seiring dengan keberhasilan proses integrasi dengan Bangkok Bank Indonesia yang berjalan lancar diakhiri dengan masuknya PermataBank ke jajaran Bank BUKU IV pada akhir Januari 2021,” papar Ridha.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Masuk 10 Besar Emiten Berkapitalisasi Pasar Terbesar

PermataBank berhasil membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan sebesar Rp3,8 Triliun atau meningkat 23,7% yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu.  Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 14,2% dan pendapatan non-bunga sebesar 16,1% Year-on-Year (YoY).  Pencapaian ini diikuti dengan perbaikan rasio marjin bunga (Net Interest Margin atau NIM) menjadi 4,7%, meningkat dari 4,4% di periode yang sama tahun lalu sejalan dengan strategi Bank dalam mengelola struktur likuiditas secara optimum.

Cost to Income Ratio (CIR) tercatat sebesar 58,7%, membaik secara signifikan dibandingkan posisi tahun lalu sebesar 62,4%. Rasio efisiensi tersebut didukung oleh penerapan digitalisasi dalam transaksi perbankan. Transaksi digital dari semua digital channel terutama PermataMobile X dan PermataNET mengalami pertumbuhan signifikan sebesar dua kali lipat dibandingkan tahun lalu, sedangkan transaksi QR Pay melalui PermataMobile X mengalami pertumbuhan paling tinggi yang mencapai di atas 300%.

Permata Bank, investasi optimal
Manfaatkan potensi Reksadana dan ORI 017 dengan PermataWealth Management untuk hadapi masa normal baru

Untuk mendukung inklusi keuangan dan akselerasi digital guna membantu perekonomian Indonesia di masa pandemi, PermataBank juga telah memberikan layanan PermataQR bagi pelaku usaha terutama sektor UMKM agar dapat menerima pembayaran non tunai.

Baca juga: Dukung Pembayaran Non Tunai, Jenius Luncurkan Fitur QR

Digitalisasi juga terus dilakukan dalam pelayanan kantor cabang dengan semakin bertambahnya Model Branch sebagai salah satu upaya menghadirkan pengalaman perbankan yang seamless dalam pelayanan offline dan online.

Total penyaluran kredit tercatat sebesar Rp118 Triliun, meningkat 9,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  Pertumbuhan kredit ini didukung oleh pengalihan aset BBI melalui proses integrasi sebesar Rp17,3 Triliun.

Non-Performing Loan (NPL) Bank dapat dikelola dengan baik di level yang aman ditengah penurunan kualitas aset di industri perbankan Indonesia.  Rasio NPL gross tercatat sedikit meningkat ke level 2,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8% dengan NPL net yang terjaga pada level 1,0% dibandingkan posisi Desember 2019 sebesar 1,3%.  Bank melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui restrukturisasi kredit bermasalah, penghapusan kredit, penjualan kredit NPL dan pertumbuhan kredit good book.

Selama Triwulan IV 2020, sejalan dengan arahan regulator program restrukturisasi dan relaksasi kredit terus dijalankan bagi nasabah yang terdampak COVID-19.  Sampai dengan bulan Desember 2020, sekitar 14% dari portofolio kredit yang diberikan mengajukan permohonan restrukturisasi dan relaksasi dimana sebagian besar telah diselesaikan.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.