Perubahan Perilaku Pasar Demi Kesejahteraan Manusia

Perubahan Perilaku Pasar Demi Kesejahteraan ManusiaPerdagangan dan pertumbuhan ekonomi telah meningkatkan kualitas hidup bagi jutaan orang di seluruh dunia, tetapi dampaknya harus dibayar dengan biaya mahal terhadap lingkungan.

Hari ini, kita telah menggunakan sumber daya alam dari daya dukung 1,5 planet bumi, dengan penduduk dunia lebih 7 miliar orang. Pada tahun 2050, populasi global diperkirakan akan melampaui 9 miliar. Permintaan pasar untuk suplai makanan, kayu, tuna, kertas, kapas, dan bahan bakar yang terus meningkat dalam dekade mendatang akan berdampak pada sumber daya alam planet kita.

Saat ini kita telah memasuki era di mana pertumbuhan ekonomi tidak dapat meningkat terus jika sumber daya alam di planet bumi terbatas dan akan habis. Sebanyak 75% dari perikanan global telah melebihi kapasitas tangkapan; diperkirakan produksi bio-fuel meningkat 50% dari jumlah lahan pertanian pada tahun 2050. Industri budi daya perikanan telah tumbuh hampir 10% per tahun selama 30 tahun terakhir, dan sekarang menyuplai lebih dari setengah dari makanan laut yang dikonsumsi dunia.

Bagaimanapun, ancaman terhadap lingkungan seperti deforestasi, polusi, kelangkaan air, spesies terancam punah, dan tangkapan ikan secara berlebihan tidak hanya berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati. Hal tersebut juga berdampak pada masa depan perusahaan dalam memperoleh suplai dan rantai pasokan komoditas vital, baik sumber terbarukan (misalnya kayu, tanaman, ternak, dan ikan) dan nonterbarukan (misalnya mineral, minyak, dan gas). Sebagai contoh, deforestasi di Amazon terkait erat dengan perluasan lahan untuk produksi ternak dan kedelai, dan perairan laut Coral Triangle di Asia berada di bawah ancaman dari over-fishing dan naiknya suhu air laut.

Selama lebih dari 50 tahun, WWF bekerja untuk melindungi masa depan alam. WWF memanfaatkan data penelitian sekunder dan jaringan global untuk mengidentifikasi komoditas prioritas dan menganalisis risiko pasokan sebagai bagian dari sumber daya yang berkelanjutan. Melalui Inisiatif Transformasi Pasar (Market Transformation Initiative), WWF percaya bahwa bisnis dapat menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi planet kita dan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar untuk mengubah rantai pasokan mereka dan cara komoditas global utama diproduksi, diproses, dan dikonsumsi.

Produksi komoditas memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan manusia dan berdampak besar terhadap masyarakat dan ekosistem. Dengan pendekatan supply risk analysis, WWF bekerja dengan perusahaan untuk meningkatkan keberlanjutan rantai pasokan mereka agar mengurangi dampak pada area konservasi, sehingga perusahaan memahami risiko lingkungan dan sosial di tempat komoditas diproduksi.

Salah satu contoh, perusahaan restoran cepat-saji global berkomitmen bekerja sama dengan para pemasok untuk menggunakan sumber bahan makanan dan kemasan dari sumber yang diproduksi secara berkelanjutan. Perjalanan menuju sumber berkelanjutan dimulai dengan pemasok langsung dan meluas ke ribuan pemasok tidak langsung sumber bahan baku. Secara signifikan, ini tentu berpengaruh terhadap rantai pasokan global dan berdampak pada lingkungan. Oleh karena itu, bisnis dapat menjadi bagian dari solusi, bukan dianggap sebagai bagian dari masalah.

Informasi terkait kerja sama dalam program Market Transformation Initiative dapat diperoleh melalui kontak corporate_partnership@wwf.or.id.
(Oleh: Maya Bellina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.