Platform Digital Dorong Peningkatan Penjualan Hampers Saat Lebaran

Marketing.co.id – Berita Digital I Belakangan ini, tradisi mengirimkan hantaran seperti hampers tengah populer – bahkan menjadi pilihan masyarakat agar tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, memberikan dukungan hingga merayakan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Tak heran, jika tradisi berkirim hampers pun sering terlihat di laman media sosial.

Tokopedia

Menariknya, sebagian besar masyarakat mengunggah momen tersebut di instastory-nya, terlebih saat hampers yang diberikan ataupun diterima sangat memikat dan enak dilihat. Tren pemberian hampers ini juga ternyata menjadi salah satu jalan bagi beberapa merek lokal untuk membuat sesuatu yang unik dan juga ramah di kantong agar menarik perhatian konsumen.

Adapun yang merasakan peningkatan keuntungan signifikan ketika tren pemberian hampers adalah tiga merek lokal, yaitu Toko Kopi Gayo, Pipiltin Cocoa dan Endorphins Cookie.

Toko Kopi Gayo

Kopi sudah menjadi minuman yang tidak bisa terlewatkan bagi sebagian orang. Tidak heran jika Toko Kopi Gayo menjadi salah satu merk kopi lokal yang meraih banyak keuntungan di tengah pandemi, terutama berkat penjualan hampers secara online.

Iwan Aramiko, Pemilik Toko Kopi Gayo menjelaskan bagaimana perjalanannya membangun Toko Kopi Gayo sejak akhir 2012. Iwan mencoba menjual kopi dalam bentuk kemasan kecil saat dia tinggal di Aceh dan baru mulai bergabung dengan platform e-commerce pada 2016.

Dia pun mengakui dengan adanya platform e-commerce banyak terbantu, salah satunya yaitu Tokopedia yang digunakan untuk berjualan online. Iwan turut mengatakan fasililtas gudang pintar milik Tokopedia, Dilayani Tokopedia, sangat memudahkan bisnisnya dalam melakukan penambahan dan pengiriman stok melalui gudang terdekat dari lokasi pembeli dengan biaya yang terjangkau.

“Kira-kira dua bulan lalu sekitar Rp30 juta-an, bulan Ramadan ada peningkatan sekitar Rp40 juta-an. Dari beberapa riset yang dibaca, penjualan di platform e-commernce meningkat di bulan puasa dan kopi cukup diminati. Dari riset itu, kami memperbanyak stok secara online. Selain itu, dengan adanya platform e-commerce, kami jadi bisa menjangkau customer yang tadinya hanya di sekitar Aceh menjadi seluruh Indonesia,” papar Iwan.

 Pipiltin Cocoa

Irvan Helmi, pendiri Pipiltin Cocoa mengungkapkan, pada tahun ini pendapatan dari bisnis hampers naik sebesar 3 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Hal paling unik adalah ketika Pipiltin Cocoa mendapatkan konsumen yang justru sebelumnya tidak pernah memesan Pipiltin Cocoa.

“Kami sengaja launching paket hampers secara online di platform e-commerce. Berkat ini, kami melihat kenaikan jumlah pembeli online yang meningkat drastis. Customer baru juga kami lihat belanja di Pipiltin Cocoa secara online,” kata Irvan di Jakarta.

“Produk yang ditawarkan pun sangat beragam. Salah satu yang paling laris adalah cokelat bar dengan beberapa varian rasa. Bahkan, ada beberapa single origin cokelat yang kehabisan. Permintaan pun meningkat tajam sampai 3-4x lipat dari biasanya,” imbuh dia.

Pipiltin Cocoa yang merupakan brand cokelat asli Indonesia ternyata bekerja sama dengan petani lokal untuk menerapkan pola pertanian secara organik untuk menghasilkan cokelat terbaik. Tidak hanya mengutamakan keuntungan dalam segi penjualan, Pipiltin Cocoa juga menginisasi gerakan untuk membantu para petani cokelat dengan memberikan bibit cokelat unggul untuk mengejar ketertinggalan. Program ini bernama #1000BibitUntukPetaniBali yang diluncurkan di salah satu platform e-commerce asal Indonesia, yaitu Tokopedia.

Endorphins Cookie

Brand lokal satu ini fokus menjual cookies. Leonard Utomo, Pemilik Endorphins Cookie mengaku bahwa berjualan secara daring awalnya merupakan sebuah tantangan, terutama bagi dia yang lebih berpengalaman dalam mengembangkan bisnis secara luring atau offline. Berdiri saat awal pandemi di tahun 2020 dan dihadapkan dengan momen lebaran juga menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Endorphins Cookie untuk memenuhi permintaan pasar.

Bertepatan dengan momentum tersebut, Endorphins Cookie akhirnya mengeluarkan inovasi produk berupa paket hampers dengan berbagai jenis dan harga yang terjangkau. Tidak disangka, animo konsumen pun cukup baik – bahkan produk tersebut mengalami permintaan yang tinggi.

“Jadi, penjualan hampers lumayan tinggi, khususnya untuk hari-hari besar. Setahun ada empat kali peak season, yakni.Natal, Lebaran, Chinese New Year dan Valentine. Jadi selama season ini biasanya memang penjualan pun lebih banyak di hampers,” kata Leonard.

Menurut Leonard, pendapatan dari hampers cukup banyak berasal dari korporasi dan individu yang langsung memesan lewat secara online platform e-commerce. Berkat berbagai platform e-commerce konsumen semakin mengetahui produk Endorphins sekaligus  mengembangkan dan membesarkan bisnis.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.