Pisang IJo Justmine Bersenjata Member Get Member

Bagi Riezka Rahmatiana, pisang merupakan ladang bisnis yang sangat potensial. Berbagai jurus pun dikeluarkan untuk memasarkan mereknya. Bagaimana caranya?

Pisang Ijo JustMine. Merek itu mungkin masih asing terdengar di telinga Anda. Tetapi, agar tidak salah mengerti, sesuai namanya, pisang ijo adalah makanan berbahan baku pisang yang dikemas dengan balutan warna hijau di luarnya. Makanan ini sebenarnya berasal dari Makassar. Namun, Riezka Rahmatiana atau yang biasa dipanggil Riezka, melihat pisang ijo bukan sekadar pisang biasa. Baginya, pisang ijo dianggap sebagai makanan pembawa berkah.

Benar, dengan alasan itu, sejak Agustus 2008, bersama seorang teman Riezka mulai memasarkan pisang ijo. Agar diterima pasar dengan baik, mereka menempeli merek Pisang Ijo Ala’din. Berkat kualitas produk yang baik, merek asal Bandung itu kemudian mendapat kesempatan membuka sembilan gerai di Jakarta dengan sistem waralaba (franchise) saat ini.

Namun, mulai Maret lalu, Riezka memasarkan merek baru yang dikemasnya sendiri, yakni Pisang Ijo JustMine. Sama seperti Pisang Ijo Ala’din, merek Pisang Ijo JustMine juga ditawarkan secara waralaba. Tidak terlalu mahal untuk menjadi franchisee-nya. ”Hanya dengan Rp 5 juta sudah mendapatkan hak penggunaan merek selama lima tahun, gerai berbentuk booth, perlengkapan berjualan, dan gratis 25 porsi pisang ijo,” katanya.

Selain mendapatkan hak tersebut, franchisee dan karyawan yang terlibat akan dilatih secara profesional. Ini dilakukan Riezka karena ia tidak mau main-main dalam mengembangkan mereknya. Soal kualitas produk, termasuk soal rasa dan aroma, Riezka benar-benar menjaganya. Pisang yang dipergunakan memiliki dan dijaga dengan bahan pisang pilihan. Riezka memperoleh pisang tersebut dari distributor.

Menurutnya, daya tarik produk Pisang Ijo JustMine adalah diferensiasi rasa yang beraneka ragam. Pisang yang berlapiskan dadar gulur berbahan tepung beras bercampur warna alami dari daun suji dan pandan ini menyediakan rasa original dengan bubur sumsum dan sirup merah. Selain rasa original, ada pula rasa stroberi, nangka, vanila, dan cokelat. Rangkaian rasa tersebut cukup digemari konsumen, termasuk wisatawan kuliner, terutama yang rasa original.

Melihat harganya, produk Pisang Ijo JustMine yang dibanderol Rp 5.000 per buah ini menyasar semua segmen, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa. Karena cakupan pasarnya cukup luas, maka booth-booth Pisang Ijo JustMine ditempatkan di pusat-pusat belanja yang ramai dikunjungi konsumen. Untuk franchisee yang ingin membuka gerai di mal, desain booth-nya akan disesuaikan dengan tempat tersebut. Begitu pula dengan gerai di pinggir jalan, desainnya akan dibuat secara khusus yang tahan terhadap cuaca.

Agar produk Pisang Ijo JustMine diterima pasar dengan baik, Riezka juga melakukan beberapa program ampuh. Pertama, program member get member. Setiap member atau franchisee yang merekomendasikan orang lain untuk menjadi franchisee baru akan mendapatkan bonus Rp 500.000 per member. Kedua, promosi above the line dan aktivitas below the line, yaitu melalui televisi, surat kabar, dan pameran.

“Kami juga mengadakan kegiatan-kegiatan gathering dengan franchisee dan konsumen. Tujuannya untuk mempromosikan merek dan menjalin relasi dengan mitra bisnis serta konsumen,” tandas Riezka. Dengan strategi tersebut, sampai saat ini Pisang Ijo JustMine telah mampu menjual 100 porsi per outlet per hari. Omzetnya rata-rata Rp 500.000 per hari per outlet.

Dengan terus menjaga konsistensi kualitas dan giat berpromosi, sangat dimungkinkan Pisang Ijo JustMine akan memperoleh omzet yang lebih besar lagi. Kini, Pisang Ijo JustMine mempunyai beberapa outlet di Bandung yang berlokasi di Jalan Gegerkalong Hilir, Jalan Suci, dan Ruko MTC. Dalam waktu dekat ini sudah dipastikan Pisang Ijo JustMine akan membuka tiga outlet baru di Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.