Pertama di Indonesia, Jenfi Bawa Pendanaan Berbasis Pendapatan

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Startup fintech asal Singapura yang telah meraih pendanaan Seri-A, Jenfi, akhirnya diperkenalkan di Indonesia. Jenfi memberikan solusi pendanaan alternatif untuk bisnis UMKM utamanya yang bergerak dalam bisnis digital. Jenfi memberikan pendanaan berkisar dibawah Rp 100 juta.

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), ekonomi digital Indonesia bertumbuh secara signifikan selama dua tahun masa pandemi. Tahun 2021, ekonomi digital diproyeksikan tumbuh dari Rp 1.005 triliun menjadi Rp 4.531 triliun pada tahun 2030. Perkembangan e-Commerce menjadi salah satu faktor pendukungnya. Jenfi melihat hal ini sebagai peluang ideal untuk menyediakan dana bagi pelaku UMKM.

Baca juga: Pecah rekor di 2021 pendapatan fintech,e-commerce dan game

Jeffrey Liu, Co-Founder dan CEO Jenfi (kiri atas) dan Justin Louie, Co-Founder & CTO Jenfi (kiri bawah). Foto: Tangkapan layar.

Jeffrey Liu, Co-Founder dan CEO Jenfi mengatakan Indonesia merupakan pasar dengan segman e-commerce yang berkembang dan belum mendekati puncaknya. Sebagian besar solusi pinjaman atau pendanaan tradisional seringkali tidak tersedia untuk UMKM di daerah, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mereka di pasar. Kami hadir untuk menyediakan akses cepat pada modal pertumbuhan untuk memacu perkembangan digital di daerah.”

“Kami merupakan fintech pertama yang mengelola solusi pendanaan berbasis pendapatan (revenue based financing). Strategi kami memberikan pendanaan dalam jangka pendek selama 12 bulan agar lebih fleksibel. Tidak hanya membantu memberikan pinjaman, namun kami juga bisa membantu menjembatani UMKM startup untuk meraih tingkatan series pendanaan yang lebih tinggi lagi. Ratusan perusahaan digital di Asia Tenggara, telah kami bantu termasuk layanan bisnis B2B, B2C dan SaaS.” tambah Justin Louie, Co-Founder & CTO Jenfi.

Layanan pembiayaan ini secara khusus terbatas pada layanan pertumbuhan seperti Facebook, Instagram, LinkedIn atau layanan periklanan Google. Sebelum memberikan pendanaan, akan memberikan penilaian risiko otomatis yang mungkin terjadi dalam ekonomi digital. Hal ini untuk membantu mengurangi risiko serta menilai stabilitas keuangan bisnis secara akurat.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Bisnis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.